Iskandar -
Politani Negeri Samarinda

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komposisi Komponen Kimia Kayu Utama Pada Jenis Macaranga gigantea dan Macaranga triloba Iskandar -
Buletin Loupe Vol 18 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.007 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i01.1055

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kimia kayu Macaranga gigantea dan Macaranga triloba berdasarkan posisi tinggi ketinggian pada batang (pangkal, tengah, dan ujung batang). Pertimbangan dipilihnya jenis ini adalah dikarenakan keduanya termasuk jenis fast growing terbanyak pada hutan alam serta cocok dipakai sebagai bahan baku untuk pulp dan kertas. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan tinggi batang bahwa persentase ekstraktif, lignin, holoselulosa dan kandungan selulosa menurun mulai dari pangkal, tengah hingga ujung batang. Secara keseluruhan nilai tertinggi didapat pada Macaranga gigantea yaitu dengan rata-rata 43,435 selulosa, 68,89% holoselulosa, 26,86% lignin dan 8,15% ekstraktif. Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa kayu Mahang cocok digunakan sebagai bahan baku pulp dan kertas.
Beberapa Sifat Mekanis Kayu Jenis Meranti Merah (Shorea leprosula Miq) yang Berasal dari Hutan Bekas Terbakar Iskandar -
Buletin Loupe Vol 17 No 01 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.022 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v17i01.487

Abstract

Kurangnya informasi mengenai perubahan sifat kayu dari pohon bekas kebakaran hutan juga merupakan pertimbangan khusus yang menyebabkan belum dimanfaatkannya kayu bekas kebakaran hutan. Konsumen dalam hal ini perusahaan pengolahan kayu masih berpendapat bahwa kayu dari hutan bekas kebakaran sifat kayunya akan musnah atau berkurang. Dalam penelitian ini akan diteliti sifat-sifat mekanika kayu setelah terjadi kebakaran hutan, dimana akibat kebakaran hutan semua pohon terbakar tetapi ada yang bisa hidup dan ada juga yang langsung mati. Agar permasalahan tidak terlalu meluas, maka disini diperiksa pengaruhnya hanya pada jenis Meranti Merah (Shorea leprosula). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ketangguhan kayu Meranti Merah (Shorea Leprosula Miq) tidak berubah secara signifikan akibat kebakaran hutan, 2. Kekuatan lentur dan ketahanan patah kayu Meranti Merah (Shorea Leprosula Miq) nilainya berkurang secara signifikan akibat kebakaran hutan yang terjadi 3. Hal tersebut di atas terjadi karena mati dan keringnya beberapa sel penyusun kayu akibat pengaruh panas, sehingga kayu cenderung bersifat keras.