Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Pengembangan Bisnis pada Apotek (Studi Kasus Apotek Citra 1 dan Apotek Holong) Mourboy Mourboy; Aritonang Aritonang; Lies Putriana
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.239 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i7.8645

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal Apotek Citra 1 dan Apotek Holong, menganalisis alternatif strategi bisnis serta merumuskan implementasi strategi bisnis Apotek Citra 1 dan Apotek Holong melalui pendekatan analisis deskriptif. Alat-alat analisis yang digunakan yaitu; analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities and Threat), analisis persaingan bisnis dengan menggunakan lima kekuatan persaingan Michael Porter dan analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) untuk menentukan strategi terpilih. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan analisis SWOT diperoleh nilai faktor internal dan faktor eksternal Apotek Citra 1 masing-masing sebesar (0,42: -0,07) dan faktor eksternal Apotek Holong masing-masing sebesar (0,38: -0,03) sehingga posisi Apotek Citra 1 dan Apotek Holong berada di kuadran II, yaitu strategi diversifikasi. Berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh lima alternatif strategi pada Apotek Citra 1 yaitu: (1) Meningkatkan Skill dan jumlah SDM untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian. (2) Meningkatkan promosi apotek yang menitikberatkan penjualan produk dengan Delivery Order. (3) Menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan sebagai apotek rekanan. (4) Meningkatkan jenis produk dengan harga yang kompetitif. (5) Mewajibkan karyawan untuk mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran obat (kartu stok). Berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh lima alternatif strategi pada Apotek Holong yaitu: (1) Menambah jumlah SDM dan mengirim karyawan ikut seminar ilmiah farmasi. (2) Menetapkan minimal order untuk free delivery order (minimal Rp 60.000). (3) Menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan. (4) Menetapkan waktu tunggu obat (obat paten maksimal 10 menit, obat racikan maksimal 20 menit). (5) Mengganti program manual ke komputerisasi. Berdasarkan analisis QSPM Apotek Citra 1 strategi terpilih adalah meningkatkan promosi apotek yang menitikberatkan penjualan produk dengan Delivery Order, yang memiliki nilai TAS tertinggi yaitu 5,94. Berdasarkan analisis QSPM Apotek Holong strategi terpilih adalah menambah jumlah SDM dan mengirim karyawan ikut seminar ilmiah farmasi, yang memiliki nilai TAS tertinggi yaitu 5,96.
Strategi Usaha Lembaga Farmasi Biovaksin Tentara Nasional Indonesia (LAFIBIOVAK TNI) dalam Memasuki Pangsa Pasar Industri Farmasi Nasional Shartykasary Shartykasary; Aritonang Aritonang; Sampurno Sampurno
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 9 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i9.2761

Abstract

Lafibiovak merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi yang hendak memasuki pangsa pasar industri farmasi nasional sebagai bentuk pengembangan bisnis dari yang selama ini hanya memenuhi kebutuhan farmasi TNI. Oleh karena itu, Lafibiovak perlu adanya suatu strategi usaha pemasaran yang baru untuk menghadapi ketatnya persaingan dalam pangsa pasar farmasi nasional. Kerangka formulasi penentuan strategi terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap input yang melibatkan 17 responden dengan menggunakan kuesioner audit Internal dan Eksternal kemudian dihasilkan matriks IFE dan EFE untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh Lafibiovak, tahap pencocokan menggunakan matriks IE, SPACE, SWOT untuk mengetahui alternatif- alternatif strategi pemasaran yang akan digunakan dan tahap pengambilan keputusan menggunakan matriks QSPM untuk memilih strategi mana yang diprioritaskan untuk dilakukan berdasarkan matriks IFE dan EFE serta matriks IE, SPACE, SWOT yang telah dilakukan sebelumnya. Dari matriks IFE dan EFE diketahui total skor internal sebesar 3,37 dan total skor eksternal 3,22; pada matrik IE berada pada kuadran I (grow and build) dan pada matriks SPACE diketahui posisi perusahaan berada pada kuadran agresive, sehingga dalam SWOT dan kemudian dianalisa melalu matrik QSPM diputuskan bahwa strategi yang diprioritaskan menciptakan organisasi penjualan yang mampu memaksimalkan teknologi & Teknologi Informasi dalam merespon tren- tren dalam sosial kemasyarakatan; seperti strategi memaksimalkan potensi e- commerce dalam merespon perubahan budaya belanja masyarakat (memiliki nilai tertinggi TA : 5,00).