Ineu Sumarsih
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Best Practice Siswa Kelas 4C Berdasarkan Film Pendek Inspiratif “Kisah Anak Penjual Es Nanas” Berbasis Karakter dan Nilai Profil Pelajar Pancasila” Ineu Sumarsih; Tatang Muhtar
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3221

Abstract

Latar belakang permasalahan diambil dari asesmen lisan dan tulisan  materi lintas pelajaran,Siswa berbasis karakter dan  nilai Profil Pelajar Pancasila yaitu  membuat praktik baik berdasarkan tayangan film pendek inspiratif yang didemonstrasikan melalui penyusunan scenario yang didiskusikan dengan anggota keluarga dan direalisasikan melalui kegiatan Market Day di sekolah.Sampel siswa diambil dari kelompok 1 kelas 4C SDN 198 Mekarjaya Kepala Sekolah sebagai monitoring independent yang mewawancara kelompok 1.  Siswa kelompok 2 beserta bapak/ibu guru sebagai tim visiting.Setelah mengamati, dan memaknai sebuah film pendek inspiratif dari negara Thailand tentang kisah nyata seorang gadis cilik yang sukses menjual es nanas yang sebelumnya berkeinginan untuk membeli es krim tetapi tidak terbeli karena factor ekonomi.Kelompok 1 diwajibkan membuat video serupa dibantu anggota keluarganya dimulai dari menyusun skenario,menentukan tema market day,menjual produk di sekolah dan mempublikasikan video ke social Media oleh guru kelas.Kegiatan ini berhasil membentuk penguatan Pendidikan karakter yang bernilai Profil Pelajar Pancasila diantaranya Berakhlak mulia,Berkebhinekaan global, Bergotong royong, Kreatif, bernalar kritis dan Belajar mandiri.Penelitian ini bersifat deskripsi kualitatif, Asesmen yang dinilai meliputi  kognitif,afektif dan psykomotor , siswa juga terbentuk Pendidikan Karakter yang menjadi pondasi bekal untuk melanjutkan Pendidikan selanjutnya,output sekolah membentuk siswa  dapat memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dan menghargai perjuangan orang tuanya.
Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak Sekolah Dasar Ineu Sumarsih; Teni Marliyani; Yadi Hadiyansah; Asep Herry Hernawan; Prihantini Prihantini
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3216

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui dan menelaah tentang "Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak SDN Guruminda 244 Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang melihat dan mendengar lebih dekat dan terperinci penjelasan dan pemahaman individual tentang pengalaman-pengalamannya. Pendekatan fenomenologi tersebut didasari dari adanya ketertarikan peneliti untuk mengkaji lebih mendalam mengenai fenomena yang dialami oleh informan kunci. Penelitian dilaksanakan di SDN Guruminda 244 Kota Bandung. Informan dalam penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, pengawas. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu; (a) observasi; (b) wawancara; dan (c) studi dokumentasi. Untuk menjamin keabsahan data dilakukan dengan beberapa upaya sebagai berikut: (a) memperpanjang masa pengumpulan data, (b) melakukan observasi secara terus-menerus dan sungguh-sungguh, (c) melakukan triangulasi, dan (d) melibatkan teman sejawat untuk berdiskusi. Dari hasil penelaahan dalam penelitian ini ditemukan adanya kurikulum merdeka yang menjadi acuan di sekolah penggerak, yang menghasilkan siswa yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, rasa kebhinekaan. Kepala sekolah penggerak mendorong berbagai macam program partisipatif, unik, dan banyak inovasi. Memupuk kerja sama dengan guru-guru yang mendukung pemimpinnya berpartisipasi dalam mewujudkan sekolah penggerak.
Best Practice Siswa Kelas 4C Berdasarkan Film Pendek Inspiratif “Kisah Anak Penjual Es Nanas” Berbasis Karakter dan Nilai Profil Pelajar Pancasila” Ineu Sumarsih; Tatang Muhtar
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3221

