Abdul Basir
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Educator in The Prespective of Islamic and Western Education Theory Abdul Basir
Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 9, No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, South Kalimantan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/tarbiyah.v9i1.3471

Abstract

Educators take as an important rule in educational system. They are the ones who are responsible for the students in achieving their educational goals. Basically, there is no difference concept of educators in both Islamic and Western Education. However, Islam has broader perspectives compared to the Western one, since in Islam Allah is believed as the first and foremost teacher or educator. Then, this is continued by the Prophet Muhammad as a recipient of revelations from Allah, and then it is inherited to the Islamic Scholars and even parents to educate their followers, children, and all family members. The position of educators is highly appreciated according to Islamic Education, since the source of the knowledge taught to the human is directly from Allah the Almighty God. Therefore, the nature of educators should become role models which can be taken as a good example for the students in order to improve the quality of theit faith and piety. Thus, the terms and conditions for an educator are s/he must be an adult, has good personality and character, has broaden knowledge and skills, and also good attitudes and consistency based on Islamic taughts. 
Pendidikan Karakter dalam Upaya Mencegah Perilaku Bullying pada Anak-Anak di Dusun Limpana Desa Rantau Bujur Aminah Aminah; Halidah Halidah; Ibnul Halim; Maulidiya Maulidiya; Muhammad Aunur Rofiq; Norma J. Munawaroh; Abdul Basir
Jalujur: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Juni
Publisher : UIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jalujur.v2i1.10963

Abstract

Bullying dapat menyebabkan korban menjadi gangguan psikologis seperti depresi, bahkan dapat menyebabkan korban hingga bunuh diri. Maraknya kasus bullying di Dusun Limpana, Desa Rantau Bujur, Kecamatan Bungur, Kabupaten tapin cukup tinggi. Kasus bullying di Dusun Limpana biasanya terjadi antar teman sebaya yang berumur 5-12 tahun. Faktor utama yang terjadi dengan anakanak melakukan bullying yaitu kurangnya perhatian dari orang tua. Sehingga itu akan berdampak pada kondisi psikologis anak dan juga tak heran mereka mengalami kesepian dan lebih memilih menghabiskan waktu bermainnya diluar rumah. Dengan adanya pendampingan dan sosialisasi tersebut anak-anak bisa memahami apa itu bullying dan dampaknya bagi kesehatan mental sehingga dapat terbentuknya pola pikir dan tingkah laku yang baik dari pendidikan karakter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode partisipatory action research (PAR) yang dilaksanakan secara partisipatif pada perilaku bullying di dusun Limpana, Desa Rantau Bujur, Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Informasi atau data yang diperoleh bersumber dari observasi lapangan, dan wawancara. Proses pendampingan yang dilakukan selama 30 hari oleh Mahasiswa KKN UIN Antasari, berupa pembelajaran dan pemberian kata-kata motivasi saat kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar, di TPA, dan ketika mereka berada di posko KKN. Anak-anak di Dusun Limpana termotivasi untuk tidak lagi menyakiti temannya secara berlebihan.