Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EKSPLORASI POTENSI EKONOMI LOKAL: SEBUAH ANALISIS KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN MELALUI METODE LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE: Exploring the Local Economic Potential: An Analysis of Leading Agricultural Commodities Using LQ and Shift Share Method Nurlaela; Muhammad Arafat Abdullah
Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan Vol. 21 No. 1 (2025): Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v21i1.482

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi komoditas pertanian unggulan di setiap kecamatan di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, dengan menggunakan pendekatan terintegrasi antara Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SSA). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan memanfaatkan data sekunder tahun 2022–2023 yang diperoleh dari berbagai instansi pemerintah daerah. Metode LQ digunakan untuk mengidentifikasi komoditas basis, yaitu komoditas yang memiliki nilai LQ > 1 dan menunjukkan keunggulan komparatif karena kontribusinya lebih tinggi dibandingkan rata-rata wilayah lainnya. Sementara itu, analisis SSA digunakan untuk menilai apakah komoditas tersebut juga mengalami pertumbuhan aktual dan memiliki daya saing secara dinamis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap kecamatan memiliki komoditas unggulan yang berbeda, mencerminkan perbedaan kondisi geografis, agroekologi, dan sosial ekonomi. Beberapa komoditas seperti ubi kayu, jagung, kacang hijau, kelapa, dan kakao teridentifikasi sebagai komoditas basis di beberapa kecamatan. Komoditas jagung di Kecamatan Ulumanda, ubi kayu di Pamboang, dan kelapa di Ulumanda menjadi contoh komoditas yang tidak hanya unggul secara relatif, tetapi juga tumbuh cepat dan kompetitif. Namun, terdapat pula komoditas dengan nilai LQ tinggi tetapi nilai SSA negatif, yang menunjukkan adanya tantangan dalam hal produktivitas atau daya saing. Integrasi pendekatan LQ dan SSA memberikan kerangka yang lebih utuh dalam merumuskan strategi pengembangan pertanian berbasis potensi wilayah yang lebih adaptif, tepat sasaran, dan berkelanjutan. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan pemetaan komoditas unggulan di Kabupaten Majene, tetapi juga menghadirkan kerangka analisis yang dapat direplikasi di daerah lain untuk mendukung pembangunan pertanian yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis potensi lokal.
Study on Development Potency of Coastal Tourist Object in Majene District, West Sulawesi, Indonesia Nur Adyla Suriadi; Muhammad Arsyad; Arifuddin Akil; Nurlaela; Muhammad Arafat Abdullah; Ade Mulawarman
Pusaka : Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event Vol. 4, No 1 February (2022)
Publisher : Politeknik Pariwisata Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33649/pusaka.v4i1.124

Abstract

Majene Regency is one of the regencies in the province of West Sulawesi with a length of 125 km beach located on the coast of West Sulawesi stretch out from South to North with an area of 947.84 Km on the west side of Sulawesi Island, so that it is famous regency for its beautiful beaches. However, it has not the existence of good tourism planning according to the potency of coastal tourism, resulted in the potency of the tourism sector in improving the regional economy is not optimal. The purpose of this study was to determine the potency of beach tourism in developing tourism attractions. The research used a survey method with analytical techniques using scoring for internal and external potency and a combination of both. The results indicate that the internal potency with high classification is Barane Beach, Dato Beach, and Munu Beach with a score of 18, external potency with high classification is Barane Beach with a score of 23, and the combined potency of internal and external with high classification is Barane Beach, so the priority of developing tourism objects that need to be done is Barane Beach, Dato Beach and Munu Beach respectively.