p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Surya
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN HYPERTERMI PADA DEMAN THYPOID Ana Farida; Kurniawati Kurniawati; Zuli Ani; Alda Fatehah
Surya : Jurnal Media Komunikasi Ilmu Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Surya
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38040/js.v14i1.414

Abstract

       Demam typhoid merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi sehingga menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi literature asuhan keperawatan anak demam typhoid.       Desain penelitian menggunakan studi literature dengan studi kasus asuhan keperawatan anak demam typhoid diruangpaviliun seruni RSUD Jombang tahun 2016 dan asuhan keperawatan pada anak yang mengalami demam typhoid dengan masalah hipertermi dirumah sakit panti waluya malang tahun 2019 yang mencakup analisa pengkajian, penetapan diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi pada beberapa unit penelitian.       Hasil studi literature menunjukkan bahwa masalah prioritas klien demam typhoid adalah hipertermi dengan proses terjadinya bakteri salmonella typhi. Pada responden 1,3 dan 4 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam hipertermi yang dialami oleh klien dapat teratasi. Sedangan pada responden 2 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam hipertermi yang dialami oleh klien dapat teratasi.       Studi literature menunjukkan bahwa faktor penyebab pada 4 responden yang terinfeksi bakteri salmonella typhimengalami peningkatan suhu tubuh yang ditandai dengan klien merasa lemah, akral hangat, suhu tubuh di atas 37˚C. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi salmonella typhi menjadi diagnosa prioritas karena klien demam typhoid mengalami peningkatan suhu tubuh dalam batas normal.Pada responden 1,3 dan 4 masalah hipertermi dapat teratasi dalam hari ketiga, sedangkan pada responden 2 masalah hipertermi dapat teratasi pada hari kelima. Sebagaimana hal tersebut, upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri salmonella typhi yaitu menjaga makanan atau minuman yang di konsumsi dan menjaga sanitasi lingkungan yang baik.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA KUSTA Siti Muniroh; Pujiani Pujiani; Zuli Ani; Anisa Kusumaningrum
Surya : Jurnal Media Komunikasi Ilmu Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Surya
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38040/js.v14i1.413

Abstract

Background:Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, penyebabnya adalah Mycobacterium leprae yang berfungsi sebagai intraseluler obligat. Penyakit kusta dapat menimbulkan masalah yang sangat kompleks baik dari segi medis maupun meluas sampai sosial, ekonomi, lingkungan dan lain-lainnya. Kasus kusta terus meningkat pada tahun 2014 menjadi 17.025, kasus terus meningkat pada tahun 2015 menjadi 17.202 per 1.000.000 penduduk.Objectives:Keluarga dengan salah satu anggota keluarga yang menderita kusta.Design:Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi literatur dari empat keluarga yang menggunakan 3 karya tulis ilmiah. Proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.Data Sources: Hasil dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada 4 keluarga didapatkan 1 sampai 3 diagnosa keperawatan dapat teratasi dalam 2-3 kali kunjungan. Setelah dilakukan pengkajian, diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga 1 perubahan proses keluarga, keluarga 2 dan 3 defisit pengetahuan, dan keluarga 4 ketidakpatuhan. Etiologi pada diagnosa keluarga 1 adalah dampak adanya anggota keluarga yang sakit, sedangkan pada keluarga 2,3, dan 4 karena ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.Results:Perbedaan penyebab dari diagnosa keempat keluarga disebabkan karena masalah pada keluarga 1 karena adanya dampak dari anggota keluarga yang sakit, sedangkan pada keluarga 2,3, dan 4 karena keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan seperti tidak mengetahui tanda dan gejala penyakit kusta.Conclusions: Cara penyuluhan kesehatan pada kusta dan memantau upaya kesehatan didalam setiap keluargaBackground:Kusta merupakan penyakit infeksi yang kronik, penyebabnya adalah Mycobacterium leprae yang berfungsi sebagai intraseluler obligat. Penyakit kusta dapat menimbulkan masalah yang sangat kompleks baik dari segi medis maupun meluas sampai sosial, ekonomi, lingkungan dan lain-lainnya. Kasus kusta terus meningkat pada tahun 2014 menjadi 17.025, kasus terus meningkat pada tahun 2015 menjadi 17.202 per 1.000.000 penduduk.Objectives:Keluarga dengan salah satu anggota keluarga yang menderita kusta.Design:Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi literatur dari empat keluarga yang menggunakan 3 karya tulis ilmiah. Proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.Data Sources: Hasil dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada 4 keluarga didapatkan 1 sampai 3 diagnosa keperawatan dapat teratasi dalam 2-3 kali kunjungan. Setelah dilakukan pengkajian, diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga 1 perubahan proses keluarga, keluarga 2 dan 3 defisit pengetahuan, dan keluarga 4 ketidakpatuhan. Etiologi pada diagnosa keluarga 1 adalah dampak adanya anggota keluarga yang sakit, sedangkan pada keluarga 2,3, dan 4 karena ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.Results:Perbedaan penyebab dari diagnosa keempat keluarga disebabkan karena masalah pada keluarga 1 karena adanya dampak dari anggota keluarga yang sakit, sedangkan pada keluarga 2,3, dan 4 karena keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan seperti tidak mengetahui tanda dan gejala penyakit kusta.Conclusions: Cara penyuluhan kesehatan pada kusta dan memantau upaya kesehatan didalam setiap keluarga