Latar belakang penelitian ini adalah berdasarkan survey yang peneliti lakukan di SMP N 17 Kota Jambi ditemukan adanya perilaku restless legs syndrome (sindrom kaki gelisah) atau kebiasaan menggoyang-goyangkan kaki siswa saat belajar di kelasnya. Perilaku RLS ini sudah ditahap menggangu kehidupan siswa di sekolah karena sering kali siswa ditegur gurunya saat belajar karena kakinya tidak bisa tenang ketika guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas. Perilaku ini timbul ketika siswa sedang duduk di kelas. Siswa merasa gelisah dan merasakan sensasi yang tidak menyenangkan ketika diminta untuk berhenti menggoyangkan kakinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan teknik aversi untuk mengurangi perilaku restless legs syndrome. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Layanan (PTL) dalam layanan konseling individual. Penelitian ini dilaksanakan dalam (3) tiga tindakan, tindakan pertama dilaksanakan dalam (1) minggu dengan frekuensi (1) kali pertemuan, tindakan kedua dilaksanakan berdasarkan refleksi terhadap tindakan pertama dan tindakan ketiga dilaksanakan berdasarkan refleksi tindakan kedua. Selanjutnya hasil penelitian dilaporkan. Setelah dilakukan tindakan layanan ditemukan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik aversi dalam mengurangi perilaku restless legs syndrome pada siklus ke-3 lebih baik dan meningkat daripada siklus ke-1 dan siklus ke-2. Pemberian teknik aversi membantu subjek untuk mengurangi perilaku restless legs syndrome. Pemberian aversi berupa menepuk kaki subjek secara bertahap dalam jangka waktu yang ditentukan membantu subjek berusaha untuk menahan subjek menggoyangkan kakinya. Subjek diajak berkomitmen mengurangi perilaku RLS agar tidak menggangu keseharian subjek tersebut. Hal tersebut akhirnya membuat subjek mampu mengurangi perilaku restless legs syndrome yang dialaminya