Abstract

Latar belakang permasalahan diambil dari asesmen lisan dan tulisan  materi lintas pelajaran,Siswa berbasis karakter dan  nilai Profil Pelajar Pancasila yaitu  membuat praktik baik berdasarkan tayangan film pendek inspiratif yang didemonstrasikan melalui penyusunan scenario yang didiskusikan dengan anggota keluarga dan direalisasikan melalui kegiatan Market Day di sekolah.Sampel siswa diambil dari kelompok 1 kelas 4C SDN 198 Mekarjaya Kepala Sekolah sebagai monitoring independent yang mewawancara kelompok 1.  Siswa kelompok 2 beserta bapak/ibu guru sebagai tim visiting.Setelah mengamati, dan memaknai sebuah film pendek inspiratif dari negara Thailand tentang kisah nyata seorang gadis cilik yang sukses menjual es nanas yang sebelumnya berkeinginan untuk membeli es krim tetapi tidak terbeli karena factor ekonomi.Kelompok 1 diwajibkan membuat video serupa dibantu anggota keluarganya dimulai dari menyusun skenario,menentukan tema market day,menjual produk di sekolah dan mempublikasikan video ke social Media oleh guru kelas.Kegiatan ini berhasil membentuk penguatan Pendidikan karakter yang bernilai Profil Pelajar Pancasila diantaranya Berakhlak mulia,Berkebhinekaan global, Bergotong royong, Kreatif, bernalar kritis dan Belajar mandiri.Penelitian ini bersifat deskripsi kualitatif, Asesmen yang dinilai meliputi  kognitif,afektif dan psykomotor , siswa juga terbentuk Pendidikan Karakter yang menjadi pondasi bekal untuk melanjutkan Pendidikan selanjutnya,output sekolah membentuk siswa  dapat memecahkan masalah kehidupan sehari-hari dan menghargai perjuangan orang tuanya.
Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak Sekolah Dasar Ineu Sumarsih; Teni Marliyani; Yadi Hadiyansah; Asep Herry Hernawan; Prihantini Prihantini
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3216

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui dan menelaah tentang "Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak SDN Guruminda 244 Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang melihat dan mendengar lebih dekat dan terperinci penjelasan dan pemahaman individual tentang pengalaman-pengalamannya. Pendekatan fenomenologi tersebut didasari dari adanya ketertarikan peneliti untuk mengkaji lebih mendalam mengenai fenomena yang dialami oleh informan kunci. Penelitian dilaksanakan di SDN Guruminda 244 Kota Bandung. Informan dalam penelitian ini adalah guru, kepala sekolah, pengawas. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu; (a) observasi; (b) wawancara; dan (c) studi dokumentasi. Untuk menjamin keabsahan data dilakukan dengan beberapa upaya sebagai berikut: (a) memperpanjang masa pengumpulan data, (b) melakukan observasi secara terus-menerus dan sungguh-sungguh, (c) melakukan triangulasi, dan (d) melibatkan teman sejawat untuk berdiskusi. Dari hasil penelaahan dalam penelitian ini ditemukan adanya kurikulum merdeka yang menjadi acuan di sekolah penggerak, yang menghasilkan siswa yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, rasa kebhinekaan. Kepala sekolah penggerak mendorong berbagai macam program partisipatif, unik, dan banyak inovasi. Memupuk kerja sama dengan guru-guru yang mendukung pemimpinnya berpartisipasi dalam mewujudkan sekolah penggerak.
INCLUSIVE EDUCATION DESIGN AT 263 RANCALOA STATE ELEMENTARY SCHOOL, BANDUNG CITY Ineu Sumarsih; Ishmahani Sobarningsih; Teni Marliyani
Jurnal Scientia Vol. 11 No. 02 (2022): Education, Sosial science and Planning technique, November
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The introduction of inclusive education at SDN 263 Rancaloa can be equated with providing opportunities for children with special needs in Rancasari District to exercise their legal rights. In accordance with the level of specialization, students with special needs can complete the school curriculum and achieve final results at the lower secondary level. This study uses the literature study methodology. The purpose of this article review is to find out the educational management plan related to inclusion at SDN 263 Rancaloa. Planning, organizing, practicing and monitoring curricula and teaching standards are some of these tasks. This study uses the method of literature review. In-depth interviews with several key informants were conducted as part of the data collection process, and the information was then categorized according to the topic of study. The level of data validity is maintained through the use of triangulation and member check mechanisms. The findings of this study help explain how inclusive education is managed. Namely as follows: (1) inclusive education planning includes curriculum and teaching quality; (2) organizing is done by selecting inclusive education coordinators, inclusive class teachers, and subject teachers for inclusive classes; (3) debriefing is done with leadership, communication, and motivation; and (4) control is carried out once every three months. (1) inclusive education planning includes curriculum and teaching quality; (2) organizing is done by selecting inclusive education coordinators, inclusive class teachers, and subject teachers for inclusive classes; (3) debriefing is done with leadership, communication, and motivation; and (4) control is carried out once every three months. (1) inclusive education planning includes curriculum and teaching quality; (2) organizing is done by selecting inclusive education coordinators, inclusive class teachers, and subject teachers for inclusive classes; (3) debriefing is done with leadership, communication, and motivation; and (4) control is carried out once every three months.