Salah satu materi mata kuliah pragmatik adalah tentang tindak tutur perlokusi. Menurut Tarigan (2009) tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur seseorang saat melakukan sesuatu tindakan dengan mengatakan sesuatu. Sederhananya tindak tutur perlokusi adalah saat seseorang mengatakan sesuatu, kemudian seseorang tersebut meyakinkan pendengar atau penyimak tentang sesuatu yang ia katakan. Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk dapat meyakinkan seseorang tentang apa yang telah ia katakan. Berdasarkan hal tersebut maka di buatlah penelitian ini untuk dapat melihat bagaimana seseorang dapat meyakinkan orang lain atas apa yang telah ia katakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tau tentang tindak tutur perlokusi salah satu Menteri di Indonesia yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim. Kondisi pandemi seperti ini membuat Nadiem Makarim sering memberikan nasihat melalui berbagai media massa kepada para pelajar di Indonesia agar tetap semangat dalam belajar. Hal itu menunjukan bahwa Nadiem Makarim dapat meyakinkan pelajar untuk selalu semangat belajar. Selain itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara Nadiem Makarim secara tidak langsung mempengaruhi pendengarnya mengenai apa yang telah ia tuturkan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode menyimak serta memakai teknik simak catat. Data penelitian ini berdasar pada video webinar berjudul “Reformasi Pendidikan Nasional” pada saluran Youtube Kemendikbud RI. Penelitian ini menghasilkan temuan berupa tuturan ajakan, menakut-nakuti dan perintah. Tindak tutur perlokusi yang ditemukan terdapat penanda tuturan mengajak, menakut-nakuti, dan memerintah. Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan dalam bidang pragmatik khusunya pada materi tindak tutur perlokusi dan pengaruh yang di timbulkan dari tuturan tersebut.Kata Kunci: tindak tutur, penutur, efek tuturan, perlokusi, pendengar