Pelayanan Pentakosta-Karismatik memiliki kekuatan karena menekankan spiritualitas sehingga banyak diberkati dengan berbagai-bagai pengalaman supranatural. Namun pelayanan ini juga membutuhkan keseimbangan antara spiritualitas dan intelektualitas. Kebutuhan itu menjadi mendesak ketika muncul fakta tentang dampak buruk akibat ketidakseimbangan yang tidak ditangani. Paper ini membahas kasus ketidakseimbangan yang terjadi dalam pelayanan salah seorang tokoh pentakosta-karismatik bernama William Marion Branham. Tiga permasalahan yang diteliti adalah, pertama, bagaimana karakteristik ketidakseimbangan itu? Kedua, mengapa terjadi ketidakseimbangan? Ketiga, bagaimana solusi untuk menciptakan keseimbangan yang baik? Penelitian ini bersifat studi kasus dengan kasus tunggal holistik. Dari penelitian literatur tentang tokoh tersebut disimpulkan bahwa karakteristik ketidakseimbangan itu mencakup fase persiapan, pelaksanaan, produk, dan dampak pelayanan yang dihasilkan. Faktor-faktor penyebab terjadinya ketidakseimbangan itu adalah kurangnya bekal pendidikan, kurangnya partner pelayanan yang konstruktif, kultus kepemimpinan yang dilakukan oleh umat, obsesi pada popultaritas, dan obsesi untuk menjadi tokoh pengajar Alkitab. Solusi untuk membangun keseimbangan antara spiritualitas dan intelektuaitas itu adalah penguatan bekal pendidikan, penguatan partnership pelayanan, dan penguatan sistem kontrol pelayanan.