Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan degradasi antusias beragama di masyarakat Desa Bahung Sibatu-Batu. Fenomena menurunnya antusias beragama masyarakat, tidak hanya terjadi dikalangan orang tua, melainkan dikalangan remaja yang sudah disibukkan dengan gadgetnya, sehingga aktifitas kegiatan keagamaan semakin memudar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan dan wawancara tidak terstruktur. Pengecekan data untuk memperoleh keyakinan terhadap kebenaran data dilakukan dengan triangulasi. Analisis data dengan teknik interaktif. Hasil penelitian menyatakan bahwasannya bentuk degradesi antusias beragama pada masyarakat Desa Bahung Sibatu-batu adalah menurunnya pelaksanaan pengajian dan kegiatan hari besar Islam, melemahnya semangat masyarakat untuk memakmurkan masjid, maraknya perzinahan di kalangan masyarakat dan minimnya etika berpakaian. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi antusias beragama pada masyarakat yaitu adiksi teknologi digital dan kebudayaan asing, berkurangnya otoritas keagamaan di desa, lemahnya ekonomi dan pendidikan yang diberikan orang tua dan aktifitas pekerjaan dan minimnya pendidikan orang tua. Semangat beragama masyarakat dapat ditentukan oleh kontrol orang tua dan pemuka-pemuka agama yang memberikan sugesti dalam bentuk tausiyah rutin, nasehat-nasehat keagamaan disampaikan dengan hikmat dan menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi degradasi antusias beragama masyarakat antara lain dengan pemberian pendidikan agama dalam lingkungan keluarga, optimalisasi otoritas keagamaan dan keluarga dalam mengontrol dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya mempelajari agama.Kata Kunci : Degradasi, Antusias Beragama, Otoritas Keagamaan.