Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI TEORI PSIKOLOGI DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI (TINJAUAN KURIKULUM KMA NO.183 TAHUN 2019) Miftahul Jannah; Tasman Hamami
al-Iltizam: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 7, No 1 (2022): Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/alt.v7i1.2761

Abstract

Abstrak: Aspek kognitif pada pembelajaran PAI dirasa masih menjadi fokus aspek pada pembelajaran PAI. Padahal tujuan PAI hakikatnya membentuk peserta didik yang memiliki keshalihan spiritual (agama) dan keshalihan sosial. Dewasa ini kurikulum PAI tidak bisa hanya fokus pada aspek pengetahuan, lebih dari itu peserta didik mampu menguasai substansi mata pelajaran PAI dan mampu menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Model pembelajaran pada setiap satuan pendidikan berbeda dan harus menyesuaikan dengan kondisi psikologis peserta didik Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis penerapan teori psikologi dalam implementasi KMA 183 Tahun 2019 sebagai acuan untuk mengembangkan kurikulum PAI selanjutnya. penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan yang termasuk dalam penelitian kualitatif. Dari data tersebut dianalisis untuk menemukan teori yang berkaitan dengan Landasan Psikologis dalam Pengembangan Kurikulum PAI KMA183 Tahun 2019 dan data dianalisis secara deskriptif selanjutnya ditarik kesimpulan secara objektif. Penerapan teori psikologi dalam pengembangan kurikulum PAI KMA No.183 tahun 2019 : pertama teori belajar humanistik sesuai dengan tujuan pembelajaran PAI yaitu peserta didik mampu menerapkan sikap yang sesuai dengan norma sosial dan agama di kehidupan masyarakat. Kedua psikologi perkembangan sesuai dengan cara mencapai tujuan pendidikan yaitu pengembangan kurikulum setiap jenjang pendidikan berbeda dan perlu disesuaikan dengan karakter dan psikis peserta didik. Ketiga, teori belajar Gestalt sesuai dengan prinsip  pembelajaran PAI, yaitu pembelajaran mampu menjadi solusi tuntutan pendidikan di era digital. Keempat, teori belajar behavioristik selaras dengan penerapan materi pembelajaran yang mana dengan stimulus atau materi yang sesuai maka peserta didik akan merespon atau memahami pelajaran dengan lebih mudah. Kelima, teori belajar humnisme yang sesuai dengan tuntutan pembelajaran PAI secara mandiri. Keenam, teori psikologi kognitif yang sependapat dengan karakter pembelajaran ilmiah (scientific) dan tematik terpadu.Kata Kunci: Psikologi, Kurikulum, PAI.
Living Hadis Dalam Tradisi Menjaga kubur Masyarakat Banjar Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan Miftahul Jannah
ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol. 15 No. 1 (2014)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/esensia.v15i1.763

Abstract

One of the phenomena of “Living Hadith” found in South Kalimantan is the tradition of watching over the tomb for a couple of days after the death of a person. It has been usually done in Banjar ethnic group and in particular in Hulu Sungai Tengah. This tradition is referred to the Hadith of Prophet Muhammad, although not all of them know the text of the Hadith. It is due to the fact that some got religious knowledge from the religious figure through their speeches. In the other hand, the guard of the tomb has different views, attitudes and purposes. While some had main purpose preserving of reciting the Qur’an in every moment, some others bore only granting the wish of other person. In some cases, they even consider this tradition as medium for the additional income.[Salah satu fenomena living hadis yang dapat ditemukan di Kalimantan Selatan adalah tradisi menjaga kubur selama beberapa hari yang diadakan setelah kematian seseorang, hal ini sudah biasa di kalangan masyarakat  Banjar pada umumnya, khususnya di Hulu Sungai Tengah, salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan. Tradisi ini disinyalir dirujuk dari hadis Nabi Muhammad saw, meskipun tidak semuanya mengetahui persis teks hadis yang tersebut, karena pengetahuan yang berkembang didapat dari para tokoh agama melalui ceramah-ceramah. Para penunggu makam  mempunyai sikap atau pandangan serta tujuan yang berbeda-beda. Ada yang memang bertujuan untuk melestarikan bacaan al-Qur’an dalam setiap moment apapun, ada juga yang berniat sekedar mengabulkan hajat orang yang meminta tolong tersebut, bahkan ada juga yang memandang tradisi ini sebagai sarana untuk tambahan pemasukan komisi kantong.]
Analysis of Muhammadiyah educational concepts: a historical and philosophical review Miftahul Jannah
ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education Vol 8, No 1 (2023): Attarbiyah: Journal of Islamic Culture and Education
Publisher : IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/attarbiyah.v8i1.31-46

