Sri Mulyati
Universitas Adiwangsa Jambi

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI TAHUN 2016 Mulyati, Sri
SCIENTIA JOURNAL Vol 7 No 1 (2018): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.923 KB)

Abstract

Jumlah kehamilan tidak diinginkan akibat hubungan seks diluar nikah pada remaja di Indonesia padatahun 2008 tercatat sekitar 1.250.000 kehamilan dari 4.500.000 kehamilan, angka ini meningkat padatahun 2009 menjadi 1.352.000 kehamilan dari 5.300.000 kehamilan dan pada tahun 2010 mengalamipeningkatan menjadi 1.650.000 dari 5.925.000 kehamilan . Tujuan penelitian ini adalah diketahuinyaHubungan Pengetahuan dan Lingkungan Sosial Terhadap Prilaku Seks Pranikah Di SMA Negeri 1 Kota Jambi Tahun 2016Penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitianini adalah kelas XI dan XII tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 721 siswa. Tehnik pengambilansampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Random Sampling dengan pengambilan 10% dari jumlah populasi sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 72 siswa. Hasil penelitian dianalisissecara univariat dan bivariat. Penelitian Ini telah dilakukan pada bulan Agustus 2016 di SMA Negeri 1Kota Jambi.Hasil penelitian terhadap 72 responden 59 responden ( 81,9% ) mempunyai pengetahuan baik tentangperilaku seks pranikah, 53 responden ( 73,6%) mempunyai lingkungan sosial baik dan 57 responden (79,2% ) tidak pernah berperilaku seks pra nikah Di SMA Negeri 1 Kota Jambi. Ada hubungan lingkungansosial siswa dengan perilaku seks pranikah di SMA Negeri 1 Kota Jambi.Diharapkan kepada pihak SMA Negeri 1 Kota Jambi agar dapat lebih memperbanyak razia-razia hal-halyang berbau porno, HP yang menyimpan gambar dan film porno serta meningkatkan keaktifan siswadalam mengikuti ektrakurikuler.
PENGARUH INDUKSI OKSITsOSIN DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI PADA IBU BERSALIN DI RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI TAHUN 2016 Mulyati, Sri
SCIENTIA JOURNAL Vol 7 No 2 (2018): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.87 KB) | DOI: 10.5281/scj.v7i2.87

Abstract

Atonia uteri didefinisikan sebagai suatu kondisi kegagalan uterus dalam berkontraksi dengan baik setelah persalinan, sedangkan atonia uteri juga didefinisikan sebagai tidak adanya kontraksi uterus segera setelah plasenta lahir, sebagian besar perdarahan pada masa nifas (75-80%) adalah akibat adanya atonia uteri. Berdasarkan data dari Rekam Medis di RSUD Raden Mattaher bahwa  jumlah ibu bersalin tahun 2016 sebanyak 215 orang  sedangkan ibu yang mengalami atonia uteri sebanyak 23 orang. Dampak dari kegagalan kontraksi (His) tersebut menyebabkan persalinan lambat dan lama serta menyebabkan terjadi gangguan metabolisme kearah asidosis dan dehidrasi yang memerlukan penanganan sesuai dengan penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh induksi oksitosin dengan kejadian atonia uteri pada ibu bersalin di RSUD Raden Mattaher di Provinsi Jambi. Penelitian ini adalah penelitian retrospektif dengan rancangan case control yang bertujuan diketahuinya pengaruh induksi oksitosin dengan kejadian atonia uteri pada ibu bersalin di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi Tahun 2015-2016. Pengambilan sampel dengan cara total sampling yaitu perbandingan 1:1  jadi total populasinya yaitu 40 pada kelompok kasus dan 40 pada kelompok kontrol jadi totalnya sebanyak 80 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah perbandingan 1:1 jadi total populasinya yaitu 80 orang. Analisa data dalam penelitian ini secara univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian Diketahui dari 80 orang responden pada kelompok kasus terdapat 23 responden (57,5%) yang diberikan induksi oksitosin dan 17 responden (42,5%) tidak diberikan induksi oksitosin. Kelompok kontrol terdapat 9 responden (22,5%) yang diinduksi oksitosin dan 31 responden (77,5%) tidak diinduksi. ada pengaruh induksi oksitosin dengan kejadian atonia uteri pada ibu bersalin Odds Ratio = 4,059 (p-value 0,006)  di RSUD Raden Mattaher di Provinsi Jambi. Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pada ibu hamil dalam memberikan penyuluhan, konseling, dan mengingatkan ibu untuk mengikuti program pendidikan kesehatan seperti mengikuti kelas ibu hamil dan mencegah terjadinya atonia uteri.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OLAK KEMANG KOTA JAMBI TAHUN 2013 Mulyati, Sri
SCIENTIA JOURNAL Vol 4 No 4 (2016): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.623 KB)

