Nurina Vidya Ayuningtyas
Universitas Widya Mataram

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Biophilic Design Approach in Yogyakarta Digital Art Design Vianni Aninditia; Nurina Vidya Ayuningtyas
International Journal of Built Environment and Scientific Research Vol 6, No 1 (2022): International Journal of Built Environment and Scientific Research
Publisher : Department of Architecture Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ijbesr.6.1.55-60

Abstract

The creative industry based on digital technology is the current strength of the creative industry in improving the national economy. In creating a national creative industry, every region in Indonesia is required to create space for creative industry players. The Digital Art Center is a building typology that can accommodate digital creative industry players to carry out all their activities. In the midst of the significant development of the creative industry, a healthy psychological and physical condition is needed to increase the creativity and productivity of industry players. Biophilic Design can help humans achieve prosperity and comfort, as well as increase creativity and productivity of creative industry players by shaping the built environment by creating human interaction with the surrounding natural elements. In addition, creating a space for interaction between humans can increase the sense of kinship and shape the user's psychology to be more positive. Thus, the design of the Yogyakarta Digital Art Center is expected to create human interaction with nature and human interaction that can increase the productivity and creativity of its users.
Analisis material dinding yang berpegaruh terhadap tingkat kenyamanan termal bangunan; studi kasus bangunan rumah tinggal desain dari Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementrian Pekerjaan Umum Nurina Vidya Ayuningtyas; Jatmika Adi Suryabrata
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v2i1.64

Abstract

Latar belakang yang sudah ada mengenai upaya mencapai suhu yang nyaman ini tidak dapat hanya diselesaikan dari sisi sistem mekanikalnya, namun pendekatan arsitektural dari desain konfigurasi selubung bangunannya yang mampu membantu dan memberikan efek nyaman bagi penghuninya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan termal atau suhu di dalam ruangan sebuah desain rumah tinggal dengan menerapkan beberapa material dinding yang berbeda-beda sehingga didapatkan nilai perbandingan tingkat kenyamanan termal setiap material dinding yang diaplikasikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode simulasi melalui model komputer (computer model). Berdasar hasil analisis sesuai hasil simulasi yang didapat, maka pemilihan material pada menggunakan batako, bata dan bata ringan secara karakteristik memiliki sifat bahan yang mirip. Hal ini dikarekan karakter “thermal properties”ketiga bahan ini tidak jauh beda. Berbeda dengan material kayu, berdasar hasil simulai untuk memperoleh Surface Inside Temperature, Mean Radiant Temperature dan Opertaive Temperature mendapat hasil suhu/temperatur paling tinggi.
Redesain rumah susun tipe 54 di Kelurahan 24 Ilir dan 26 Ilir Palembang, penerapan green architecture pada bangunan dan kawasan Mirza Hidayat; Fransiscus Xaverius Budi Pangarso; Nurina Vidya Ayuningtyas
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v1i2.100

Abstract

Di kota Palembang terdapat hunian yang sudah lama dikenal oleh masyarakat yaitu rumah susun tipe 54 yang berlokasi di kelurahan 24 Ilir dan 26 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang. Rusun tipe 54 adalah rusun milik Perum Perumnas (Perusahaan Umum Perumahan Nasional) dibangun pada tahun 1981. Rusun tipe 54 adalah rusun sederhana milik (Rusunami), artinya kepemilikan unit ruang hak milik penghuni. Seiring berjalannya waktu dengan sistem kepemilikan, menjadikan rusun ini tampak kumuh dan semerawut karena penghuni dengan keinginannya merubah, mengurangi dan menambah ruang. Pihak pengelola tidak menerapkan peraturan tegas terhadap penghuni rusun karena ruang tersebut adalah hak milik penghuni, karena itu perlunya dibenahi sistem pengelolaan rusun, supaya tidak terulang kembali. Rencana Pemkot dan Perum Perumnas untuk merancang ulang rusun tipe 54 (Redesign), karena tidak layak berada di perkotaan dan tidak layak huni. Pihak Perum perumnas merencanakan rusun bertingkat dengan ketinggian bangunan mencapai 20 lantai, tetapi harus disesuaikan dengan peraturan peruntukkan pada kawasan tersebut. Wilayah perkotaan yang sebagian besar kegiatannya adalah komersil, gedung rusun beserta kawasannya direncanakan menyediakan fasilitas komersil sebagai daya tarik masyarakat terhadap kawasan rusun. Konsep arsitektur yang tepat diterapkan pada rusun yang berada berada di wilayah perkotaan mampu memberikan dampak positif terhadap efek buruk pembangunan, meminimalkan polusi udara yang disebabkan kendaraan bermotor, adanya pengelolaan sampah, adanya pengelolaan air bekas pakai dan hemat energi. Konsep yang mampu menanggulangi permasalahan tersebut adalah konsep green architecture. Rusun yang baru diharapkan keberadaannya dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan alam dan masyarakat kota Palembang.
Universal Architecture Study on The Redesign of Marsudi Putra 2 Pandak Special School Nurina Vidya Ayuningtyas; Fitrian Nur Hidayatullah; Kindi
Architectural Research Journal 23-31
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/arj.5.1.2025.23-31

Abstract

Sekolah Luar Biasa (SLB) are schools that are intended for children with special needs so that they can obtain basic education services. SLB Marsudi Putra 2 Pandak was chosen as the object of research because this school has shortcomings in terms of building facilities and infrastructure due to inefficient room layout. The purpose of this study is to examine the universal architectural approach to SLB Marsudi Putra 2 Pandak so that an evaluation can be carried out so that SLB Marsudi Putra 2 Pandak meets the standards for universal design. The research method used is a precedent study and qualitative approach, namely by taking precedents from several SLB buildings through direct observation, interviews with users, and documentation studies related to the building. The results of this study are that SLB Marsudi Putra 2 Pandak has not met the building standards for universal architectural design, so a design proposal was submitted for this building which was able to show that the application of universal architecture can provide design concept results that accommodate the comfort and needs of students with special needs and provide an effective basic concept in terms of space, room shape, lighting system, measurement, and comfortable room elements for people with special needs.