Heru Waskito
Staf Health and Medical Officer PT Total Indonesie

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Respon pertumbuhan dan hasil cabai keriting (Capsicum annuum L.) CK5 akibat perlakuan pupuk npk dan pupuk hayati Waskito, Heru; Nuraini, Anne; Rostini, Neni
Kultivasi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.374 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v17i2.17856

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai keriting CK5 terhadap dosis pupuk NPK dan pupuk hayati  Percobaan dilaksanakan di Desa Sindanglaya, Kelurahan Cibereum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat dari  bulan Agustus 2017 sampai Januari 2018. Rancangan percobaan menggunakan Split Plot  dengan 4 ulangan. Yang menjadi main plot adalah dosis pupuk NPK yang terdiri dari dari 2  taraf yaitu 50% dan 100% NPK, dan sub plot adalah konsentrasi pupuk hayati  yang terdiri dari 3  taraf  yaitu :  0%; 0,5%; dan 1%. Hasil percobaan menunjukkan  bahwa:  pengaruh interaksi dosis NPK dengan konsentrasi pupuk hayati hanya terjadi pada tinggi tanaman umur 28 HST,  perlakuan yang terbaik adalah dosis NPK 100% dengan konsentrasi pupuk hayati 0,5%. Pupuk NPK dan konsentrasi pupuk hayati secara mandiri berpengaruh terhadap jumlah dan bobot buah. Dosis NPK yang terbaik dalam menghasilkan jumlah dan bobot buah adalah 100% NPK, dan konsentrasi pupuk hayati yang terbaik adalah 0,5%.Kata Kunci:     cabai CK 5, pupuk hayati, pupuk NPK, pertumbuhan, hasil ABSTRACT This study aims to find out  response of growth and yield of curly red chili plant  cv. CK5  as a result of  NPK  and  organic fertilizer . The experiment was conducted  in Sindanglaya Village,  District Sukamantri, Ciamis Regency West Java Province, from  August 2017 until January 2018. The experiment  design used was Split Plot Design with 4 replications. The main plot was the dosage of NPK fertilizer consisting of two levels : 50% and 100% NPK, and the sub plot was concentration organic fertilizer consisting of three levels : 0%; 0.5%; and 1%. The results showed that  : the effect of NPK dosage interaction with concentration of biological fertilizer occurs only at plant height of 28 day after planting, the best treatment was 100% NPK dosage with 0.5% biofertilizer concentration. NPK fertilizer and concentration of biological fertilizers independently affected the amount and weight of fruit. The best dosage of  NPK in producing the amount and weight of fruit  was 100% NPK, and the best concentration of biofertilizer was 0,5%.Keywords: Biofertilizer, curly  pepper CK5, growth, NPK fertilizer, yield
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gangguan Pendengaran Sensorineural Pekerja Perusahaan Minyak Waskito, Heru
Kesmas Vol. 2, No. 5
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh bahaya bising dan kimia terhadap timbulnya gangguan pendengaran diketahui dengan baik, tetapi pengaruh penyakit kronis hipertensi terhadap timbulnya gangguan pendengaran sensorineural belum banyak timbulnya gangguan pendengaran sensorineural. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan minyak A di Kalimantan Timur, Indonesia. Subyek penelitian adalah pekerja terpajan bahaya bising dan kimia. Desain studi yang digunakan adalah Kasus Kontrol. Kasus adalah penderita gangguan pendengaran yang dilihat pada data medical check up tahun 2003. Hasil pengukuran dosimetri kebisingan rata-rata 87,12 dBA (150,98 %) yang merupakan TWA 12 jam. Data pengukuran lingkungan dan dosimetri BTX masih di bawah ambang batas dari ACGIH 2005. Didapatkan gangguan pendengaran sensorineural pada 30 subyek (18,8 %) dari 160 subyek penelitian. Dari analisis multivariat gangguan pendengaran sensorineural dipengaruhi oleh hipertensi, masa kerja > 20 tahun, kebiasaan merokok, kadar kolesterol total darah > 200 mg %. Disimpulkan bahwa gangguan pendengaran sensorineural 30 subyek (18,8 %), gangguan pendengaran dengan hipertensi 10 subyek ( 33,33 % ). Hipertensi mempengaruhi/ berhubungan dengan gangguan pendengaran sensorineural. Faktor risiko lain yang mempengaruhi timbulnya gangguan pendengaran adalah masa kerja > 20 tahun, kebiasaan merokok, kadar kolesterol darah > 200 mg %. The impact of noise and chemical hazards to hearing is well known, but less is known about the effect of chronic diseases such as hypertension to hearing loss. This study was conducted in Oil Company A in East Kalimantan, Indonesia. Subjects of the study were workers exposed to noise and chemical hazards. The study design was case-control with cases were patients suffered from hearing impairment recorded in medical check-up data year 2003. Results of noise dosimetry shows mean 12 hours TWA of 87.12 dBA (150.98%). The measurements of BTX dosimetry and environment were still under the limit of ACGIH 2005. There were sensorineural impairment among 30 subjects (18.8%) out of 160 subjects. Multivariate analysis shows that sensorineural impairment was influenced by hypertension, work length more than 20 years, smoking habit, and total blood cholesterol more than 200 mg%.
Pengaruh Aplikasi Bacillus sp. dan Azotobacter sp. sebagai Rizobakteri Pemicu Pertumbuhan Tanaman terhadap Produktivitas dan Kualitas Hasil Jagung Manis (Zea mays sacharata L.) Purwanti, Eny Wahyuning; Waskito, Heru; Darmanto, Didik; Sa’diyyah, Iqomatus; Budianto
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.1.43-48

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh aplikasi bakteri Bacillus sp. dan Azotobacter sp. sebagai rizobakteri pemicu pertumbuhan tanaman (RPPT) terhadap pertumbuhan, produktivitas dan kualitas hasil jagung manis. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor yang diulang 5 kali. Perlakuan yang diujikan yaitu aplikasi RPPT yang terdiri dari 3 taraf, antara lain tanpa RPPT (P0), aplikasi RPPT untuk perlakuan benih (P1) dan perlakuan RPPT 100 ml yang disiramkan ke perakaran setiap minggu sampai dengan minggu ke 8 (P2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan RPPT baik dengan perlakuanbenih maupun dikocor, berpengaruh nyata meningkatkan bobot tongkol tanpa klobot antara 42.2 hingga 54.8% dan bobot brangkasan antara 24.2 hingga 30.2%. Aplikasi RPPT juga meningkatkan mutu brangkasan jika dimanfaatkan sebagai pakan. Peningkatan terjadi pada kadar lemak, kadar abu dan tingkat kecernaan. RPPT juga berpengaruh pada peningkatan populasi arthropoda pengurai yakni Collembola sp. Kata kunci: pertumbuhan, detrivora, jagung manis, produktivitas, rizobakteri