Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH METODEGENIUS LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMANEGERI11 MEDAN TAHUN PEMBELAJAN 2014-2015 Putri Suryani; Rosmaini Rosmaini
Kode : Jurnal Bahasa Vol 4, No 4 (2015): KODE
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v4i4.3811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode genius learning terhadap kemampuan menulis cerpen pada siswakelas X SMA Negeri 11 Medan tahun pembelajaran 2014-2015. Populasi  penelitian ini berjumlah 329 siswa. Dari 329 siswa, ditetapkan sampel sebanyak 40 siswa yang diambil proposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen one-group pre-test post-test design.Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes esay.Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”.Data yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis cerpen sebelum menggunakan metode genius learning masuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 69, sedangkan kemampuan siswa menulis cerpen sesudah menggunakan metode genius learning masuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 78. Selanjutnya, uji hipotesis menunjukkan thitung (5,70)> ttabel (2,75) pada taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian ditolak dan diterima, yang artinya ada pengaruh metode genius learning terhadap kemampuan menulis cerpen pada siswakelas X SMA Negeri 11 Medan tahun pembelajaran 2014-2015.Hal ini menunjukkan bahwa hasil pembelajaran menulis cerpen sesudah menggunakan metode genius learning lebih baik daripada hasil pembelajaran sebelum menggunakan metode genius learning, dan proses pembelajaran sesudah menggunakan metode genius learning berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis cerpen.     Kata kunci: metodegenius learning,menulis cerpen.
MENINGKATKAN KEANDALAN KOMPONEN MESIN DAN MINIMASI DOWNTIME PADA MESIN PICANOL GTX SERI 22844 Ragil Pardiyono; Putri Suryani
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 8 No 1 (2020): Sistemik : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53580/sistemik.v8i1.33

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang dihasilkan kain grey jenis denim. Pada salah produknya yaitu kain 1455 biru tua terdapat 8 jenis cacat yaitu cacat pakan carang, pakan putus, pakan dobel, pakan kosong, pakan ngambang, lusi putus, lusi tegang dan lusi kendor. Berdasarkan identifikasi sebagian besar disebabkan oleh faktor mesin, yaitu cacat pakan putus, pakan kosong, pakan ngambang, lusi putus, dan lusi tegang. Salah satu mesin tenun yang digunakan merk Picanol GTX seri 22844 dengan 30 komponen. Komponen yang kritis karena sering mengalami kerusakan yaitu Dobby, Hamess Transmition, Leno Device, Harness Guiede, Take Up Motion, dan Bearing Beam. Selama 2017, mesin ini mengalami kerusakan sebanyak 36 kali dengan total downtime 16,22 Jam. PT. XYZ belum memiliki sistem perawatan yang terjadwal dengan baik, sehingga menyebabkan sering terjadinya kerusakan mesin dengan downtime yang tinggi. Penelitian ini mengusulkan jadwal preventive maintenance berupa jadwal interval perawatan untuk komponen kritis untuk meningkatkan keandalan komponen mesin dan meminimasi downtime. Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil jadwal interval waktu perawatan komponen mesin Picanol GTX seri 22844 adalah; 1) Komponen Dobby dengan jadwal preventive maintenance setiap 18 hari dan peningkatan keandalan 3,84% serta ekspektasi downtime 2,4 jam. 2) Komponen Hamess Transmition dengan jadwal preventive maintenance setiap 20 hari dan peningkatan keandalan 2,23%serta ekspektasi downtime 1,61 jam. 3) Komponen Leno device dengan jadwal preventive maintenance setiap 29 hari dan peningkatan keandalan 2,25% serta ekspektasi downtime 1,06 jam. 4) Komponen Harness Guiede dengan jadwal preventive maintenance 12 hari dan peningkatan keandalan 2,2% Serta ekspektasi downtime 1,18 jam. Setiap komponen memiliki jadwal interval preventive maintenance yang berdekatan, maka untuk menghindari terhambatnya proses produksi karena dilakukan preventive maintenance yang berdekatan harinya maka perawatan akan dilakukan pada satu hari diantara interval preventive maintenance setiap komponen yaitu perawatan akan dilakukan setiap 20 hari.