Sampah rumah tangga adalah jenis sampah organik berupa potongan sisa sayur buah dan bahan alam yang sudah tidak dapat digunakan kembali. Sampah dapur bersifat cepat membusuk, sehingga menjadi sumber kuman dan penyakit. Sampah dapur menjadi sumber mikroorganisme lokal (MOL) yang dapat dikelola secara cermat, sebagai upaya mandiri pengelolaan sampah organik berbasis rumah tangga. Desa Sakra di Kecamatan Sakra, belum maksimal mengelola sampah rumah tangga menjadi MOL, sehingga perlu dilakukan sosialisasi dan pelatihan di desa tersebut. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan pembuatan MOL menggunakan sampah nasi, dengan harapan MOL dapat sebagai pupuk cair. Kegiatan diawali dengan inventarisasi jenis sampah rumah tangga. Sosialisasi materi menggunakan metode Forum Discussion Group (FDG) dengan membagi kelompok berdasarkan usia audience. Prosedur pembuatan MOL berbahan nasi dan aplikasi pupuk cair disampaikan dengan teknik demostrasi per kelompok FDG. Akhir kegiatan ditutup dengan evaluasi kegiatan melalui metode wawancara. Diperoleh 9 jenis sampah dapur yang umum dihasilkan, diantaranya sampah nasi, ampas ikan, kulit buah, ampas rebung, ampas terasi, sisa potongan sayur. Materi sosialisasi mengenai pentingnya mengelola sampah organik rumah tangga, pengenalan macam sampah organik sebagai bahan MOL, dan teknik pembuatan MOL berbahan nasi. Dilanjutkan aplikasi pupuk MOL cair pada tanaman sayur. Hasil Evaluasi menunjukkan 82% peserta menilai penggunaan metode FDG sangat efektif. Sebanyak 72% warga sangat antusias dalam bertanya dan mengikuti seluruh kegiatan sampai akhir, serta 70% warga yang mempraktikkan materi secara mandiri dirumah, capaian ini menjadi indikator keberhasilan kegiatan. Peserta telah mampu membuat MOL cair dari sampah dapur, dan telah mampu mengaplikasikannya sebagai pupuk cair pada tanaman.