Wenny Amaliah
Program Studi Budidaya Tanaman Hortikultura Politeknik Pertanian dan Peternakan Mapena

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sebaran Suhu Daerah Perakaran pada Sistem Hidroponik untuk Budidaya Tanaman Cabai di Kawasan Tropika Wenny Amaliah; Herry Suhardiyanto; Muhamad Syukur
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.013 KB) | DOI: 10.19028/jtep.07.1.25-32

Abstract

AbstractChili production in Indonesia is very unstable because most of chili production areas are open field that are quite influenced by weather. Therefore, it is important to develop hydroponic technology for chili cultivation under greenhouse. As energy-efficient cooling system for tropical greenhouses, root zone cooling could be applied by flowing cooled water in pipes that are burried in the root zone. Determining the space between the pipes for flowing the cooled water requires temperature distribution in the root zone. The objective of this research were to find out the temperature distribution in the root zone, to simulate temperature distribution with based on computational fluid dynamics, and to validate the simulated root zone temperature. The results showed that an uniform horizontal temperature distribution during the day time and night time. Uniform verticaltemperature distribution were also noted during the night time. There were quite wide temperature variation in the root zone during the day time, vertically. The validation results showed that temperature distribution in the root zone could be predicted accurately by computational fluid dynamics as indicated by the value of R2 obtained at 0.84 and the linear equation is y axis approaches the value of x axis. Therefore, the predicted temperature distribution would be very useful in determining zone cooling system for chili cultivation in hydroponic system under tropical greenhouse.AbstrakProduksi cabai di Indonesia sangat tidak stabil karena sebagian besar areal budidaya tanaman cabai dilakukan di lahan terbuka yang sangat dipengaruhi oleh cuaca. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan teknologi hidroponik untuk budidaya tanaman cabai di dalam rumah tanaman. Metode pendinginan yang efisien dari segi konsumsi energi untuk rumah tanaman di daerah tropika salahsatunya adalah pendinginan daerah perakaran. Pendinginan daerah perakaran dapat diterapkan dengan mengalirkan air dingin di dalam pipa yang dibenamkan dalam daerah perakaran tersebut. Penentuan jarak antar pipa pendingin tersebut memerlukan sebaran suhu di daerah perakaran tersebut. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk memprediksi sebaran suhu daerah perakaran, melakukan simulasi suhu daerah perakaran menggunakan computational fluid dynamics, dan melakukan validasi hasil simulasi sebaran suhu daerah perakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran suhu daerah perakaran secara horizontal ternyata seragam pada waktu siang maupun malam hari. Data sebaran suhu daerah perakaran yang seragam secara vertikal juga diperoleh pada waktu malam hari. Sebaran suhu daerah perakaran secara vertikal pada siang hari ternyata cukup bervariasi. Validasi menunjukkan bahwa sebaran suhu daerah perakaran dapat diprediksi dengan baik menggunakan computational fluid dynamics yang ditunjukkan dengan nilai R2 yang diperoleh sebesar 0.84 dan diperoleh persamaan y yang mendekati nilai x. Oleh karena itu, suhu daerah perakaran hasil prediksi dapat digunakan untuk perancangan zone cooling system budidaya tanaman cabai secara hidroponik di dalam rumah tanaman.
PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI MEDIA TANAM ORGANIK Wenny Amaliah; Aliyah Aliyah; Ulfa Uliyani
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 5: Oktober 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i5.1782

Abstract

Kabupaten Tuban merupakan daerah yang banyak menghasilkan limbah pertanian. Sejauh ini limbah pertanian yang banyak adalah limbah samping dari kelapa, padi dan juga jagung, yang limbah tersebut terbuang dan dijadikan sebagai pakan ternak. Selain itu, banyak tempat penggilingan padi sehingga menghasilkan limbah yang cukup banyak dari tempat penggilingan tersebut yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Pemanfaatan sekam padi tersebut masih sangat sedikit sehingga sekam banyak menjadi limbah di lingkungan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini merupakan inovasi media tanam organik dan juga pemanfaatan bahan-bahan dari limbah pertanian tersebut. Beberapa jenis limbah pertanian yang digunakan sebagai media tanam adalah serabut kelapa, cocopeat tempurung kelapa, sekam, dan bonggol jagung. Media tanam yang dihasilkan dapat mempermudaah masyarakat untuk bertanam dengan memanfaatkan limbah di sekitar lingkungannya dan menjadi solusi masyarakat yang tidak memiliki lahan yang luas untuk bertanam. Metode yang digunakan adalah memanfaatkan limbah pertanian sebagai media tanam organik. Hasil dan pembahasan yaitu Hasil pengujian fisik pada media tanam seperti pada teksturnya, pH media tanam, suhu media tanam, hasil pengujian perkecambahan tanaman sawi dengan media. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu memanfaatkan limbah pertanian sebagai media tanam organik yang baik untuk tanaman.