Ahmad Ismail
Departemen Antropologi, FISIP Universitas Hasanuddin

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pembuatan Website Desa Wisata Kabupaten Maros Ahmad Ismail; Moh. Abib Safaqdillah; Muhammad Yusran; Ibnu Rahian; Andi Fadhil Al Farid; Muh. Attariq Idham I.; Muhammad Kautsar Ernanda
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin (JPMH) Vol.3. No.2 September 2022
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jpmh.v3i2.22429

Abstract

Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros sebagai desa wisata memiliki potensi yang sangat besar dengan tempat bersejarah, seni dan budaya, dan kerajinan masyarakat sebagai daya tarik wisata utama. Pengelolaan yang baik dari aspek-aspek tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat desa. Kesediaan informasi untuk calon wisatawan merupakan langkah awal yang penting agar desa Labuaja bisa kembali menarik pengunjung dari luar daerah, bahkan mancanegara. Sehingga pengadaan sistem informasi seperti website untuk desa Labuaja dianggap sangat penting untuk mengatasi hal itu. Website desa labuaja dikembangkan menggunakan metode waterfall yang secara terstruktur dari analisis kebutuhan website sampai tahap deployment agar bisa diakses melalui internet. Luaran pelaksanaan program kerja ini menghasilkan website yang telah di-hosting pada server yang mampu memuat menu-menu dan informasi dalam website. Dengan adanya website sebagai pusat informasi ini sehingga Desa Labuaja mempunyai sesuatu yang ditunjukan kepada siapapun yang tertarik ingin mengunjungi desa labuaja sebagai tujuan wisata.
Peningkatan Prasarana Desa Cenrana Baru Melalui Pengadaan Papan Wicara dan Penunjuk Arah Ahmad Ismail; Andi Edli; Annisa Salsabila; Muhammad Rayhan Rifaldi; Syahruni Widyastuti R; Vergita Astrid Ana Maria Lakebo; Yusril Yusuf
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin (JPMH) Vol.4. No.1 Maret 2023
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jpmh.v4i1.22231

Abstract

One of the important components that can support the development of tourist villages is the availability of adequate village facilities and infrastructure. Reviewing the potential of Cenrana Baru villages as a tourist village is still needed for reference to the specialized village infrastructure on availability of information and accessibility. Implementation of the Procurement of Workage and Points of the Cenrana Village in the Cenrana Baru Village is conducted in an effort to support the availability of tourist destination information and auxiliaries that can facilitate the reach of access to the Cenrana Baru village. The method of implementing this activity is preceded by observing at several strategic locations as a place of laying the speaker and direction boards. The process of manufacturing using wood base materials still considering the environmentally friendly and endurance elements. Through this program of activities is expected to better introduce the Cenrana Baru village and its potential to the wider community.
Hutan dan Masyarakat: Keteraturan Sosial dalam Pengelolaan Hutan di Sidrap Ratmanda; Ahmad Ismail
Jurnal Mahasiswa Antropologi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/jma.v1i2.14740

Abstract

Kondisi kritis Danau Tempe kian hari makin mengkhawatirkan. Kondisi tersebut berdampak pada berkurangnya spesies flora dan fauna serta ancaman pada kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Fenomena ini diakibatkan adanya kerusakan hutan (antropogenik) di daerah hulu sehingga menghilangkan fungsi hutan seperti penyangga air dan mencegah banjir. Penulisan narrative review bertujuan untuk mencari sejauh mana keteraturan sosial dalam pengelolaan dan pemafaatan serta pelestarian hutan berbasis kemasyarakatan. Metode dalam pelaksanaan kegiatan yaitu desk research dan menggunakan bantuan tools Nvivo untuk mengelola data dan mencari research gap. Hasil penelitian menemukan bahwa hukum formal dan hukum informal secara konseptual dapat menciptakan dan membangun keteraturan sosial. Namun di lain sisi, sebagai berlakunya berbagai hukum mengakibatkan pluralisme hukum di tengah masyarakat. Pluralisme hukum bersifat positif dapat meningkatkan solidaritas sosial, namun yang besifat negatif dapat memantik konflik di tengah masyarakat. Dalam konteks pengelolaan hutan, keteraturan sosial sangat penting diwujudkan melalui hukum formal dan informal demi mewujudkan keselarasan antara pemanfaatan dan pengelolaan dengan asas kelestarian hutan.
Pembangunan Bandara Buntu Kunik: Studi Etnografi Tentang Konflik Sengketa Tanah di Tana Toraja Noprianti Andau; Pawennari Hijjang; Ahmad Ismail
Jurnal Mahasiswa Antropologi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/jma.v1i2.14865

Abstract

Pembangunan Bandar Udara Buntu Kunik, Memicu terjadinya konflik sengketa tanah dalam masyarakat. Tingginya Nilai tanah secara ekonomi setelah adanya pembangunan menjadi salah satu latar belakang terjadinya konflik sengketa tanah. Oleh karna itu penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi Bentuk-bentuk konflik sengketa tanah yang terjadi serta mekanisme lokal dalam penyelesaian konflik sengketa tanah tersebut dan juga terkait dengan konsekuensi-konsekuensi sosial budaya yang muncul dari adanya pembangunan bandar udara buntu kunik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Etnografi dengan teknik penentuan informan secara purposive. Informan yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Mengkendek yang mengetahui terkait topik penelitian dan yang terlibat konflik dan juga masyarakat yang terlibat dengan penyelesaian konflik. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik observasi serta wawancara. adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bentuk konflik sengketa tanah yang terjadi dari adanya pembangunan bandar udara buntu kunik yaitu konflik vertikal yakni konflik antara masyarakat adat dengan badan kawasan kehutanan serta konflik Horizontal yakni konflik di antara sesama anggota Tongkonan, konflik penggarap dengan pemilik tanah serta konflik tanah warisan. Adapun mekanisme penyelesaian konflik sengketa tanah tersebut yaitu melalui mediasi dengan pendekatan kearifan lokal masyarakat yakni melalui To Parengnge’. hasil penelitian lainnya dari penelitian ini bahwa hadirnya pembangunan bandar udara buntu kunik memunculkan berbagai konsekuensi-konsekuensi khusunya yang bersifat sosial budaya. Salah satu di antaranya yaitu renggangnya hubungan dalam masyarakat sebagai salah satu akibat dari konflik yang dilatar belakangi oleh munculnya pembangunan bandar udara tersebut.