This Author published in this journals
All Journal Jurnal Psikologi
Olivia Tjandra Waluya
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN COPING STRES PADA PENDERITA DYSTONIA DI JAKARTA Puspita, Puspita; Waluya, Olivia Tjandra
Jurnal Psikologi Vol 11, No 02 (2013): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDystonia adalah sindrom yang berupa kontraksi otot yang tidak dapat dikontrol yang menyebabkan  pergerakan yang berbelok dan berulang-ulang dan/atau postur tidak normal. Dystonia menimbulkan rasa sakit dan pegal yang menetap dan hingga saat ini belum bisa disembuhkan, sehingga pengobatan yang ada saat ini hanyalah untuk mengurangi gejala yang timbul dari Dystonia. Ketidakmampuan mereka dalam mengontrol tubuh mereka, rasa sakit yang mereka rasakan terus menerus serta belum adanya obat yang ditemukan menimbulkan stres bahkan depresi bagi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stres, beberapa faktor penyebab stres yang dialami dan coping stres yang dilakukan oleh penderita Dystonia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek yang dipilih adalah penderita Dystonia yang sudah mengalami Dystonia lebih dari 1 tahun, berusia 20-40 tahun dan berdomisili di Jakarta. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi serta menggunakan purposive sampling. Dari hasil pengolahan data diperoleh gambaran bahwa secara garis besar ketiga subjek mengalami stres karena penyakit Dystonia yang dideritanya. Stres yang mereka alami bersumber dari stressor fisik berupa adanya kekakuan otot pada bagian leher, bahu dan kepala. Kemudian adanya stressor psikologis yaitu depresi serta minder dan tidak percaya diri yang timbul karena ketidakmampuan mereka dalam mengontrol tubuh mereka. Selanjutnya stressor sosial, yaitu adanya rasa malu dan malas dalam bersosialisasi karena posisi tubuh mereka yang dianggap aneh dan terakhir adalah stressor ekonomi yaitu adanya kesulitan dalam keuangan karena besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan mereka yang mahal dan berkepanjangan. Ketiga subjek mengalami semua stressor tersebut namun melakukan perilaku coping yang berbeda. Subjek I memilih untuk menggunakan problem focused coping dan emotion focused coping, sedangkan subjek II dan III lebih memilih untuk menggunakan emotion focused coping saja. Namun bagi ketiga subjek, stres yang mereka alami dapat teratasi ketika mereka melakukan emotion focused coping berupa positive appraisal. Kata kunci: stressor, problem focused coping, emotion focused coping
GAMBARAN COPING STRES PADA PENDERITA DYSTONIA DI JAKARTA Puspita, Puspita; Waluya, Olivia Tjandra
Jurnal Psikologi Vol 11, No 02 (2013): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDystonia adalah sindrom yang berupa kontraksi otot yang tidak dapat dikontrol yang menyebabkan  pergerakan yang berbelok dan berulang-ulang dan/atau postur tidak normal. Dystonia menimbulkan rasa sakit dan pegal yang menetap dan hingga saat ini belum bisa disembuhkan, sehingga pengobatan yang ada saat ini hanyalah untuk mengurangi gejala yang timbul dari Dystonia. Ketidakmampuan mereka dalam mengontrol tubuh mereka, rasa sakit yang mereka rasakan terus menerus serta belum adanya obat yang ditemukan menimbulkan stres bahkan depresi bagi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stres, beberapa faktor penyebab stres yang dialami dan coping stres yang dilakukan oleh penderita Dystonia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek yang dipilih adalah penderita Dystonia yang sudah mengalami Dystonia lebih dari 1 tahun, berusia 20-40 tahun dan berdomisili di Jakarta. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi serta menggunakan purposive sampling. Dari hasil pengolahan data diperoleh gambaran bahwa secara garis besar ketiga subjek mengalami stres karena penyakit Dystonia yang dideritanya. Stres yang mereka alami bersumber dari stressor fisik berupa adanya kekakuan otot pada bagian leher, bahu dan kepala. Kemudian adanya stressor psikologis yaitu depresi serta minder dan tidak percaya diri yang timbul karena ketidakmampuan mereka dalam mengontrol tubuh mereka. Selanjutnya stressor sosial, yaitu adanya rasa malu dan malas dalam bersosialisasi karena posisi tubuh mereka yang dianggap aneh dan terakhir adalah stressor ekonomi yaitu adanya kesulitan dalam keuangan karena besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan mereka yang mahal dan berkepanjangan. Ketiga subjek mengalami semua stressor tersebut namun melakukan perilaku coping yang berbeda. Subjek I memilih untuk menggunakan problem focused coping dan emotion focused coping, sedangkan subjek II dan III lebih memilih untuk menggunakan emotion focused coping saja. Namun bagi ketiga subjek, stres yang mereka alami dapat teratasi ketika mereka melakukan emotion focused coping berupa positive appraisal. Kata kunci: stressor, problem focused coping, emotion focused coping
GAMBARAN PENERIMAAN DIRI PADA PENDERITA PSORIASIS Izzati, Aida; Waluya, Olivia Tjandra
Jurnal Psikologi Vol 10, No 02 (2012): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKulit merupakan bagian yang terluas dari tubuh. Kondisi kulit sangat mempengaruhi penilaian orang lain dan diri sendiri, sehingga bila terdapat penyakit pada bagian ini lebih cepat direspon oleh orang lain. Penyakit kulit yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah psoriasis. Psoriasis adalah penyakit kulit dimana penderita mengalami pergantian kulit terlalu cepat (2-4 hari), kemunculannya untuk jangka waktu lama, bersifat residif (hilang-timbul), dan terjadi perubahan pada penampilan kulitnya. Setiap individu akan berespon berbeda atas perubahan tersebut. Hal ini tergantung pada penerimaan dirinya. Dalam penelitian ini, penerimaan diri dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan dirinya. Kata kunci: penerimaan diri, psoriasis, penderita