Penny Oktaviani
Pusat Sumber Daya Geologi

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Buletin Sumber Daya Geologi

PROSPEK MINERALISASI EMAS DAN PERAK TIPE HIDROTERMAL DI PULAU JAWA BAGIAN BARAT DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SPASIAL LIKELIHOOD RATIO Denni Widhiyatna; Penny Oktaviani
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 8 No. 2 (2013): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19769.278 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v8i2.81

Abstract

Indonesia memiliki rangkaian busur magmatik yang merupakan jalur mineralisasi logam. Untuk mendelineasi daerah prospek mineral emas-perak di daerah potensial tersebut, dapat digunakan metode pemetaan potensi sumberdaya mineral yang diolah dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Kajian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara deposit emas (Au) - perak (Ag) tipe hidrotermal dengan faktor-faktor yang berhubungan dan mengintegrasikan hubungan tersebut menggunakan model likelihood ratio yang merupakan salah satu model dalam metode probabilitas. Kajian ini menggunakan SIG sebagai alat untuk mendelineasi area-area yang berpotensi dan belum tersentuh kegiatan eksplorasi secara langsung. Pendekatan empiris ini berdasarkan asumsi bahwa semua deposit mempunyai genesa yang sama, dan mencakup tiga langkah utama yaitu identifikasi hubungan spasial, penghitungan dan integrasi hasil penghitungan dari berbagai faktor yang berhubungan. Untuk itu diperlukan basis data spasial yang terdiri dari lokasi mineralisasi, litologi, sesar, geokimia, dan geofisika pada lokasi kajian untuk dikompilasi, dievaluasi, dan diintegrasikan menggunakan model likelihood ratio sehingga menghasilkan peta indeks potensi mineral di Pulau Jawa Bagian Barat. Peta indeks potensi mineral yang dihasilkan kemudian diverifikasi secara statistik yaitu membandingkan hasil dengan titik lokasi cebakan mineral yang telah ada dimana hasilnya berupa besaran akurasi untuk model likelihood ratio. Kemudian setelah diperoleh beberapa lokasi yang memiliki  nilai indeks tinggi selanjutnya dilakukan uji petik lapangan pada daerah terpilih untuk membandingkan dengan kondisi sebenarnya di lapangan.
POTENSI LEMPUNG DAN FELSPAR UNTUK BAHAN BAKU KERAMIK DI DAERAH PURWANEGARA, KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH Penny Oktaviani; irwan muksin
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 8 No. 2 (2013): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3696.976 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v8i2.82

Abstract

Ketersediaan bahan baku merupakan salah satu faktor penting untuk kelangsungan hidup industri keramik. Salah satunya yang berada di Daerah Klampok, Kecamatan Purwareja, Kabupaten Banjarnegara. Di daerah ini pada umumnya industri keramik merupakan industri kecil dan menengah. Kajian ini dilakukan dengan maksud untuk menginventarisasi lokasi lempung dan felspar yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan keramik di sekitar lokasi sentra industri Klampok, karena selama ini bahan baku diambil dari luar Banjarnegara, bahkan hingga mendatangkan bahan baku dari Pulau Belitung, Sumatera. Tujuannya agar para pengrajin memiliki alternatif lokasi pengambilan bahan baku dari sekitar lokasi industri untuk mengurangi biaya produksi demi kelangsungan industri mereka.Berdasarkan evaluasi data lapangan dan hasil analisis laboratorium, baik kimia, fisika dan uji prototype benda keramik, lempung dan felspar di 3 lokasi yang diamati, yaitu felspar di Dukuh Kretek dan Desa Kalitengah, serta lempung di Kampung Penisian, Desa Merden, Kecamatan Purwanegara terbukti dapat dijadikan sebagai lokasi alternatif bahan baku untuk pembuatan keramik.Conto lempung dan felspar dari ketiga lokasi tersebut secara tunggal dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan gerabah dengan pembakaran suhu rendah (< 1.000°C). Dan apabila dua conto dicampur dengan komposisi tertentu, maka dapat dibuat untuk keramik dengankualitas yang lebih baik dari gerabah, yaitu keramik hias atau table wares
PROSPEK PEMANFAATAN LEMPUNG FORMASI MUARAENIM DAN TUF FORMASI RANAU SEBAGAI BAHAN BAKU KERAMIK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN Bayu Sayekti; Penny Oktaviani
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 10 No. 1 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5961.337 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v10i1.136

Abstract

Endapan lempung Formasi Muaraenim di daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan terdapat sebagai overburden di bagian atas lapisan batubara, dan sebagai interburden di antara dua lapisan batubara. Formasi Ranau terdiri dari tuf riolitan, tuf batuapung, tuf padu dengan sisipan batulempung berkarbon.Berdasarkan evaluasi hasil pengujian awal melalui pembakaran pada suhu tinggi 1.400°C menunjukkan bahwa lempung dari Formasi Muaraenim di daerah penyelidikan dapat digunakan sebagai bahan baku keramik bodi stoneware, sedangkan felspar diagenetik (tuf feldspatik) dapat dimanfaatkan untuk bahan pelebur (flux) dalam bodi keramik pada proses pembakaran. Percobaan prototip ubin, dengan rasio komposisi campuran lempung dan felspar diagenetik (tuffeldspatik) 1 : 1 menunjukkan hasil dapat dibuat ubin keramik berglasir kelas II berbasis bodi “stone ware” dengan suhu pembakaran 1.150°C. Sumberdaya lempung dan felspar yang cukup berlimpah ini dapat dimanfaatkan dan prospek untuk dikembangkan sebagai bahan baku alternatif siap pakai untuk industri keramik.
REVIEW OFCHROMITE DEPOSITS OF INDONESIA Ernowo Ernowo; Penny Oktaviani
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 5 No. 1 (2010): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v5i1.250

Abstract

Chromites (Fe,Mg)Cr O is an oxide mineral in spinel group. It is one of metallic mineral which classified in to alloy and ferro alloy metallic mineral group along with iron, nickel, titanium, manganese, cobalt, and bauxite. Chromites is the only ore mineral of metallic chromium and chromium compounds and chemicals. Because of this fact, chromites and chrome ore are used synonymously in trade literature. It is used for refractory material, because it has high heat stability. In Indonesia, chromites deposits are widely distributed in the eastern part of Indonesia, which rich in metal bearing ultramafic to mafic intrusive especially in South Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Halmahera, Gebe, Gag, Waigeo, and Papua. These deposits are resulted from weathering of ophiolite rocks as part of the Pacific plate.