Abstract

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Jambi, status gizi ibu hamil dilihat dari Lingkar LenganAtas (LILA), didapatkan bahwa di Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi pada tahun 2011 yang LILA< 23.5 cm sebanyak 11 orang (4.7%), sedangkan pada tahun 2012 ibu hamil yang LILA < 23.5 cmsebanyak 77 orang (28.51%).Penelitian ini bersifat analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan diPuskesmas Olak Kemang Kota Jambi. Penelitian dilakukan pada tanggal 2 – 15 Agustus tahun 2015.Sasaran penelitian adalah ibu hamil trimester II dan III yang bertempat tinggal di wilayah kerjaPuskesmas Olak Kemang Kota Jambi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara danpengukuran LILA di Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi. Populasi dalam penelitian ini adalah ibuhamil trimester II dan III dari bulan Januari-Juli tahun 2015 sebanyak 186 orang dan sampel dalampenelitian ini 37 orang. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportionalrandom sampling. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat.Hasil penelitian bahwa sebanyak 23 responden (62.2%) status gizi ibu hamil baik, sebanyak 24responden (64.9%) memiliki umur tidak berisiko, banyak 22 responden (59.5%) memiliki kebiasaanmakan kurang baik, sebanyak 20 responden (54.1%) memiliki pengetahuan kurang baik tentangstatus gizi ibu hamil, adanya hubungan antara umur terhadap status gizi pada ibu hamil di WilayahKerja Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi. Adanya hubungan antara kebiasaan makan terhadapstatus gizi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi. Adanya hubunganantara pengetahuan terhadap status gizi pada ibu hamil.Dengan demikian maka diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan informasi dan penyuluhanmengenai status gizi pada ibu hamil serta membuat suatu program seperti demo masak, pemantauangizi ibu hamil yang berada di wilayah kerjanya.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS EKONOMI DAN PERAN KELUARGA IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSLUSIFDI DESA PUDAK KECAMATAN KUMPEH ULUTAHUN 2012 Ridarti, Ridarti; Mulyati, Sri
SCIENTIA JOURNAL Vol 2 No 1 (2013): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.573 KB)

Abstract

Menyusui sangatlah penting bagi bayi karena nutrisi yang baik pada masa bayi, memungkinkankesehatan yang baik, pertumbuhan dan perkembangan yang optimal selama beberapa bulanpertama kehidupan dan membiasakan bayi agar memiliki kebiasaan makan yang baik padamasa selanjutnya. Pemberian ASI saja pada usia 0-6 bulan pertama sangat dianjurkan, karenabayi dapat terhindar dari infeksi pada pencernaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuihubungan Tingkat Pendidikan, Status Ekonomi dan Peran Keluarga Ibu dengan pemberian ASIEkslusif Di Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu Tahun 2012.Metode penelitian ini deskriptifanalitikdengan rancangan cross sectional. Cara pengambilansampel dengan menggunakan tehnik total sampling, yang berjumlah 50 orang ibu. Uji statistikyang digunakan adalah Chi-square batas kemaknaan 5% (0,05).Hasil penelitian tingkat pendidikan ibu yang berpendidikan rendah sebanyak 33 (66,0%) dan 17(34,0%) yang berpendidikan tinggi. Status ekonomi ibu yang rendah sebanyak 42 (84,0%)sedangkan status ekonomi yang tinggi sebanyak 8 (16,0%). Peran keluarga ibu yang baiksebanyak 24 (48,0%) sedangkan peran keluarga ibu yang kurang baik sebanyak 26 (52,0%).Ada Hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu nilai p-value 0,030 < (α = 0,05),status ekonomi ibu nilai p-value 0,009 < (α = 0,05) dengan pemberian ASI EkslusifDi DesaPudak Kecamatan Kumpeh UluTahun 2012.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan ibu yang tinggi, statusekonomi yang tinggi dan peran keluarga ibu yang baik berhubungan dengan pemberian ASIEkslusifDi Desa Pudak Kecamatan Kumpeh UluTahun 2012.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERISIKO TERHADAP PREEKLAMSIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2016 Sri, Sri; Novi, Novi
SCIENTIA JOURNAL Vol 5 No 2 (2016): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.219 KB)

