Ricky Erlangga
Universitas Sebelas Maret

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BUDAYA ISLAM JAWA SEBAGAI PEREKAT INTEGASI SOSIAL: STUDI BUDAYA BANCAKAN DAN DEKAHAN MASYARAKAT DESA KARUNGAN KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN Ricky Erlangga
Habitus : Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi Vol 6, No 1 (2022): Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, dan Antropologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Soiologi Antropologi, FKIP-UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/habitus.v6i1.60649

Abstract

Indonesia is a pluralistic country with a wealth of ethnic, racial, religious, cultural and ethnic diversity. This research is a field reserach that focuses on studying how bancakan and dekahan culture can be the glue of social integration in the people of Karungan Village, Plupuh District, Sragen Regency. In obtaining the data, the author participated directly in this cultural activity and found that Islam in Java has various characteristics and uniqueness. This is inseparable from the historical review of the spread of Islam through cultural acculturation, both absorbing and dialogical. In addition, Javanese culture is also inseparable from the political power of the Islamic kingdoms, especially Mataram and Demak which succeeded in acculturating and bringing together Javanese Islam with teachings and cultures that were Animism, Hinduism, and Buddhism. Although in the 20th century the Javanese Islamic tradition experienced quite extreme fluctuations, this acculturative culture is still dominant and firmly held by the people in this village. This culture is also a syncretism which implies religious tolerance to form a distinctive culture, namely Javanese Islamic culture. The existence of this cultural acculturation is the glue of integration and harmony in the Karungan Village community which is reflected in the values of inclusion and tolerance, the value of mutual cooperation, the value of harmony, and the value of relations and deliberation.AbstrakIndonesia merupakan negara majemuk dengan kekayaan keanekaragam suku, ras, agama, budaya, dan etnisitas. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berfokus untuk mempelajari bagiamana budaya bancakan dan dekahan dapat menjadi perekat integrasi sosial pada masyarakat Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. Dalam memproleh data, penulis berpartisipasi langsung dalam kegiatan budaya ini dan menemukan bahwa agama Islam di Jawa memiliki beragam karakteristik dan keunikan. Hal ini tidak terlepas dari tinjauan historis penyebaran agama Islam melalui akulturasi kebudayaan, baik yang bersifat menyerap maupun yang bersifat dialogis. Selain itu, budaya Jawa juga tidak terelepas dari kekuasaan politik kerajaan Islam terutama Mataram dan Demak yang berhasil mengakulturasikan dan mempertemukan Islam Jawa dengan ajaran dan kebudayaan yang bersifat Animisme, Hinduisme, dan Budhaisme. Meskipun pada abad ke-20 tradisi Islam Jawa mengalami fluktuasi yang cukup ekstrem, tetapi kebudayaan yang bersifat akulturatif ini masih dominan dan dipegang teguh oleh masyarakat di desa ini. Budaya ini juga merupakan sinkretisme yang mengandung makna toleransi agama hingga membentuk suatu kebudayaan yang khas, yaitu budaya Islam Jawa. Adanya akulturasi budaya ini merupakan perekat integrasi dan kerukuanan dalam masyarakat Desa Karungan yang tercermin dalam nilai inlkusi dan toleransi, nilai gotong royong, nilai kerukunan, serta nilai relasi dan musyawarah.