Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Brand Communications Ayo Nandur Dalam Tren Berkebun Saat Pandemi Madania Fariha Shifa; Hanny Hafiar; Retasari Dewi
PRoMEDIA Vol 8, No 1 (2022): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v8i1.5881

Abstract

Semakin digandrunginya pertanian dan perkebunan disaat pandemi, membuat Ayo Nandur mengalami kenaikan drastis pada Agustus 2020. Namun, keuntungan yang diperoleh dari tren ini hanya sesaat dan bahkan terus mengalami penurunan. Dari fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul "Aktivitas Brand Communications Ayo Nandur Dalam Tren Berkebun Saat Pandemi", untuk mengetahui aktivitas brand communication yang dilakukan Ayo Nandur untuk menunjang perkembangan brandnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 4 kategori komunikasi brand yang dilakukan Ayo Nandur saat pandemi, yaitu meliputi: (1) Close and personal brand communications; (2) ‘Mass personalisation’ brand communications; (3) ‘Mass’ brand communications; dan (4) ‘E-’ brand communications. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskirptif dengan data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi non-partisipan, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Teknik validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa (1) Aktivitas Close and personal brand communications Ayo Nandur saat pandemi memiliki hambatan pada komunikasi non-verbal, materi cetak yang kurang susai dengan audiens, dan owner yang masih perlu mengasah kemampuan public speaking; (2) Aktivitas‘Mass personalisation’ brand communications Ayo Nandur berupa publisitan namun terbilang minim, hal itu dikarenakan owner yang kurang menguasai media relations; (3) ‘Mass’ brand communications yang dilakukan dengan beriklan belum efektif akibat gap antara interest media dan brand yang tidak berkesinambungan; (4) ‘E-’ brand communications menjadi jenis komunikasi yang paling dominan dilakukan oleh Ayo Nandur saat pandemi namun ditemukan beberapa kelemahan seperti penggunaan media sosial Facebook dan YouTube yang belum maksimal.
PERSEPSI PEREMPUAN TERHADAP KONSEP “PELAKOR” DI MEDIA SOSIAL Preciosa Alnashava Janitra; Retasari Dewi
HUMANISMA : Journal of Gender Studies Vol 2, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.039 KB) | DOI: 10.30983/jh.v2i1.816

Abstract

Media sosial saat ini tidak hanya popular digunakan untuk membangun hubungan yang berarti, tapi juga untuk mencari dan berbagi informasi. Konsumsi media sosial yang tinggi turut membentuk penggunanya dalam memandang sebuah fenomena, salah satunya fenomena pelakor. Kata Pelakor yang merupakan akronim dari perebut laki orang, menjadi salah satu fenomena yang menarik di media sosial khusunya untuk perempuan. Dengan menggunakan konsep persepsi konstruktifis dan pendekatan kualitatif, penelitian ini mencoba mengetahui bagaimana persepsi perempuan terhadap konsep pelakor yang ada di media sosial. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perempuan memiliki konsep mental tentang pelakor dari segi fisik, sifat maupun perilaku dan media sosial memiliki peran penting dalam pembentukan persepsi atas realitas tersebut.Â