Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh Tradisi Kure’ terhadap iman umat di Paroki Hati Kudus Yesus Noemuti, apa yang menjadi faktor penyebab munculnya dinamika tradisi Kure’ dan relevansinya terhadap kehidupan iman umat di Paroki Hati Kudus Yesus Noemuti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Etnografi merupakan salah satu strategi kualitatif, di mana peneliti menyelidiki suatu kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam periode waktu yang cukup lama dalam pengumpulan data utama, data observasi partispatif dan data wawancara. Etnografi merupakan deskripsi atas suatu kebudayaan untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli dan untuk mencapai hasil yang diharapakan dalam penelitian ini juga digunakan penafsiran data yang merupakan kegiatan yang tidak terlepas dari analisis data. Secara umum penafsiran merupakan penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari data yang diperoleh. Penafsiran dilakuan dengan cara mengajukan pertanyaan yang substantif, yang berkenaan dengan masalah penelitian ini, yakni faktor penyebab dan dampak dari kure’ bagi iman umat katolik paroki Hati Kudus Yesus Noemuti. Secara substantif, masalah ini didalami dari perspektif tertentu, yakni perspektif pastoral Gereja Katolik. Penafsiran harus menjawabi permasalahan pastoral berdasarkan dua fokus masalah tersebut. Sedangkan menghubungkan hasil analisis dengan literatur yang ada dimaksudkan untuk memberikan landasan kajian lebih jauh terhadap hasil analisis, juga untuk mendapatkan cara berpikir alternatif untuk menjawabi pertanyaan-pertanyaan pendalaman terhadap hasil temuan penelitian. Sedangkan berkaitan dengan hal ketiga, yakni refleksi ilmiah atas masalah yang dikaji dilakukan baik secara pribadi maupun secara bersama. Hal ini membutuhkan kemampuan peneliti untuk sungguh-sungguh memahami fokus masalah yang dikaji, temuan-temuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk memilah dan menghubung-hubungkan antarbagian dari hasil temuan tersebut agar dapat diperoleh suatu kesimpulan. Dalam hubungan dengan kegiatan pastoral, kure’ dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh, yang tak terlepas dari persiapan Gereja untuk perayaan Trihari Suci. Kure’ bersifat kasih (mempersatukan) seorang dengan yang lain di ume mnasi-ume mnasi selama hari-hari persiapan, dan pelayanan bersifat kasih persaudaraan.