Ika Fitriyati
UIN Sunan Kalijaga

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembelajaran Daring Menggunakan Phet Simulations Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Ika Fitriyati; Andi Prastowo
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 4 (Oktober 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i4.1120

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan penerapan model simulasi dengan PhET Simulation. PhET Simulation merupakan sebuah software simulasi interaktif yang dikembangkan oleh Universitas Colorado mengenai fenomena-fenomena berbasis riset yang diberikan secara gratis. Dengan PhET Simulation memungkinkan siswa untuk menghubungkan fenomena kehidupan nyata dan ilmu yang mendasarinya, sehingga mampu memperdalam pemahaman dan meningkatkan minat mereka terhadap Matematika. Penelitian ini berlokasi di MI Ma’arif Giriloyo 1 Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dipilihnya lokasi ini karena sejak pandemic covid-19 sekolah ini menerapkan pembelajaran daring. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif denga desain kuasi eksperimen. Sumber data diperoleh dari hasil eksperimen, wawancara, dan observasi kepada guru dan siswa. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa penggunaan model simulasi dengan PhET Simulation dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas 3 dalam pembelajaran tematik tema 5 sub tema 1 muatan pelajaran matematika di Madrasah Ibtidaiyah Maarif Giriloyo 1. Penggunaan model simulasi menggunakan PhET Simulation membuat siswa cenderung lebih antusias dalam belajar sehingga mampu memahami materi dengan baik dan memperoleh hasil baik saat evaluasi dilakukan oleh guru.
Implementasi Teori Hierarki Kebutuhan Maslow dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Madrasah Ibtidaiyah Ika Fitriyati; Maemonah Maemonah
AT-THULLAB : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 6, No 2 (2022): At-Thullab : Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/atl.v6i2.1009

Abstract

Abstrak: Pengimplementasian hierarki kebutuhan Maslow dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) penting untuk dianalisis. Pembelajaran Tatap Muka Terbatas memiliki keterbatasan-keterbatasan seperti keterbatasan fisik, aktivitas sosial, termasuk pembelajaran. Kondisi yang berbeda pada Pembelajaran Tatap Muka Terbatas membuat pengimplementasian hierarki kebutuhan Maslow menjadi berbeda, maka penelitian ini sangat penting. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Informasi dikumpulkan dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dari penelitian diperoleh data bahwa untuk memenuhi kebutuhan fisik siswa, MI Ma’arif Ngliseng menerapkan aturan membawa bekal dari rumah. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan rasa aman sekolah menyiapkan fasilitas kesehatan sesuai protocol kesehatan dan menciptakan suasana kondusif untuk pembelajaran. Sikap peduli antar teman dibangun untuk memenuhi kebutuhan kasih sayang dan menumbuhkan sifat social siswa. Kebutuhan untuk dihargai dipenuhi dengan memberikan tanda penghargaan kepada siswa dan orang tua. Karena keterbatasan, hierarki kebutuhan selanjutnya yaitu aktualisasi diri tidak bisa dipenuhi oleh sekolah.Abstract: The implementation of Maslow's hierarchy of needs theory in Limited Face-to-face Learning (henceforth PTMT) is crucial to analyze because PTMT has limitations such as physical limitations and less social activities. Different conditions in PTMT make the implementation of Maslow's hierarchy of needs also different. The research approach was qualitative. The information was collected by doing an observation, conducting in-depth interviews, and doing a documentation. The results revealed that regarding the physical needs of the students, the school applied the rules of bringing lunch from home. Meanwhile, regarding the security needs, the school prepared health facilities according to health protocols and created a conducive atmosphere for learning. The caring attitudes between students were encouraged to meet the affection needs and to foster the social presence of the students. The need to be appreciated was fulfilled by providing various appreciation strategies to the students and parents. However, due to several limitations, the needs of self-actualization could not sufficiently be fulfilled by the school.