Penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi peran model pembelajaran Megacita dalam meningkatkan peran aktif siswa dalam aktivitas pembelajaran yang strategi Think-Pair-Share. Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Megacita sebagai suatu model pembelajaran PPKn yang mengadopsi strategi Think-Pair-Share. Penerapan model ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, serta kreativitas, dan inovasi siswa. Rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana penerapan Megacita pada pembelajaran PPKn di SDN Keputran 1 Yogyakarta mulai dari persiapan hingga hambatan yang dihadapi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode analisis data berupa deskriptif kuantitatif. Pada penerapan pertama, siswa masih belum paham dengan aktivitas pembelajaran yang harus mereka lakukan. Sebagian besar siswa juga masih pasif dalam proses diskusi, serta belum berani melakukan presentasi di depan kelas. Pada penerapan kedua, siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, mereka makin aktif dalam diskusi kelompok, dan sudah berani melakukan presentasi di depan kelas. Hambatan yang dihadapi dalam penerapan pembelajaran Megacita ini adalah kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran karena masih awam dengan Megacita. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan Megacita pada pembelajaran PPKn di SDN Keputran 1 Yogyakarta sudah berjalan sesuai dengan panduan. Tujuan dari pengembangan model Megacita juga sudah tercapai dengan meningkatnya kemampuan komunikasi, kolaborasi, pemikiran kritis, memecahkan masalah, dan inovasi siswa. The objective of this study is to elaborate the roles of Megacita learning model in increase students’ active roles in the learning process with Think-Pair-Share strategy. Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan develops Megacita as a learning model of Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) which adopts Think-Pair-Share strategy. This learning model application is to increase the students’ competencies in communication, collaboration, critical thinking, problem solving, creativity, and innovating. The problem in this study is how Megacita learning model for PPKn in Public Elementary School of Keputran 1 Yogyakarta is implemented starting from the preparation until the obstacles. The approach of this study is quantitative approach and data quantitative descriptive analysis method. In the first application, the students have not understood the learning activities they have to do. Most of them are passive in discussion process, and are not brave enough to deliver presentation. In the second application, the students are more active in attending the learning process. They are more active too in the discussion process, and braver in delivering presentation in front of the class. The obstacles in implementing this Megacita learning model is the students’ readiness in attending the learning process because they have not been familiar with Megacita. Based on the result, it can be summarized that Megacita implementation for PPKn subject in Public Elementary School of Keputran 1 Yogyakarta is running in accordance with the guidance. The objective of Megacita learning model development has been achieved, indicated by the increase of students’ competencies on communication, collaboration, critical thinking, problem solving, and innovation.