Jhon Wantania
Universitas Sam Ratulangi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MENJAGA KEBERSIHAN GENITALIA EKSTERNA DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA SISWI DI SMA NEGERI 1 MANADO Tombokan, Arianto; Wantania, Jhon; Wagey, Freddy
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v2i2.5708

Abstract

Abstract: All women may experience vaginal discharge according to the data on women’s reproductive health research shows 75 % of women in the world would suffer from vaginal discharge, at least once in her life. Bad attitude in maintaining genital hygiene, such as washing with dirty water, wear rinse excessively, use pants that do not absorb sweat, change underwear rarely, change pads rarely can trigger the onset of the infection that causes vaginal discharge. The purpose of this study is to determine the correlation of the level of the knowledge and attitude of maintaining the external genitalia with pathological vaginal discharge event on schoolgirl in SMA Negeri 1 Manado on 2012. Methods: The type of this research is observational analytic studies with cross sectional design. Subject of this research is 106 class XII schoolgirl of SMA Negeri 1 Manado 2012 – 2013. Data were collected by questionnaires which have been tested. Results: Schoolgirl who have had vaginal discharge is obtained as 35,8 % and who haven’t as 64,2 %. Knowledge of schoolgirl who have had vaginal discharge 24,6 % included in good category and on schoolgirl who haven’t had vaginal discharge 75,4 % included in good category. Attitude of schoolgirl who have had vaginal discharge 29,6 % included in supportive category and of schoolgirl who haven’t had vaginal discharge 70,4 % included in supportive category. Conclusion: According to the result of the research, knowledge and attitude of maintaining the cleanliness of the external genitalia are related with pathological vaginal discharge events. Bad knowledge about maintaining the cleanliness of the external genitalia increase the risk of experiencing vaginal discharge by 2,304 times. Meanwhile, attitude that does not support manitaining cleanliness of the external genitalia increase the risk of experiencing vaginal discharge by 1,89 times. Keywords: Knowledge, attitude, pathological vaginal discharge.   Abstrak: Semua wanita dapat mengalami keputihan berdasarkan data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukan 75% wanita didunia pasti menderita keputihan, paling tidak sekali dalam hidupnya. Sikap buruk dalam menjaga kebersihan genitalia, seperti mencucinya dengan air kotor, memakai pembilas secara berlebihan, menggunakan celana yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti celana dalam, tak sering mengganti pembalut dapat menjadi pencetus timbulnya infeksi yang menyebabkan keputihan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap menjaga kebersihan genitalia eksterna dengan kejadian keputihan patologis pada siswi di SMA Negeri 1 Manado tahun 2012. Metode: Jenis penelitian adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah 106 siswi kelas XII SMA Negeri 1 Manado periode 2012-2013. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner yang telah diuji cobakan. Hasil: Siswi yang pernah mengalami keputihan didapatkan sebanyak 35,8 % dan yang tidak pernah 64,2 %. Pengetahuan siswi yang pernah mengalami keputihan 24,6 % masuk dalam kategori baik dan pada siswi yang tidak pernah mengalami keputihan 75,4 % masuk dalam kategori baik. Sikap siswi yang mengalami keputihan 29,6 % masuk dalam kategori mendukung dan pada siswi yang tidak pernah mengalami keputihan 70,4 % masuk dalam kategori mendukung. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan dan sikap menjaga kebersihan genitalia eksterna berhubungan dengan kejadian keputihan patologis. Pengetahuan buruk mengenai kebersihan genitalia eksterna meningkatkan resiko mengalami keputihan sebesar 2,304 kali. Sementara itu, sikap yang tidak mendukung menjaga kebersihan genitalia eksterna meningkatkan resiko mengalami keputihan sebesar 1,89 kali. Kata kunci: Pengetahuan, sikap, keputihan patologis.
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PRIMIPARA DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Garedja, Yudit Yunita; Suparman, Eddy; Wantania, Jhon
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4625

Abstract

Abstract: In a woman who has recently given birth or the first time called primiparous, have a risk of laceration of the birth canal through vaginal delivery. In the primary post partum hemorrhage, can be caused by various rips through the birth canal. In addition to causing bleeding, laceration of the birth canal is also a determining factor for postpartum perineal pain. Perineal lacerations or tears can occur spontaneously and episiotomy. The purpose of this study is to determine the relationship between birth weight infants with ruptured perineal in primiparous vaginal delivery in a maternity department of Prof.. DR. R. D. Manado Kandou the period January-September 2012. Method observational study done analytically with the plan and cross-sectional data were analyzed by Chi square bivariate. Sample in this study of 808 primipara. Results obtained: 1) Most primipara suffered an episiotomy that is 50.7%. 2) Babies born with the most number 2500-4000 gram weight. 3) Birth weight <2500 g and 2500-4000 associated with spontaneous rupture either primiparous or episiotomy. 4) The results of the analysis of the relationship between birth weight with a ruptured perineum primiparous obtained p value = 0.330 and the value of  = 0.449, it can be concluded there was no significant association between birth weight with a ruptured perineum primipara. Thus, Ho received. Key words: Ruptured primiparous perinal, birth weight   Abstrak: Pada seorang wanita yang baru pertama kali melahirkan atau yang disebut primipara, mempunyai resiko terjadi laserasi jalan lahir melalui persalian pervaginam. Pada perdarahan post partum primer, dapat disebabkan oleh berbagai robekan jalan lahir. Selain mengakibatkan perdarahan, robekan jalan lahir juga merupakan faktor penentu terhadap nyeri perineum postpartum. Laserasi atau robekan perineum dapat terjadi secara spontan dan episiotomi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara berat badan bayi lahir dengan ruptur perineum persalinan pervaginam pada primipara di ruang bersalin RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado periode Januari-September 2012. Metode penelitian ini dilakukan secara Observasional analitik dengan rancangan cross sectional dan data bivariat dianalisa dengan Chi square. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 808 primipara. Hasil yang didapatkan : 1) Paling banyak primipara mengalami episiotomi yaitu 50,7%. 2) Bayi lahir paling banyak dengan berat badan 2500-4000 gram. 3) Berat badan lahir <2500 dan 2500-4000 gram berkaitan dengan ruptur primipara baik spontan maupun episiotomi. 4) Hasil analisis hubungan antara berat badan lahir  dengan ruptur perineum primipara didapatkan nilai p value = 0,330 dan nilai  = 0,449 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir  dengan ruptur  perineum  primipara.  Dengan demikian, Ho yang diterima. Kata Kunci: Ruptur perineum primipara, berat badan lahir