Raisya Miftakhul Rahma
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSEP POLIGAMI MENURUT MUTAWALLI AL-SYA’RAWI DALAM TAFSIR AL-SYA’RAWI Raisya Miftakhul Rahma
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Poligami menjadi salah satu tema yang digarisbawahi oleh kaum pembaharu untuk dikontekstualisasikan berdasarkan perkembangan zaman. Hukum poligami yang semula boleh, kini kebolehannya menjadi hal yang tabu untuk dikatakan. Bahkan hukum poligami dideklarasikan menjadi haram karena para lelaki modern saat ini dinilai tidak mampu berlaku adil yang mana hal itu menjadi syarat utama dalam berpoligami. Dalam hal ini, al-Sya’rawi dalam kitab tafsirnya menolak pandangan tersebut dan menyatakan bahwa sekiranya seorang laki-laki tidak mampu berlaku adil, maka hukum poligami tetap ada dan tidak dihapuskan. Maka penelitian ini akan membahas tentang bagaimana konsep poligami menurut al-Sya’rawi dalam kitab tafsirnya dan bagaimana penafsiran al-Sya’rawi pada ayat-ayat poligami. Dengan menggunakan metode kepustakaan, metode deskriptif-analitis, dan pendekatan tafsir tematik, penelitian ini berkesimpulan pada dua hal yaitu hukum poligami dan keadilan dalam poligami menurut al-Sya’rawi. Pertama, hukum poligami menurut al-Sya’rawi harus diambil secara keseluruhan, yaitu kebolehannya dan berlaku adil. Kerusakan akibat poligami sebenarnya terjadi karena hanya memperhatikan hal pertama dan mengabaikan hal kedua. Kedua, manusia mampu berlaku adil dalam hal-hal zhahir, namun tidak dengan kecenderungan hati. Dalam keadilan zhahir itu harus diusahakan sekuat tenaga sehingga tercipta rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.
Esoteric Aspects of Said Nursi’s Interpretation of Tawhid: Influence and Thought Muhammad Thoriqul Islam; Raisya Miftakhul Rahma; Nawa Marjany
QOF Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Keiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/qof.v8i1.2062

Abstract

Nowadays, Muslims need a concept of monotheism that is not only academic but also increases faith. Nursi divided the idea of monotheism into two dimensions: birth monotheism and true monotheism. These concepts focused on growing faith related to current life. Both interpretations of exoteric and esoteric monotheism verses were critical to understand. The research explored Nursi's esoteric approach to monotheistic verses and their influence on Islamic theology. The qualitative research design employed the literature review method by obtaining data from journals, proceedings, books, and documentaries. Then, data were analyzed using content analysis techniques and esoteric and historical approaches. The research results indicated that Nursi's esoteric interpretation of monotheistic verses aligned with other sufi mufassirs but had two significant differences. First, Nursi's esoteric approach, especially in tafakkur, provided concrete examples that could be felt physically. Second, as a member of the Naqshbandi Tariqa, Nursi consistently referred to asmā' al-ḥusnā and associated it with manifestations reflected in all entities when interpreting the Qur'an. Nursi's interpretation of monotheistic verses in Islamic theological thought became more dominant at the international level. Meanwhile, at the national level, the influence was more socio-religious. Nevertheless, Nursi's interpretation remains essential in addressing religious realities in Indonesia.