Abstract

Developments and problems that arise in the community are the basis for Muhammadiyah to carry out reforms. This research uses a type of literature study research. It is used to find theories related to the history and philosophy of Muhammadiyah education and is analyzed descriptively by considering ontological, epistemological, and axiological concepts in philosophy then conclusions are drawn objectively. Analysis of Muhammadiyah's educational philosophy is: first, Ontological Philosophy, which is based on the implementation and rational understanding of Islam with recognition of potential reality and facts. Second Epistemological philosophy discusses the paradigm of Muhammadiyah education on the scientific plain is to unite science with Islamic Sharia, and is displayed in an anthology that places the Qur'an and the Sunnah of the Messenger as guidelines. While on the operational plain through education Muslims are able to take part in all sectors of life and in all fields of expertise, and are in all strata of life and all strata of expertise. Third, Axiological Philosophy discusses the implementation of Muhammadiyah education carried out rationally, civilizationally, progressively or religiously scientific, which will produce generations with integrative-interconnective scientific characteristics, so that they can become Insan Kamil, namely humans with comprehensive and holistic insight.
PENILAIAN KESEHATAN BANK DAN FINANCIAL DISTRESS BANK UMUM SYARIAH (BUS) SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC MENGGUNAKAN METODE RGEC DAN ALTMAN Z-SCORE Miftahul Jannah; Rosyid Nur Anggara Putra
Jurnal Pengembangan Pendidikan Akuntansi dan Keuangan (JPPAK) Vol 1, No 1 (2020): JPPAK
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jppak.v1i1.55356

Abstract

Abstract The purpose of this study is to analyze the differences in bank health and the potential for bankruptcy between Islamic Commercial Banks before and after going public. The sampling method is purposive sampling. Based on this technique, three banks became the research samples, namely, PT. Sharia National Savings Bank (BTPNS), Panin Dubai Sharia Bank (BPDS) and PT. BRISyariah (BRIS). The data used in this study are the financial statements of Islamic Commercial Banks before and after going public on the OJK website and from each sample banking website. The time dimension used is time series and the research was conducted in a cross sectional way. The results of this study indicate that there are differences in several ratios before and after going public in assessing bank health, namely the NOM ratio at BRIS Bank, BTPNS and BPDS, ROA and CAR ratios at BRIS Bank, BTPNS. And there is no difference in the level of financial distress before and after going public at the three banks. Keywords: Bank Health, Financial Distress, Islamic Commercial Bank Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat kesehatan dan potensi kebangkrutan antara Bank Umum Syariah sebelum dan sesudah go public. Metode yang digunakan dalam pengambilan sample adalah purposive sampling. Berdasarkan teknik tersebut diperoleh tiga bank yang menjadi sampel penelitian yaitu, PT. Bank Tabungan Nasional Syariah (BTPNS), Bank Panin Dubai syariah (BPDS) dan PT. BRISyariah (BRIS). Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan Bank Umum Syariah sebelum dan sesudah go public website OJK dan dari masing-masing website perbankan sampel. Dimensi waktu yang digunakan adalah time series dan penelitian dilakukan secara cross sectional. Hasil penelitian ini menyatakan terdapat perbedaan beberapa rasio sebelum dan sesudah go public dalam menilai kesehatan bank yaitu rasio NOM pada Bank BRIS, BTPNS dan BPDS, rasio ROA dan CAR pada Bank BRIS, BTPNS. Dan tidak terdapat perbedaan tingkat financial distress sebelum dan sesudah go public pada ketiga bank tersebut. Kata kunci: Kesehatan Bank, Financial Distress, Bank Umum Syariah