Sampah organik hijau rumah tangga merupakan sisa hasil pembuangan dari sisa aktivitas ibu rumah tangga di dapur yang terdiri berupa sampah organik hijau (sisa sayur-sayuran dan buahan-buahan dari dapur) Permasalahan timbulan sampah rumah tangga yang menyebabkan bau dan penyakit yang dapat dikurangi dengan memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi kompos yang dapat berperan untuk kesuburan tanah. Kompos adalah hasil penguraian bahan organik yang dibantu oleh mikroorganisme pengurai dalam kondisi lingkungan yang hangat, dan lembab. Pengomposan yang dilakukan pada percobaan ini yaitu pengomposan aerobik dengan aktivator EM4 (Effective Microorganism 4) dan pengomposan menggunakan larva BSF (Black Soldier Fly). Tujuan percobaan untuk menguji dan mengetahui kualitas kompos dengan metode BSF dan metode EM4. Kualitas pupuk kompos tersebut akan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia tentang Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik (SNI 19-7030-2004). Percobaan dibagi menjadi tiga yaitu persiapan meliputi Persiapan larva BSF dan pembuatan larutan EM4, membuat kompos dan analisis kompos dengan parameter pH, suhu, warna dan bau, C-organik, N-organik, ratio C.N, dan kadar air,. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, hasil uji kualitas kompos BSF dan kompos aktivator EM4 sudah memenuhi parameter warna, bau, suhu, kadar air, kadar nitrogen dan rasio C/N, sedangkan parameter yang belum memenuhi SNI 19-7030-2004 yaitu pH dan kadar karbon. Berdasarkan parameter dan baku mutu pada SNI 19-7030-2004 dan waktu proses pengomposan maka kompos BSF lebih baik dari kompos aktivator EM4.