Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENANAMAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL (STUDI KASUS: NILAI TOLERANSI MASYARAKAT SUKU TENGGER) Maria Ulfa
Jurnal Ijtihad Vol 6, No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/multikultural.v6i1.14176

Abstract

Indonesia dikenal sebagai negara multikultural karena terdiri dari banyak budaya. Adanya banyak budaya atau perbedaan di Indoensia dapat mengakibatkan persatuan atau perpecahan. Disinilah pentingnya pendidikan multikultural untuk menjelaskan perbedaan dan memancing kesadaran generasi muda bahwa Indoensia merupakan masyarakat majemuk. Untuk itu, penulis ingin menjabarkan tentang pentingnya pendidikan multikultural khususnya bagi siswa dan guru melalui pembelajaran sejarah. Pembelajaran sejarah yang dimaksud yaitu pembelajaran sejarah lokal yang berfokus pada keberagaman masyarakat Suku Tengger. Metode penelitian pada artikel ini yaitu kepustakaan (library research) yang mengkaji data dari artikel, jurnal maupun berita. Hasil dari penelitian ini yaitu toleransi merupakan salah satu nilai positif dari kajian sejarah lokal masyarakat Suku Tengger. Untuk itu peserta didik diharapkan dapat memaknai dan menanamkan pendidikan multikultural melalui pembelajaran sejarah lokal masyarakat Suku Tengger.Kata Kunci: Multikultural, sejarah lokal, toleransi
Dekolonialisasi: Menuju pembebasan materi pembelajaran Sejarah di Indonesia abad 21 Gita Lorensia Dannari; Maria Ulfa; Lutfiah Ayundasari
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.502 KB) | DOI: 10.17977/um063v1i4p425-436

Abstract

To foster a sense of Indonesian youthful nationalism, the materials presented in history learning in schools are always decolonized, as a form of retaliation against colonial historiography which is only seen from a colonial point of view. However, the material taught in learning in schools is also the same, only different from the point of view used. According to the author, this is not the right step to be used in fostering a sense of nationalism in the younger generation, because history must be viewed as neutral, presented as it is, so that there is no mutual revenge in writing history. Therefore, it is necessary to have decolonization in history learning. The purpose of writing this article is to describe the forms of decolonization and their impact on learning history in Indonesia. Based on the impact of writing history that is too Indonesian centric, but does not have a significant impact in cultivating a sense of nationalism for the younger generation, it is necessary to have a decolonialization effort in learning history. The research method used in writing this article is the library method. Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme generasi muda Indonesia, maka materi-materi yang disajikan dalam pembelajaran sejarah di sekolah selalu bersifat dekolonisasi, sebagai bentuk pembalasan terhadap historiografi kolonial yang hanya dilihat dari sudut pandang kolonial. Akan tetapi, materi-materi yang diajarkan dalam pembelajaran di sekolah juga bersifat sama, hanya berbeda pada sudut pandang yang digunakan. Hal tersebut menurut penulis bukanlah langkah yang tepat untuk digunakan dalam menumbuhkan rasa nasionalisme generasi muda, karena sejarah harus dipandang netral, disajikan apa adanya, sehingga tidak timbul sikap saling balasdendam dalam menulis sejarah. Oleh karena itu, diperlukan adanya dekolonialisasi dalam pembelajaran sejarah. Adapun tujuan penulisan artikel ini, yaitu untuk menguraikan bentuk-bentuk dekolonisasi dan dampaknya dalam pembelajaran sejarah di Indonesia. Berdasarkan pada dampak dari penulisan sejarah yang terlalu Indonesiasentris, tetapi tidak memberikan dampak signifikan dalam penanaman rasa nasionalisme generasi muda maka diperlukan adanya upaya dekolonialisasi dalam pembelajaran sejarah. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini yaitu metode kepustakaan.