Oktoviyani Oktoviyani
STIKes Abdi Nusantara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Manajemen Konflik (Kolaborasi dan Negoisasi) Kepala RuangHubungan Manajemen Konflik (Kolaborasi dan Negoisasi) Kepala Ruangan Dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelakan Dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di RS Taman Harapan Baru (THB) Tahun 2022 Oktoviyani Oktoviyani; Siti Anisah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.81 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i3.5066

Abstract

Manajemen konflik termasuk suatu strategi yang berorientasi atau proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi, bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik, hal ini karena komunikasi efektif diantara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga. Untuk mengetahui hubungan manajemen konflik (kolaborasi & negosiasi) kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RS Taman Harapan Baru (THB) tahun 2022.Penelitian ini menggunakan jenis analitik kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sempel ditarik dari populasi dengan cara simple random sampling. Besar sempel dalam penelitian ini sebanyak 36 responden. Data penelitian ini diperoleh dari data sekunder (wawancara dengan kuesioner). Hasil univariat menunjukan mayoritas responden merasa puas dengan hasil kepuasan kejra. Analisis bivariat ada pengaruh antara hubungan menajemen konflik kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 36 responden dapat diketahui bahwa manajemen konflik kepala ruangan yang diterapkan dengan baik berdampak pada kepuasan kerja perawat pelaksana sebanyak 100%, sedangkan penerapan manajemen konflik kepala ruangan yang kurang baik berdampak pada ketidak puasan kerja perawat pelaksana sebesar 46,7% perawat dan sebesar 53,3% perawat pelaksana merasa puas terhadap pekerjaanya. dengan p value = 0,001 atau p value < a (0,05) artinya ada pengaruh hubungan manajemn konflik dengan kepuasan kerja.