Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Microsoft Office Pada Perangkat Desa Sukadaya, Kecamatan Sukawangi Mugiarso; Sugiyatno; Prima Dina Atika; Ismaniah
Jurnal Sains Teknologi dalam Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): July 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah kabupaten Bekasi akan menjalin kerja sama jangka panjang dengan Kemenkominfo untuk pembangunan juga pusat data di wilayah Kabupaten Bekasi, bahkan Pusat data nasional akan dibangun menjadi pusat data terbesar berskala internasional yang akan menyatukan 20.000 tenaga kerja yang menyediakan bantuan untuk pengoperasiannya. Desa Sukadaya merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi. Penduduk desa Sukadaya umumnya bergerak dibidang pertanian dan buruh. Lebih sedikit penduduknya yang berprofesi sebagai petani, buruh tani, buruh harian, dan pekerja swasta. Pemerintah desa adalah Kepala desa atau yang disebut dengan nama lain yang terkait perangkat desa, sebagai tidak diatur pemerintah desa, Perangkat desa Sukadaya masih belum mengenal teknologi informasi dengan baik antara yang lain di dunia komputer. Melihat peluang kerja di atas, dengan ini perlu diberikan pelatihan terhadap masyarakat Bekasi pada umumnya, dan khusus masyarakat di desa Sukadaya, dapat membahas tentang peluang tersebut. Perangkat desa merupakan warga di desa yang akan menjadi contoh warga masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Dengan ini perangkat desa perlu diberikan ilmu pengetahuan dalam menunjang pekerjaan dan kegiatannya, untuk memudahkan dalam pekerjaannya dalam mengelola administrasi desa, serta dapat menyampaikan pengetahuannya kepada masyarakat dilingkungannya. Para perangkat desa akan diberikan materi pengenalan komputer yang kemudian dilengkapi dengan aplikasi microsoft office. Tujuannya adalah memberikan pelatihan, meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang perangkat desa dan melibatkan peran pengajar terhadap pendidikan sebagai bentuk pengabdian bagi masyarakat yang menjalankan tugas Tri-Dharma Perguruan Tinggi. Metode yang digunakan adalah dengan metode latihan dan tanya jawab. Sehingga setelah melakukan pelatihan, perangkat desa dapat mengoperasikan komputer dan menggunakan microsoft office dengan baik. Pelatihan komputer pada perangkat desa sukadaya, dapat digunakan untuk mengelola komputer dengan benar dan menguasai microsoft office, untuk meningkatkan kinerja serta dapat bersaing dalam era globalisasi.
Analisis dan Optimalisasi Akses Point To Point Menggunakan Perangkat Power Beam M5 400 Out Dor Sistem (Studi Kasus : Onesnet) Rasim .; Mugiarso
Jurnal ICT: Information Communication & Technology Vol. 22 No. 2 (2022): JICT-IKMI, December 2022
Publisher : LPPM STMIK IKMI Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Onesnet is a home internet service provider or what is called RT / RW Net so to provide this service Onesnet sends signals or data to remote areas using point-to-point access points and because the client itself is disseminated again, with that we use devices access point Nano Station Power Beam M5. This paper aims to implement point-to-point access and optimize two NanoStation M5 devices without using additional antennas to improve the quality and coverage of a wireless local area network, to obtain further coverage. The design was carried out at Onesnet Housing Mustika Karangsatria Blok EA 18 Number 3A, with a maximum radius of 1000 meters, with received signal strength parameters, ping test, and connection quality, as well as path losses using the Friis propagation model. By using the test results there are no obstacles or line of sight (LOS), it is proven that the access point device can reach a range of up to 1000 meters, and from the site survey test results, it is concluded that the observation location is in good connection quality to very good quality, the average is in a radius of fewer than 1000 meters from the access point. While the observation locations with poor connection quality are on average outside 1000 meters from the access point, and several locations cannot connect at all because the received signal is too weak..