amainya kunjungan wisatawan lokal di Pantai Kerakat Desa Pohgading Timur, Lombok Timur mendorong Kelompok Pemuda Maju Bersama (KPMB) untuk menjadi pemasok ikan nila guna memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan kebutuhan pengunjung. Namun demikian, KPMB masih mengalami kendala dalam kegiatan produksinya, seperti ikan tidak tumbuh dengan baik karena nutrisi pakan tidak mencukupi baik jumlah maupun mutunya. Selain itu, Feed Conversion Ratio (FCR) masih tergolong tinggi, serta belum terstandarnya manajemen kualitas air. Untuk itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Perikanan Universitas 45 Mataram bermaksud menerapkan Teknologi Bioflok (TBF) guna mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan kegiatan PkM ini adalah memberdayakan pemuda dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam budidaya ikan nila sistem Bioflok. Kegiatan PkM ini melibatkan 9 (sembilan) orang anggota KPMB, dan 2 (dua) orang mahasiswa MBKM. PkM ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:kunjungan dan sosialisasi, pelatihan teknis, serta pendampingan dan evaluasi. Hasil kegiatan PkM tersebut yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta secara komprehensif tentang budidaya ikan nila sistem bioflok, mulai dari persiapan kolam, pembuatan bioflok dan monitoring padatannya, menghitung kebutuhan pakan berdasarkan bobot biomassa ikan, melakukan penanganan kualitas air, serta menghitung tingkat pertumbuhan dan sintasan ikan. Sistem bioflok pada budidaya ikan nila yang dijalankan oleh KPMB memberikan sintasan yang tinggi mencapai 93 persen, pertumbuhan berat 0,85 g/hari, dan pertumbuhan panjangnya rata-rata 0,15 cm/hari