Komunikasi sendiri adalah suatu indera utama bagi manusia untuk memanfaatkan sumber daya lingkungan dalam pelayanan sosial kemanusiaan. Lewat jalan komunikasi ini kita bisa menyesuaikan keadaan diri kita dengan lingkungan kita pada grup sosial yang mempengaruhi hidup kita. Perkembangan ilmu komunikasi ini tentunya mendorong peningkatan intensitas hubungan-kontak budaya secara langsung juga tidak langsung. Hal ini secara jelas terlihat dari beragamnya berasal serta budaya mahasiswa yang ada di Kota Medan, khususnya di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para mahasiswa menggunakan beragamnya budaya yang memungkinkan terjadinya diskriminasi justru menjadi hal positif yang berperan dalam mengatasi miskomunikasi antar mahasiswa. Sedangkan pada Indonesia sendiri, khususnya lingkungan kita cara berkomunikasi tiap orang itu berbeda-beda bahasanya, karena adanya berbeda budaya antar satu sama lain. Pengambilan Responden dengan teknik sampling (Purposive sampling serta Snowball sampling). untuk mengukur validitas keabsahan data pada penelitian ini di lakukan pemeriksaan menggunakan teknik derajat agama yakni feer debrifing serta triangulasi. Selanjutnya analisis data memakai model analisa data interaktif model Miles dan Huberman (1992) yg mencakup reduksi data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Penelitian ini di akhirnya bisa berkata beberapa hal sebagai berikut: (1) Proses komunikasi antar budaya antar mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi masih bersifat Kedaerahan. (2) Peran komunikasi antar budaya cukup besar dalam mengatasi miskomunikasi antar Mahasiswa.