ABSTRACT: PSYCHO-RELIGIOUS THERAPY AND DEPRESSIVE SYMPTOMS AMONG MOSLEM ELDERLY WHO ARE LIVING INSTITUTIONSBackground : Depresion is one of the disease occurred among the elderly. Based on pre-survey at institutions (Tresna Werdha Social Services) Natar South Lampung, with 20 elderlies there were 12 elderlies (60%) who had had show the depression symptoms with score of GDS >9. The symptoms of depression could be managed by two ways: pharmacology and non pharmacology. The therapy which is developing entire world was psycho-religios, one of them is zikr therapy.Purpose: To know the influence of psycho-religious therapy and depressive symptoms among moslem elderly who are living institutions (Tresna Werdha Social Services) Natar-South Lampung 2017Methods : Quantitative research type, with analytic survey design with quasi experimental with one group pretest - posttest design approach. The population of the study were all moslem elderly living institutions (Tresna Werdha Social Services). They had screened by MMSE (Mini Mental State Examintion), and the sample of 29 respondents. Respondents performed psycho-religious therapy and observed the symptoms of depression by using the Geriatric Depression Scale (GDS) questionnaire. Statistical analysis used T-test.Results : The research result showed the average score of Depression before psycho-religious therapy was 15.9 mean with standard deviation of 1,79. The average score of depression symptom after religiosity therapy was 12.76 mean with standard deviation of 2.28.Counclusion : There was the influence of of psycho-religious therapy and depressive symptoms among moslem elderly living institutions (Tresna Werdha Social Services) Natar-South Lampung 2017 (p value 0,000). The suggestion for management of the institutions to be conduct to the psycho- religious such as counseling psycho- religiuos and spirituality approach to reduce the depression symptoms.Keywords: Psycho-religious therapy, depressive symptoms, moslem elderly living institutionsPendahuluan : Depresi merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi di kalangan lansia. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan, dari 20 lansia terdapat 12 lansia yang menunjukkan gejala depresi (60%) dengan skor GDS > 9. Penatalaksanaan untuk menurunkan depresi dapat dilakukan dengan dua tindakan yaitu farmakologi dan non farmakologi. Terapi saat ini yang mulai berkembang didunia adalah terapi psikoreligius, salah satu contoh terapi ini adalah terapi dzikir.Tujuan : dari penelitian ini adalah diketahui pengaruh terapi religiusitas terhadap gejala Depresi pada Lansia Beragama Islam di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2017.Metode : Jenis penelitian kuantitatif, dengan rancangan survey analitik dengan pendekatan quasi eksperimen dengan one group pretest – posttest design. Populasi penelitian adalah semua lansia beragama Islamdi UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werda Natar Lampung Selatan dan di skrening menggunakan MMSE (Mini Mental State Examintion) dan didapatkan sampel sebanyak 29 responden. Responden dilakukan terapireligiusitas dan dilihat gejala depresinya dengan menggunakan kuesionerGeriatric Depression Scale (GDS). Analisa statistik yang digunakan yaitu uji T Dependen.Hasil : penelitian menunjukkan rata-rata Skor Gejala Depresi Sebelum Terapi Religiusitas mean 15,9 dengan standar deviasi 1,79. Rata - rata Skor Gejala Depresi Sesudah Terapi Religiusitas mean 12.76 dengan standar deviasi 2,28.Kesimpulan : Ada pengaruh terapi religiusitas terhadap gejala depresi pada Lansia Beragama Islam di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2017 (p value 0,000). Saran bagi Panti sebagai tempat dilakukan penelitian sudah bagus dalam mengadakan kegiatan-kegiatan kerohanian, mungkin lebih dimodifikasi agar lansia tidak merasa cepat merasa bosan. Panti juga bisa melakukan pendekatan spiritualitas untuk mengurangi angka depresi dengan cara mendampingan lansia dari segi spritualitas dan bekerjasama dengan yayasan-yayasan keagamaan. Pendahuluan : Depresi merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi di kalangan lansia. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan, dari 20 lansia terdapat 12 lansia yang menunjukkan gejala depresi (60%) dengan skor GDS > 9. Penatalaksanaan untuk menurunkan depresi dapat dilakukan dengan dua tindakan yaitu farmakologi dan non farmakologi. Terapi saat ini yang mulai berkembang didunia adalah terapi psikoreligius, salah satu contoh terapi ini adalah terapi dzikir. Tujuan : dari penelitian ini adalah diketahui pengaruh terapi religiusitas terhadap gejala Depresi pada Lansia Beragama Islam di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2017. Metode : Jenis penelitian kuantitatif, dengan rancangan survey analitik dengan pendekatan quasi eksperimen dengan one group pretest – posttest design. Populasi penelitian adalah semua lansia beragama Islamdi UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werda Natar Lampung Selatan dan di skrening menggunakan MMSE (Mini Mental State Examintion) dan didapatkan sampel sebanyak 29 responden. Responden dilakukan terapireligiusitas dan dilihat gejala depresinya dengan menggunakan kuesionerGeriatric Depression Scale (GDS). Analisa statistik yang digunakan yaitu uji T Dependen. Hasil : penelitian menunjukkan rata-rata Skor Gejala Depresi Sebelum Terapi Religiusitas mean 15,9 dengan standar deviasi 1,79. Rata - rata Skor Gejala Depresi Sesudah Terapi Religiusitas mean 12.76 dengan standar deviasi 2,28. Kesimpulan : Ada pengaruh terapi religiusitas terhadap gejala depresi pada Lansia Beragama Islam di UPTD Pelayanan Sosial Tresna Werdha Natar Lampung Selatan Tahun 2017 (p value 0,000). Saran bagi Panti sebagai tempat dilakukan penelitian sudah bagus dalam mengadakan kegiatan-kegiatan kerohanian, mungkin lebih dimodifikasi agar lansia tidak merasa cepat merasa bosan. Panti juga bisa melakukan pendekatan spiritualitas untuk mengurangi angka depresi dengan cara mendampingan lansia dari segi spritualitas dan bekerjasama dengan yayasan-yayasan keagamaan.