Ariyanti Wardiyah
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DENGAN GANGGUAN SIKLUS HAID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANTAU TIJANG KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2012 Rini Okaputri; Dessy Hermawan; Ariyanti Wardiyah
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5866.89 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v7i2.129

Abstract

Fenomena sekarang, tidak semua Iansia dapat merasakan kehidupan seksual yang harmonis, penyebabnya adalah komunikasi seksual diantara pasangan tidak baik, pengetahuan seksual tidak benar, gangguan fungsi seksual pada salah satu maupun kedua pihak bisa karena perubahan fisiologis maupun patologis.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menopause di Puskesmas Kotabumi II Kecamatan Kotabumi Selatan' berjumlah 1.228 orang. Pengambilan sampel dengan cara Consecutive Sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dengan alat ukur kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian ini diperoleh sebagian besar 52,7% ibu menopause yang tidak bekerja.Terdapat 50,5% ibu menopause yang tidak menurun frekuensi seksualitas. Terdapat hubungan antara pekerjaan terhadap seksualitas pada ibu menopause di Puskesmas Kotabumi II Kecamatan Kotabumi Selatan 2012 (p value 0.000).
PENETAPAN KADAR ASAM SIANIDA PADA LIMBAH KULIT SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) YANG DAPAT DIMANFAATKAN SEBAGAI MAKANAN RINGAN KERIPIK DENGANMETODE ARGENTOMETRI Meriyanti Meriyanti; Ariyanti Wardiyah; Aprina Aprina
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 7, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6571.158 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v7i2.84

Abstract

Bila dilihat dari cara pemakaian alat kontrasepsi dapat dikatakan bahwa akseptor KB memilih suntik sebagai alat kontrasepsi, 50,20%memilih pil, 20,25 memilih implant, 7,27 memilih IUD dan lainnya 8,7%. Pada Umumnya masyarakat memilih metode non metode kontrasepsi efektifterpilih (MKET). Sehingga metode KB  intra uterie devices (IUD). Implant medis operatifPria (MOP) dan Medis Operatif Wanita (MOW) kurang diminati(DepkesRI,2010) Berdasarkan data dari BKKBN Propinsi Lampung tahun 2011, jumlah pesefta KB aktifterdiri dari kontrasepsi IUD (11,85), implant hanya (12,69) dari target 30,25, MOP/MOW (2,57), terdiri dari suntik (36,77), KB kondom (0,63%), dan KB pil (35,49%), di Kabupaten Lampung Utara banl mencapai yang terdiri dari IUD (9,95%), implant hanya (15,98) dari target MOW/MOP (2,37). suntik (36,24), KB kondom dan KB pil (3376%) (BKKBN Provinsi Lampung, 2011). Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan pengetahuan dan dukungan tenaga kesehatan dengan pemakaian kontrasepsi implant di Puskesmas Ketapang Kec. Sungkai Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun 2012. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan usia subur, yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ketapang Kec. Sungkai Selakan Kabupaten Lampung Utara Tahun 2012 yang berjumlah 203 orang. dan sampel yang diperoleh sebanyak 135 orang dengan tehnik simple random sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner, Teknik analisis data yang digunakan menggunakan uji statistik Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan komputerisasi dengan spsS. Hasil analisa dalam penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi frekuensi penggunaan metode kontrasepsi implant sebagian besar tidak menggunakan kontrasepsi implant sebanyak 86 responden (63, 7%), distribusi frekuensi pengetahuan pasangan usia subur mengenai kontrasepsi implant sebagian besar dengan kategori pengetahuan kurang baik sebanyak 77 responden (57%), distribusi frekuensi dukungan tenaga kesehatan sebagian besar dengan kategori tidak mendukung sebanyak 82 responden (60, 74%). Terdapat hubungan pengetahuan dengan pemakaian kontrasepsi implant (p-value 0,001 < 0,05). Terdapat hubungan dukungan tenaga kesehatan dengan pemakaian kontrasepsi implant (p-value 0,000 < 0,05). Berdasarkan hal tersebut disarankan untuk dapat lebih aktif dalam mencari informasi dan lebih meningkatkan pengetahuan agar lebih mengetahui tentang metode Kontrasepsi implant khususnya, sehingga diharapkan lebih meningkatnya peran ser-ta dalam penggunaan alat kontrasepsi.