Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Representasi Tingkat Kepuasan Pemustaka Terhadap Efektivitas Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan Digital pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam di Yogyakarta Mukhlis Mukhlis
Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Vol 3 No 2 (2015): December
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kah.v3i2a4

Abstract

Academic library, as an information media to support learning process, is supposed to provide collections that users need. The current study is a descriptive research with using qualitative approach. As the research instrument, an interview guide was made in order to get neccassary data. The focus of study is user satisfaction on digital library information systems at the UIN Sunan Kalijga library, Yogyakarta. The research findings shows that user expectation or the succeed users in using its digital system was higher than failure level in usage. Therefore, the digital library information systems has been working properly.
Rekonstruksi Historis Tentang Kontribusi Aktor Intelektual Daulah Bani Umaiyyah Dalam Pengembangan Perpustakaan Islam Klasik Mukhlis Mukhlis
UNILIB : Jurnal Perpustakaan Vol. 7 No. 1 2016
Publisher : Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/unilib.vol7.iss1.art5

Abstract

Perpustakaan dalam konteks Islam beranjak dari tradisi teks dan konteks. Tradisi teks lebih awal dari tradisi konteks, yang dapat ditelusuri melalui tradisi agama Islam. Untuk mempelajari ataupun mengkaji suatu agama, maka paling tidak ada lima bentuk gejala agama yang perlu diperhatikan diantaranya adalah naskah-naskahlliteratur sumber ajaran. Perpustakaan Islam merupakan bagian dari sebuah peradaban Islam yang muncul serta mengalami perkembangan sejak awal Islam, yakni pada masa kenabian, masa Khulafa al-Rashidin, serta pada masa daulah-daulah Islam. Jika melihat dalam konteks historis, perkembangan perpustakaan Islam mengalami peningkatan yang signifikan pada masa daulah-daulah, sehingga tulisan ini memfokuskan pada perkembangan perpustakaan Islam pada masa Daulah Bani Umaiyyah. Hal tersebut dianggap penting karena selain para khalifah pada masa tersebut terlibat secara langsung atau berkontribusi besar dalam perkembangan perpustakaan, yang di dalamnya terdapat aktor-aktor yang berkontribusi atau punya andil besar di dalamnya, serta faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran perpustakaan Islam, sehingga hal tersebut menjadi menarik untuk dikaji secara eksploratif dengan pendekatan historis. Kemunduran dan kevakuman dalam dunia Islam diawali dengan jatuhnya wilayah-wilayah Muslim setelah terjadinya perang fisik saat melawan musuh-musuhnya, dan juga dari kalangan .umat Islam itu sendiri. Selain faktor manusia, kehancuran perpustakaan Islam juga disebabkan oleh gejala alam, sepeiti gempa bumi. Perlu ada kesadaran bersama bagi masyarakat untuk merekonstruksi pemikiran mereka bahwa kemajuan tidak dapat dicapai tanpa penguasaan ilmu pengetahuan. Salah satu pilar tersebut adalah tersedianya perpustakaan yang memadai sebagai sumber informasi.
Belief, Inquiry, and Meaning: Integrasi-Interkoneksi Elemen Dialog Teori Filsafat Kontemporer dengan Elemen Dialog Level Praksis Kepustakawanan Mukhlis Mukhlis
UNILIB : Jurnal Perpustakaan Vol. 10 No. 1 2019
Publisher : Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kesadaran akan perlunya integrasi-interkoneksi antara ilmu pengetahuan (science), dengan nilai-nilai moral (social-humanities), dan agama (religion) akan muncul manakala manusia semakin sadar bahwa ilmu pengetahuan tidak dapat berdiri/berjalan sendiri sehingga salah satu teori filasat kontemporer yang relevan dengan hal tersebut yakni tiga konsep utama (Belief, Inquiry, and Meaning) sebagai isu kunci. Situasi tersebut berkorelasi dengan kegiatan kepustakawanan, karena hal tersebut menyangkut dua hal, yakni mengelola informasi menjadi pengetahuan, serta kemampuan untuk melayankannya kepada para pemustaka. Dinamika atau dinamisasi teori disebabkan oleh faktor pengetahuan (science) yang dimunculkan dari dan oleh manusia itu sendiri yang memiliki keyakinan (belief) dalam hal mencari, dan menginvestigasi (inquiry) sehingga membentuk sebuah perilaku untuk memaknai (meaning) sesuatu, baik individu maupun sosial (social-humanities) terhadap seuatu informasi, sehingga tiga konsep tersebut mampu berdialog (berkomunikasi; bertuegur-sapa) dengan elemen dialog kepustakawanan khususnya pada tataran praksis. Dialog tersebut ditemukan pada titik temu pada elemen informasi yang bermuara pada pengetahuan (science).  
Eksplorasi Model Pengembangan Perpustakaan Digital di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2014-2015 Mukhlis, Mukhlis
LIBRIA Vol 8, No 1 (2016): LIBRIA: LIBRARY OF UIN AR-RANIRY
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/1224

