Naning Kisworo Utami
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KONSUMSI AIR MINERAL DAN AIR SUNGAI DENGAN INDEKS DMF-T DI KALIMANTAN SELATAN Naning Kisworo Utami; Metty Amperawati; Siti Salamah
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 9, No 1 (2022): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v9i1.6904

Abstract

AbstrakAir merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia di bumi ini (Wardhana,2001). Di dalam air terkandung berbagai unsur-unsur mineral sekalipun jumlah dan kandunganya berbeda-beda seperti, kalsium, fluoride, magnesium, sulfat. Kekurangan dan kelebihan dari unsur-unsur mineral tersebut diatas dapat berakibat terganggunya kesehatan gigi dan mulut (Murni, 2001). Karies gigi adalah suatu  proses kerusakan yang terbatas pada jaringan keras gigi dimulai dari lapisan email, dentin dan menjalar ke pulpa (Kidd dkk.,1992). Kalimantan Selatan penyakit karies gigi masih termasuk 10 (sepuluh) penyakit terbanyak yang ada dipuskesmas-puskesmas yaitu urutan ke 4 dan 5 dan secara geografis merupakan daerah gambut dimana dengan keadaan lingkungan terutama kandungan airnya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan  konsumsi air mineral dan air Sungai dengan  indeks DMF-T Di SDN Rantau Kanan dan SDN Sungai Bahalang  Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas IV dan Kelas V. Pengambilan sampel secara Purposive Sampling.  Hasil penelitian menunjkkan konsumsi air minum yang berasal dari air sungai dengan  indeks DMF-T  di SDN Rantau Kanan  diperoleh sebanyak 8 (20,5%) baik dan  sebanyak 31 (79,5%)  buruk, dan SDN Sungai Bahalang Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan 43 (84,3%) murid yang mengkonsumsi air mineral  indeks DMF-T baik dan 8 (15,7%) buruk. Berdasarkan hasil uji statistic diperoleh nilai p=0,000, maka dapat disimpulkan ada hubungan konsumsi air minum dengan indeks DMF-T  Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 0.048.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU ORANGTUA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN GIGI DENGAN KARIES GIGI PADA ANAK TAMAN KANAK KANAK Rasuna Ulfah; Naning Kisworo Utami
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 7, No 2 (2020): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v7i2.3927

Abstract

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktifitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang diragikan. Peran orangtua sangat diperlukan untuk membimbing anak dalam hal pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, ini berarti pengetahuan dan perilaku orangtua dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut anak prasekolah. Penelitian ini bertujuan ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku orangtua dengan karies gigi pada anak TK Pertiwi Simpang Empat Kabupaten Banjar. Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan cross sectional,dengan populasi penelitian seluruh anak di TK Pertiwi Simpang Empat Kabupaten Banjar. Sampel berjumlah 60 anak yang berusia 5 sampai 6 tahun. Data diambil dengan cara pemeriksaan karies gigi pada anak serta pembagian daftar pertanyaan (kuesioner) pada orangtua anak. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan orangtua dengan karies gigi anak yaitu 0,000 (p=0,000), dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) sehingga p<0,05 dan perilaku orangtua dengan karies gigi anak yaitu 0,000 (p=0,000), dengan tingkat kemaknaan 5% (0,05) sehingg a p<0,05. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan orangtua dengan karies gigi anak dan ada hubungan antara perilaku orangtua dengan karies gigi anak. Disarankan untuk dilakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada orang tua sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.
UJI IN VIVO TERHADAP EKSTRAK KAYU SECANG (CAESALPINIA SAPPAN L/BIANCAEA SAPPAN) SEBAGAI DISCLOSING AGENT Naning Kisworo Utami; Metty Amperawati; Muhammad Ikhwan Rizki
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 9, No 2 (2022): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v9i2.9031

Abstract

Plak tidak bisa dilihat karena warnanya transparan seperti warna kaca putih tembus cahaya. Cara melihat  plak dapat dengan menggunakan zat pewarna (bisa merah atau ungu) yang disebut dengan disclosing solution/ disclosing agent. Disclosing solution adalah bahan yang sering digunakan untuk melihat adanya plak, terbuat dari bahan dasar eritrosin. Eritrosin ini merupakan salah satu bahan pewarna makanan dan dapat juga digunakan untuk pewarnaan bakteri, dapat menimbulkan reaksi alergi serta bahan pewarna ini juga memiliki potensi sebagai bahan karsinogen. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran uji in vivo ekstrak kayu secang pada hewan uji. Rancangan penelitian adalah eksperimental. alat  penelitian yang digunakan yaitu oven, grinder, ayakan mekanik, bejana maserasi, press hidrolic, rotary evaporator, waterbath, spektrofotometer uv-vis, alat gelas dan bahan yang digunakan kayu secang dan bahan lain yang digunakan yaitu bahan ekstrak, HPMC, propilen glikol, gliserol, metil paraben, dan propil paraben.Kesimpulan Uji in vivo yang dilakukan untuk melihat potensi efek samping dari penggunaan gel ekstrak kayu secang dengan parameter tekanan darah, kadar gula darah dan kadar kolesterol menunjukkan tidak terdapat efek samping terhadap tikus sehingga aman untuk digunakan pada manusia. Kata Kunci : Uji In Vivo; kayu secang ; disclosing agent