Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REKONSTRUKSI PENDIDIKAN MODEL SAIAD NURSI MENUJU PUNCAK PERDABAN UMAT ISLAM Mustamin Giling
Foramadiahi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Keislaman Vol 11, No 1 (2019): FORAMADIAHI VOL.11 NO 1.EDISI JUNI 2019
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.374 KB) | DOI: 10.46339/foramadiahi.v11i1.145

Abstract

Said Nursi tokoh Muslim Turki terkemuka era transisi, menyaksikan dan mengalami langsung perubahan radikal yang terjadi dalam kehidupan Muslim, jatuhnya Khalifah Islamiyah yang terakhir (Dinasti Utsmani) hingga terbentuknya Republik Turki Modern. Pemikiran-pemikirannya bersifat modern dan moderat, dalam perjalanan intelektualnya, Said Nursi  telah mewariskan ide-ide dan konsep yang mengintegrasikan antara pendidikan agama dan sains (unifikasi ilmu pengetahuan).Pemabahruan pemikiran Said Nursi dalam konteks pendidikan adalah meintegrasikan etos agama dan sains modern. yang berbeda dalam paham sekularisme.Keseluruhan pandangan serta landasan teori  tentang konsep pendidikan Said Nursi sesungguhnya bukan dikotomik  dalam upaya untuk menghilangkan image bahwa ternyata selama ini pendidikan agama dan umum tidak boleh disatuatapkan  Tegasnya bahwa antara pendidikan agama dan Umum harus diintegrasikan menuju puncak-puncak  kemajuan  Islam, seperti pada zaman keemasan Islam (golden age)
ISLAM DI SISILIA (Asal-usul, Kemajuan, Kemunduruan dan Kehancuran) MUSTAMIN GILING
AL-TADABBUR Vol 2, No 1 (2016): Al-Tadabbur
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.894 KB)

Abstract

Salah satu faktor masuknya Islam ke Spanyol adalah  semangat da’wah di samping dipengaruhi oleh faktor materi yang secara universal berlaku waktu itu. Islam di Spanyol menjadi pusat peradaban Islam selama kurun waktu 700 tahun (711-1609M.). Hal ini menjadi arti yang sangat strategis bagi perkembangan IPTEK dan peradaban umat manusia secara keseluruhan. Namun kemajuan dan perkembangan peradaban terutama di bidang filsafat, sains dan teknologi, ternyata tidak bersinergi  dengan perkembangan kemajuan da’wah yang berorientasi  idiologis bagi penduduk setempat. Akibatnya Islam di Spanyol tidak melahirkan tokoh-tokoh putra daerah yang dapat meneruskan dan melestarikan Islam dalam aspek idiologis.  Akibatnya secara politik dan psikologis melemahkan  kekuatan Islam, dan membuka peluang penguasa Kristen mengambil alih kekuasaan di daerah tersebut, penyebabnya atl., konflik Islam vs Kristen, tidak adanya idiologi pemersatu, diperparah sulitnya ekonomi.  Endingnya bahwa penguasa Kristen mengambil alih kekuasan di Spanyol.  Menjadi sejarah yang pahit bagi umat Islam Spanyol, hanya satu opsi politik: memeluk agama Krsiten atau memilih keluar di daerah Spanyol.