Widyawati Widyawati
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The effectiveness methanol extract clausena excavate on number of fibroblast and density of collagen fibers after tooth extraction Efa Ismardianita; Widyawati Widyawati; Dewi Elianora; Wenny Rosalina; Lusi Nofrike; Vivi Y. Khairani
Journal of Dentomaxillofacial Science Vol. 4 No. 3 (2019): (Available online: 1 December 2019)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3117.198 KB) | DOI: 10.15562/jdmfs.v4i3.996

Abstract

Objective: This study is made to identify the effect of extracts in Clausena excavata 50% on the number of fibroblasts and the density of collagen fiber in recovery after tooth extraction. Material and Methods: This is a true experimental designed with post-test only control group design, using 24 rats were divided into two groups, each group of three rats. Lower incisor tooth extraction performed lower left, into the tooth socket CMC applied to the control group and 0.5% extract treatment group Clausena excavata 50%. The number density of fibroblasts and collagen fibers were observed on days 3, 7, 14 and 21 with Haematoxylin Eosin staining and Mallory. The differences in density of collagen fibers observation group with Kruskal-Wallis test.Results: There are significant differences in a number of fibroblasts and density of collagen fibers between a control group and socket treatment group (p <0.05).Conclusion: The extract Clausena excavata 50% can fasten the wound recovery by increasing the number of fibroblasts and collagen fibers.
EFEKTIFITAS EKSTRAK ETIL ASETAT TUMBUHAN MYRMECODIA PENDANS TERHADAP BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS ATCC 25175 Widyawati Widyawati
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 5, Nomor 2, Desember 2018
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.022 KB) | DOI: 10.33854/jbd.v5i2.160

Abstract

Penyakit karies gigi merupakan salah satu dari berbagai penyakit manusia yang paling umum terjadi. Penyakit ini disebabkan terbentuknya asam di permukaan gigi yang timbul sebagai reaksi dari sisa-sisa makanan yang melekat pada permukaan gigi dengan mikroorganisme yang terdapat pada mulut. Salah satu bakteri yang dianggap sangat berperan dalam mekanisme pembentukkan karies gigi dan peningkatan kolonisasi bakteri adalah bakteri Streptococcus mutans.BakteriS. mutans dianggap sebagai bakteri penyebab karies gigi karena kemampuannya membentuk biofilm pada permukaan gigi. Pencarian senyawa bioaktif dari bahan alam masih menjadi alternatif, salah satunya dari tumbuhan Myrmecodia pendans. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas ekstrak etil asetat M. Pendans dalam menghambat pertumbuhan S. mutans.Uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode Kirby Bauer dan agar difusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji sensitivitasterpenoid pada konsentrasi 10000; 5000 dan 2000 ppm berturut-turut adalah 17,9; 16,8; 13,6 mm. Hasil uji KHM dan KBM berturut-turut 78.125 dan 625 ppm.
KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) DAN KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) PADA BUAH CABAI KERITING (Capsicum annum, L) TERHADAP BAKTERI Streptococcus viridans SECARA IN VITRO Meidisya Tiandora; Widyawati Widyawati; Darmawangsa Darmawangsa
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 4, Nomor 1, June 2017
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.167 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.94

Abstract

Karies gigi adalah suatu penyakit yang tidak kalah pentingnya dengan penyakit lain, prevalensi karies gigi di Indonesia sangat tinggi. Bakteri penyebab karies gigi adalah Streptococcus viridans. Pencegahan karies dapat dilakukan dengan berbagai upaya, diantaranya penggunaan agen antimikroba. Agen antimikroba alami yang mudah didapatkan, seperti buah cabai keriting. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui efektivitas ekstrak buah cabai keriting (Capsicum annuum, L ) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan laboratorium secara In vitro. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar hambat minimum (KHM) terdapat pada konsentrasi 0,11% yaitu 0,058. berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat kadar hambat pada ekstrak buah cabai keriting (Capsicum annuum, L ) pada konsentrasi 0,11% terhadap pertumbuhan bakteri streptococcus viridans, sedangkan untuk kadar bunuh minimum (KBM) pada penelitian ini belum didapatkan karena adanya keterbatasan alat.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER GIGI DENGAN TINDAKAN PEMBUANGAN SAMPAH MEDIS DI TEMPAT PRAKTEK DOKTER GIGI KOTA PADANG Vanesa Nadya Olastri; Dhona Afriza; Widyawati Widyawati
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 1, Juni 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.097 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.54