Abstract

Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yangterdiri dari hipertensi, edema dan protein urin tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuleratau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28minggu atau lebih. Angka Kematian Ibu merupakan indikator keberhasilan pembangunan pada sektorkesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu mulai dari masa kehamilan, persalinan dan nifas.Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia masihtinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat observasional analitik dengan menggunakan desaincase control. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016, Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh ibu bersalin dengan preeklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2015sebanyak 50 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang dengan teknik total sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan lembar checklist. Analisis penelitian ini menggunakan analisisbivariat.Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa faktor yang berisiko secara signifikan adalah paritas (OR=11,71), obesitas (OR=23,50) dan pekerjaan (OR=0,40).Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan bahwa kejadian preeklamsia mayoritas pada nullipara(11,71), ibu yang mengalami obesitas (23,50) dan pada ibu yang bekerja (0,41).Diharapkan kita dapatmelakukan pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang preeklamsia dan faktor-faktor yangbisa menjadi predisposisi terjadinya preeklamsia agar dapat menghindarinya sehingga angkakejadian preeklamsia dapat menurun.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERISIKO TERHADAP PREEKLAMSIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2016 Mulyati, Sri
SCIENTIA JOURNAL Vol 5 No 2 (2016): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yangterdiri dari hipertensi, edema dan protein urin tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuleratau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28minggu atau lebih. Angka Kematian Ibu merupakan indikator keberhasilan pembangunan pada sektorkesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu mulai dari masa kehamilan, persalinan dan nifas.Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia masihtinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat observasional analitik dengan menggunakan desaincase control. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016, Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh ibu bersalin dengan preeklamsia di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2015sebanyak 50 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar checklist. Analisis penelitian ini menggunakan analisisbivariat.Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa faktor yang berisiko secara signifikan adalah paritas (OR=11,71), obesitas (OR=23,50) dan pekerjaan (OR=0,40).Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan bahwa kejadian preeklamsia mayoritas pada nullipara(11,71), ibu yang mengalami obesitas (23,50) dan pada ibu yang bekerja (0,41).Diharapkan kita dapatmelakukan pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang preeklamsia dan faktor-faktor yangbisa menjadi predisposisi terjadinya preeklamsia agar dapat menghindarinya sehingga angkakejadian preeklamsia dapat menurun.  
FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MILLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NIPAH PANJANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR TAHUN 2015 Mulyati, Sri
SCIENTIA JOURNAL Vol 6 No 2 (2017): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Millitus (DM) merupakan penyakit kronis yang prevalensinya tinggi. prevalensi diabetesmellitus di Indonesia meningkat dari tahun 2007 yakni sebesar 1,1% menjadi 2,1% pada tahun 2013.maka perlu adanya upaya untuk pencegahan penyakit tersebut. Untuk mencegah timbulnya kasus,masyarakat perlu mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian penyakit ini. Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian DM di Wilayah Kerja Puskesmas Nipah PanjangKabupaten Tanjung Jabung Timur.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain study case-control. pengambilansampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 76, terdiri dari 38kasus 38 dan 38 control.Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Nipah Panjang KabupatenTanjung Jabung Timur 2015.Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara usia ≥ 45 tahun dengan diabetesmelitus ( p value = 0,005,OR =4,4), ada hubungan antara obesitas dengan diabetes melitus ( p value =0,018,OR = 3,5), ada hubungan antara pola makan dengan diabetes melitus ( p value = 0,011, OR =3,7 ).Ada hubungan antara usia ≥ 45 tahun, obesitas, dan pola makan terhadap kejadian DM.Diharapkan peran serta tenaga kesehatan, masyarakat untuk mengoptimalkan fungsi preventif danpromotif dalam upaya deteksi dini terhadap penyakit diabetes mellitus.
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK AUTIS DI SLBN 02 KOTA JAMBI TAHUN 2020 Mulyati, Sri