Abstract

Keberadaan Teknologi Informasi (TI) dan perpustakaan dapat diibaratkan sebagai dua sisi dari satu mata uang yang sama. Seiring dengan berkembangnya konsep perpustakaan digital, banyak perpustakaan yang mulai belomba-lomba untuk membangun perpustakaan digital demi memberikan pelayanan dan kemudahan akses bagi pemustaka. Pengembangan perpustakaan digital tidak akan lepas dari keinginan untuk saling berbagi. Secara konseptual perpustakaan digital mencerminkan koleksi dan layanan perpustakaan dalam dunia fisik. Perpustakaan digital dapat dibentuk dengan cara mendigitalkan dan atau mengumpulkan koleksi-koleksi digital yang telah ada di masing-masing lembaga. Paper ini bertujuan untuk mengeksplorasi model pengembangan perpustakaan digital yang di-implementasikan di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hasil eksploratif yang diperoleh disebutkan bahwa dilihat secara organisatoris maupun dilihat dari komponen yang mendukung, maka perpustakaan digital UIN Sunan Kalijaga menganut model Perpustakaan Digital menurut model DELOS, hal tersebut berdasarkan hasil pengamatan, bahwa model tersebutlah yang paling mendominasi dalam hal implementasi cakupan yang ada.
Pemberdayaan Desa Wisata Melalui Kemas Ulang Informasi Potensi Desa Di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Anita Tri Widiyawati; Romula Adiono; Akhmad Amirudin; Rizki Fitria Dewi; Mukhlis; Tri Puspita Sari
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Among Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ajpm.v6i1.16563

Abstract

Desa merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki pemerintahan sendiri, sehingga potensi yang ada di wilayahnya merupakan hak bagi pemerintahan desa dan masyarakat. Potensi yang ada di desa salah satunya dapat dimanfaatkan menjadi desa wisata. Akan tetapi, tidak semua desa dapat dijadikan desa wisata, terdapat 3 karakteristik yang harus ada di desa sebelum desa tersebut dijadikan desa wisata yaitu something to see, something to do, something to buy. Untuk mengembangkan desa wisata diperlukan adanya pemberdayaan desa wisata yang melibatkan masyarakat dan pemerintahan desa. Salah satu bentuk pemberdayaan desa wisata dapat melalui kemas ulang informasi, kemas ulang informasi bertujuan untuk mem-branding potensi wisata yang ada di desa. Desa Pandansari dan Desa Banjarejo merupakan desa yang memiliki peluang untuk dijadikan sebagai desa wisata. Hal ini karena potensi sumber daya alam dan potensi budaya yang dimiliki kedua desa tersebut berpotensi untuk dijadikan sebagai desa wisata. Akan tetapi, Desa Pandansari memiliki keterbatasan untuk memanfaatkan teknologi membuat orang-orang di desa tersebut kesulitan menentukan metode pemasaran yang efektif untuk produk mereka. Untuk itulah pemberdayaan desa wisata melalui kemas ulang informasi potensi desa menjadi langkah solusional. Metode yang digunakan yaitu Desk and dept interview, penyampaian prinsip dan konsep kemas ulang informasi, fasilitasi dan coaching, dan evaluasi. Hasil dari pengabdian tersebut adalah berupa diagram fishbone yang menghasilkan pemetaan permasalahan berdasarkan sebab-akibat sebagai dasar program penguatan profil desa dan pemetaan potensi desa. Selain itu, terdapat juga kegiatan sosialisasi dan fasilitasi pembuatan konten profil desa.