Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Aplikasi Bioherbisida Babadotan (Ageratum conyzoides) pada Gulma Rumput Setawar (Borreria alata) Dwi Isyana Achmad; Danie Indra Yama; Maniur Nainggolan
Buletin Loupe Vol 18 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.661 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i01.1076

Abstract

Babadotan (Ageratum conyzoides) adalah salah satu jenis gulma daun lebar yang banyak tumbuh dan tersebar di lahan perkebunan. Pada penelitian ini, babadotan digunakan sebagai bahan utama pembuatan bioherbisida yang akan diujicobakan untuk menekan pertumbuhan gulma rumput setawar (Borreria alata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bioherbisida, gejala keracunan, dan konsentrasi terbaik dalam menekan pertumbuhan gulma daun lebar Borreria alata. Penelitian ini menggunakan 1 (satu) perlakuan dengan 5 taraf konsentrasi yaitu 0%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa konsentrasi bioherbisida berbahan ekstrak n-Heksane babadotan yang paling efektif untuk menekan pertumbuhan gulma Borreria alata ialah konsentrasi 15%.
Uji Antagonis Metabolit Sekunder Isolat Rhizobakteria Kelapa Sawit sebagai Biokontrol Ganoderma sp. Dwi Isyana Achmad; Nadia Auria; Danie Indra Yama; Ade Sutarli; Fajri Ikhsan
Buletin Loupe Vol 18 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i01.1080

Abstract

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman yang menduduki sektor penting perkebunan. Penyakit yang banyak ditemui di kelapa sawit adalah Ganoderma sp. penyebab penyakit busuk pangkal batang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu optimum produksi dan potensi metabolit sekunder isolat bakteri potensial (isolat BP3) untuk menghambat Ganoderma sp. secara in-vitro. Penelitian ini menggunakan metode peracunan media dengan Rancangan Acak Lengkap non-faktorial, terdiri dari 4 variasi konsentrasi yaitu 0, 30, 40, dan 50% supernatan bebas sel bakteri. Hasil pengukuran pertumbuhan bakteri menunjukkan waktu optimal produksi metabolit sekunder adalah jam ke-70 ataau pada fase akhir stasioner di media Nutrient Broth (NB). Konsentrasi optimal supernatan bebas sel dalam menghambat pertumbuhan Ganoderma sp. adalah konsentrasi 40% dengan daya hambat sebesar 100%. Pemberian perlakuan supernatan bebas sel pada media uji dapat melisis hifa Ganoderma sp., sehingga pertumbuhannya terhambat.
Peningkatan Ipteks Masyarakat Pulau Kabung dalam Pengendalian Hama Melalui Pelatihan Aplikasi Perangkap Warna Berperekat Atraktan dari Tumbuhan Aromatik Lokal: Pengabdian Dwi Isyana Achmad; Okto Ivansyah; Muhammad Rizal; Muflihah Ramadhia; Tika Rahma Yunita; Muliani; Narsih
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 1 Nomor 4 April-Juni 2
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v1i4.1722

Abstract

This community service (PPM) program was conducted on Kabung Island, Karimunting Village, Sungai Raya Kepulauan District, Bengkayang Regency, West Kalimantan. The partners involved were community groups representing the northern, southern, western, and eastern parts of Kabung Island. The partners were vegetable and plantation crop farmers who experienced difficulties in controlling pests on their crops. This PPM activity aimed to provide partners with additional knowledge and skills in pest control using local natural resources. The program consisted of several stages: coordination, outreach, technical training, and activity evaluation. 100% of participants experienced increased knowledge and skills in making and applying pest traps. Furthermore, increased productivity and crop quality were observed several months after using the pest traps. Based on these results, it can be analyzed whether partner income will increase if the pest trap application is implemented sustainably in crop cultivation on Kabung Island.