AbstrakRegulasi emosi menjadi aspek penting dalam perkembangan emosi anak. Orang tua berperan penting dalam sosialisasi pemahaman, ekspresi, dan pengaturan emosi anak. Emotional style orang tua dapat mempengaruhi proses anak belajar meregulasi emosinya. Ayah dan ibu dapat saja memiliki emotional style yang berbeda. Akibatnya, anak dapat mengalami anak mengembangkan regulasi emosinya. Tujuan penelitian ini adalah melihat perbedaan regulasi emosi anak usia 4-6 tahun berdasarkan emotional style ayah dan ibu. Metode yang digunakan adalah kuantitatif komparatif dengan melibatkan 156 partisipan. Pengambilan data dilakukan secara daring dengan menyebarkan kuesioner Parental Emotional Style (PESQ) dan Emotion Regulation Checklist (ERC). Hasil analisis menggunakan Two-Way ANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan regulasi emosi anak usia 4-6 tahun berdasarkan emotional style ayah dan ibu. Hal ini diduga terjadi karena faktor pengajaran emosi anak yang mungkin juga berasal dari significant others di luar orang tuanya, dan adanya faktor budaya yang bisa memengaruhi cara orang tua merespon emosi anak, cara anak mengekspresikan emosi, dan regulasi emosi anak.Kata kunci: Regulasi emosi, anak usia dini, emotional style orang tua, emotion coaching, emotion dismissing AbstractEmotion regulation is an important aspect in children's emotional development. Parents play an important role in emotion socialization, including in developing their child’s emotion regulation. Parental emotional style can affect children’s learning process to regulate their emotions. Father and mother may use different emotional styles. As such, children may encounter difficulties in learning to regulate their emotions. The purpose of this study is to look at the emotion regulation of children aged 4-6 years, based on the father and mother’s emotional style. This study employed a comparative quantitative approach involved 156 participants. Data were collected online by distributing the Parental Emotional Style (PESQ) and Emotion Regulation Checklist (ERC). Analysis using Two-Way ANOVA show that there was no difference in the emotion regulation of children aged 4-6 years based on the father and mother’s emotional style. The result was important as it might reflect the way emotion socialization conducted in Indonesia. The discussion explored these possibilities and shed lights for future research on this topic. Keywords: Emotion regulation, early childhood, parental emotional style, emotion coaching, emotion dismissing.