Ery Yanuar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSEPSI TERHADAP KEKAMBUHAN DENGAN ANTISIPASI PASIEN PADA PENCETUS KEKAMBUHAN ASMA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYEN KABUPATEN PATI Ery Yanuar; Warji Warji; Anny Rosiana Masithoh; Supardi Supardi; Sri Lestari
Indonesia Jurnal Perawat Vol 4, No 1 (2019): Indonesia Jurnal Perawat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijp.v4i1.947

Abstract

Latar Belakang : survey pendekatan dengan cara observasi dan wawancara dengan 5 orang penderita asma di wilayah kerja puskesmas kayen, 4 dari 5 orang mengatakan tidak tahu tentang asma yang dideritanya, penderita mengatakan mereka hanya merasa sesak nafas biasa dan ampeg didada, selain itu penderita juga tidak tahu tentang hal-hal yang menyebabkan kekambuhan asma seperti; kelembaban udara, debu, kecapekan. Para penderita mengatakan sulit bernafas dengan tiba-tiba dan tidak tahu apa penyebabnya. Penderita asma tidak tahu upaya apa yang harus dilakukan agar asmanya tidak kambuh, jika penderita merasakan sesak nafas penderita langsung ke puskesmas, keadaan itu sudah menjadi kebiasaan penderita asma. Rata-rata klien mengalami kekambuhan lebih dari 3 kali dalam setahun dan pengetahuan klien tentang asma masih rendah. Tujuan : tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi terhadap kekambuhan dengan antisipasi pasien pada pencetus kekambuhan asma di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen  Kabupaten Pati. Metode : jenis penelitian yang digunakan adalah metode metode analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 responden yang dipilih secara Purposive Sampling. Untuk menganalisis data menggunakan rank spearman. Hasil : hasil penelitian didapatkan nilai r hitung sebesar 0,800 (sangat kuat) dan ρ value 0,000 kurang dari 0,05 maka hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat persepsi terhadap kekambuhan dengan antisipasi pasien pada pencetus kekambuhan asma di Wilayah Kerja Puskesmas Kayen  Kabupaten Pati.
PENGARUH RENDAM AIR HANGAT PADA KAKI DAN KONSUMSI JUS MENTIMUN TERHADAP HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN KRAJAN DESA TRUWOLU. Ery Yanuar; Rusnoto Rusnoto; Rizka Himawan; Menik Yuni Purwinarsih
Indonesia Jurnal Perawat Vol 3, No 2 (2018): Indonesia Jurnal Perawat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijp.v3i2.952

Abstract

Latar belakang: Salah satu penyakit tidak menular yang menimbulkan masalah besar dan serius adalah hipertensi yang seringkali tidak menunjukkan gejala sehingga menjadi pembunuh diam-diam dan penyebab utama penyakit jantung, ginjal dan stroke. Tujuan:untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Rendam Air Hangat Pada Kaki dan Konsumsi Jus Mentimun terhadap Hipertensi pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian semu ( Quasy Experiment ). Populasi penelitian ini adalah pasien lansia yang hipertensi di dusun krajan Desa Truwolu. Besar sampel diambil adalah total sampel yaitu 36 responden. Hasil: Rata-rata sesudah perlakuan tekanan darah sistole kelompok kontrol 150,28 dengan nilai minimum 140, maksimum 165 dan standar deviasi 6,057. Sedangkan rata-rata kelompok intervensi 133,89 dengan nilai minimum 120 maksimum 150 dan standar deviasi 10,369. Rata-rata sesudah perlakuan tekanan darah diastole kelompok kontrol 96,11 dengan nilai minimum 90, maksimum 100 dan standar deviasi 2,742. Sedangkan rata-rata kelompok intervensi 98,61 dengan nilai minimum 95,  maksimum 110 dan standar deviasi 4,791. Kesimpulan: Analisa data menggunakan uji uji Mann Whitney Test dengan taraf signifikasi α 0,05. Dari hasil nilai probabilitas (p) = 0,000, karena nilai p<0,05 maka HA diterima, jadi ada pengaruh Rendam Air Hangat Pada Kaki Dan Konsumsi Jus Mentimun Terhadap Hipertensi Pada Lansia Di Dusun Krajan Desa Truwolu. Peringkat rata-rata tekanan darah systole pada kelompok intervensi lebih rendah yaitu 10,89  dan kelompok kontrol 26,11. Sedangkan Peringkat rata-rata tekanan darah diastol pada kelompok intervensi lebih rendah yaitu 9,81 dan kelompok kontrol 27,19