Abstract

Limbah medis salah satunya dihasilkan melalui praktik dokter gigi. Kebanyakan kita tidak menyadari bahwa tempat praktik dokter gigi dapat berpotensi sebagai asal limbah yang membahayakan lingkungan. Apabila sampah medis tersebut tidak dibuang pada tempat yang tepat maka akan menjadi sumber penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitarnya. Tujuan Penelitian ini untuk memperoleh hubungan pengetahuan Dokter Gigi dengan tindakan pembuangan sampah medis di tempat praktik Dokter Gigi kota Padang. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 45 orang. Tehnik pengambilan sampel adalah dengan simple random sampling dengan tehnik lotre. Analisis data univariat dan bivariat. Analisis univariat untuk menggambarkan frekuensi dan persentase, analisis bivariat digunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dokter gigi memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai pembuangan sampah medis di tempat praktek dokter gigi (75,6%) dibandingkan dengan dokter gigi yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah yaitu (24.4%). Tindakan dokter gigi tergolong baik dalam pembuangan sampah (66,7%) dibandingkan dengan yang buruk (33,3%). Hasil uji statistik p(0,00) < α (0,1) sehingga terdapat hubungan antara pengetahuan dokter gigi dengan tindakan pembuangan sampah di tempat praktek dokter gigi kota Padang. Odds Ratio (90% CL = 3,6 – 123,0) dapat disimpulkan bahwa dokter gigi yang memiliki tingkat pengetahuan rendah memiliki resiko 21 kali memiliki tindakan pembuangansampah yang buruk di tepat praktek dokter gigi
PERBANDINGAN JUMLAH PASIEN YANG MENGALAMI GAG REFLEX DAN TIDAK MENGALAMI GAG REFLEX DALAM PENGAMBILAN FOTO PERIAPIKAL DI INSTALASI RADIOLOGI RSGM BAITURRAHMAH Rahma Erin; Widyawati Widyawati; Resti Iswani
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 4, Nomor 1, June 2017
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.757 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.92

Abstract

Pada teknik pengambilan radiografi periapikal film diletakkan di dalam mulut pasien dalam hal ini akan timbul beberapa masalah dalam pengambilannya, salah satu masalah yang terjadi dalam pengambilan foto tersebut adalah gag reflex atau refleks muntah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah pasien yang mengalami gag reflex dan tidak mengalami gag reflex dalam pengambilan foto periapikal di Instalansi Radiologi RSGM Baiturrahmah pada tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif, populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang ke Instalasi Radiologi RSGM Baiturrahmah yang diambil sebanyak 30 pasien sebagai sampel dengan metode total sampling, waktu penelitian pada 20-23 Mei 2017 dan analisis secara deskriptif ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian dari 30 pasien sebanyak 7 orang (23.3%) mengalami gag reflex dimana sebanyak 6 orang (85.7%) mengalami gag reflex yang disebabkan oleh somatik dan 1 orang (14.3%) mengalami gag reflex yang disebabkan oleh psikogenik, dari 7 pasien yang mengalami gag reflex sebanyak 5 orang (71.4%) adalah laki-laki dan 2 orang (28.6%) adalah perempuan dimana sebanyak 3 orang (42.9%) berumur dengan kategori kanak-kanak dan 4 orang (57.1%) berumur dengan kategori remaja akhir dalam pengambilan foto periapikal di Instalasi Radiologi RSGM Baiturrahmah.
PERBEDAAN KEBOCORAN TUMPATAN RESIN KOMPOSIT NANOFILLER DENGAN KOMPOSISI YANG BERBEDA Oniel Syukma Pertiwi; Darmawangsa Darmawangsa; Widyawati Widyawati
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 4, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.99 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.101

Abstract

Resin komposit merupakan salah satu bahan kedokteran gigi yang terus berkembang hingga saat ini. Pengerutan selama polimerisasi merupakan salah satu kekurangan dari resin komposit sehingga dapat menyebabkan kebocoran mikro. Perbedaan komposisi berpengaruh terhadap terjadinya kebocoran mikro. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat kebocoran tumpatan resin komposit nanofiller komposisi A dengan resin komposit nanofiller komposisi B. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan mengukur derajat kebocoran mikro pada gigi setelah diberi perlakuan kemudian membandingkan derajat kebocoran mikro antar kelompok. Analisa statistik menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p= 0,014