SCIENTIA JOURNAL Vol 9 No 2 (2020): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Autis masih menjadi mimpi buruk bagi sebagian besar orang tua. Menurut WHO (2013) epidemiologi global memperkirakan prevalensi autis mencapai 1:160 atau 7,6 juta pertahun. Berdasarkan data di Indonesia yang berpenduduk 210 juta Anak autis mengalami kebingungan memahami apa yang ada disekitarnya dan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap kemampuan interaksi sosial anak autis di SLB Negeri 02 Kota Jambi tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pre-eksperimental design dengan pendekatan one group pre test dan post test design. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus tahun 2020 dan dilaksanakan di SLB Negeri 02 Kota Jambi.Populasi dalam penelitian ini adalah anak autis di SLB Negeri 02 Kota Jambi.Teknik yang diambil secara total sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang.Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan pelaksanaan terapi bermain. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 responden, sebelum diberikan terapi bermain sebagian besar responden dengan kemampuan interaksi sosial dalam kategori kurang baik sebanyak 12 responden (60%) dan sesudah diberikan terapi bermain sebagian besar responden dengan kemampuan interaksi sosial dalam kategori baik sebanyak 12 responden (60%). Ada pengaruh terapi bermain terhadap kemampuan interaksi sosial anak autis dengan p value = 0,042< 0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi bermain untuk meningkatkan kemampuan interaksi. Untuk itu, diharapkan dapat mempertimbangkan penggunaan terapi bermain sebagai terapi tambahan bagi penderita autis.
Hubungan faktor risiko dengan kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi tahun 2020 Mulyati, Sri
SCIENTIA JOURNAL Vol 10 No 1 (2021): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi. Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan laporan Riskesdas tahun 2018 sebanyak 34,1%. Penyakit hipertensi terbagi menjadi dua berdasarkan penyebabnya yakni hipertensi sekunder dan hipertensi primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi pada tanggal 19-22 Agustus 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi dari bulan Januari-Juni 2020 sebanyak 467 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Analisa data secara univariat dan bivariat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 responden, sebagian besar dengan umur berisiko sebanyak 23 responden (57,5%), tidak mengalami stres (normal) sebanyak 33 responden (82,5%), melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 25 responden (62,5%) dan mengalami hipertensi sebanyak 30 responden (75%). Ada hubungan faktor risiko umur (p=0,008) dan aktivitas fisik (p=0,002) dengan kejadian hipertensi dengan p value < 0,05. Tidak ada hubungan stres dengan kejadian hipertensi dengan p value 0,941 > 0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa umur dan aktivitas fisik mempengaruhi kejadian hipertensi. Untuk itu, diharapkan dapat memberikan informasi dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada tenaga medis khususnya dalam melakukan identifikasi dan intervensi hipertensi dan faktor risikonya sehingga dapat meningkatkan kesehatan penderita hipertensi.
Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi Tahun 2021 Sri Mulyati; Ratih Chintia
SCIENTIA JOURNAL Vol. 11 No. 1 (2022): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.954 KB)

Abstract

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2018 ada sekitar 20 juta anak di dunia yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap, bahkan ada yang tidak mendapatkan imunisasi sama sekali. Padahal Untuk mendapatkan kekebalan komunitas (herd Immunity) dibutuhkan cakupan imunisasi yang tinggi (paling sedikit 95%) dan merata. Imunisasi yang tidak lengkap disebabkan karena ketidakpatuhan ibu terhadap jadwal pemberian imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi di Wilayah kerja Puskesmas Paal X Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21-28 September 2021. Populasi penelitian ini adalah data cakupan pemberian imunisasi tahun 2020 sebanyak 449 orang. Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik simple random sampling yang berjumlah 40 orang. Penelitian ini dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Paal X dengan menggunakan kuisioner yang diisi langsung oleh responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan imunisasi yang tidak lengkap sebanyak sebanyak 22 responden (55%) dan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang imunisasi dasar sebanyak 24 responden (60%). Ada hubungan ingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi dengan p value 0,008 <0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mempengaruhi kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi. Untuk itu, diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai rujukan untuk menentukan kebijakan-kebijakan dalam hal pelayanan yang langsung dan memberikan penyuluhan pentingnya pemberian imunisasi dasar.