Sistem pertanian organik dan anorganik diaplikasikan di Desa Mata Air, Kabupaten Kupang. Hal tersebut berdampak pada kualitas lingkungan pertanian. Kualitas lingkungan pertanian dapat ditentukan dengan melihat kelimpahan dankeanekaragaman Arthropoda tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelimpahan dan keanekaragaman Arthropoda tanah pada lahan pertanian organic dan anorganik di Desa Mata Air. Metode yang digunakan adalah kuadran dengan menggunakan perangkap Pitfall trap. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun berdasarkan jenis tanaman, yang terdiri dari 5 petak dengan 3 subplot di setiap petak sehingga total subplot untuk kedua lahan pertanian adalah 90 subplot. Pada lahan pertanian organik ditemukan 24 spesies Arthropoda tanah dengan 307 individu yang tergolong dalam 8 ordo dan 9 famili sedangkanpertanian anorganik sebanyak 32 spesies dengan 348 individu yang tergolong dalam 9 ordo dan 16 famili. Indeks Kekayaan spesies Arthropoda tanah kedua lahan pertanian tergolong sedang (DMg=3,5-5,0). Indeks Keanekaragaman spesies Arthropoda tanah pada lahan pertanian organik tergolong sedang (H’=2,0-2,5) sedangkan pada lahan pertanian anorganik tergolong rendah sampai sedang (H’=1,3-2,5). Tingkat Kemerataan spesies Arthropoda tanah untuk kedua lahan pertanian sama sedangkan indeks kesamaan Jaccard Arthropoda tanah untukkedua lahan rendah. INP tertinggi pada kedua lah an pertanian didominasi oleh spesies Istomorus tricolor. Pengelolaan lahan pertanian harus lebih diperhatikan dengan mengurangi pemakaian bahan-bahan anorganik agar pemeliharaan produktivitas tanah dan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati tanah tetap terjaga.