Agnes Silvina Marbun
Sari Mutiara Indonesia University

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan status gizi berdasarkan lingkar lengan atas (LiLA) dengan tekanan darah pada pasien hipertensi Amila Amila; Nurul Utami; Agnes Silvina Marbun
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.322 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v14i1.1851

Abstract

Mid‐upper arm circumference (MUAC), nutritional status and blood pressure of patients with hypertensionBackground : Obesity is a factor that affects the increase in blood pressure. Measurement of nutritional status assessment Mid‐upper arm circumference (MUAC), can be used as one of obesity screening. Purpose : To determine the relationship of mid‐upper arm circumference (MUAC), nutritional status and blood pressure of patients with hypertensionMethod: Correlational analytic with cross sectional approach, a sample was recruited with purposive sampling as much as 43 respondents. The data was analyzed by pearson correlation with significance α <0.05.Results : There was a significant correlation mid‐upper arm circumference (MUAC), nutritional status and blood pressure of patients with hypertension with the  systolic blood pressure (p = 0,005, r = 0,420) and diastolic blood pressure (p = 0.025,  r = 0.342).Conclusion: There was a significant correlation mid‐upper arm circumference (MUAC), nutritional status and blood pressure of patients with hypertension and consideration of the research to be implemented as an early detection of obesity to prevent and control excessive weight gain and increase of blood pressureKeywords: Mid‐Upper Arm Circumference (MUAC); Nutritional status; Blood pressure; Patients; HypertensionPendahuluan: Obesitas merupakan faktor yang mempengaruhi peningkatan tekanan darah.Pengukuran status gizi dapat digunakan sebagai salah satu skrining obesitas.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan status gizi  (lingkar lengan atas) dengan tekanan darah pada masyarakat Desa Pante Raya Barat Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah tahun 2017.Metode : Penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dan teknik pengambilan sampel purposive sampling sejumlah 43 orang. Data penelitian dianalisis dengan uji korelasi spearman pada α <0.05.Hasil :  Uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara status gizi berdasarkan lingkar lengan atas dengan tekanan darah sistolik, (p= 0,003 r=-0,437) dan tekanan darah diastolik (p= 0,022 r=0,347). Simpulan : Penelitian ini dapat digunakan sebagai deteksi dini obesitas dalam upaya mencegah dan mengendalikan berat badan yang berlebihan dan peningkatan tekanan darah. 
HUBUNGAN PELAKSANAAN EMPAT PILAR DENGAN KEJADIAN REHOSPITALISASI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS Agnes Silvina Marbun
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 8, No 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.881 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v8i1.21

Abstract

ABSTRAK Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Banyak komplikasi yang muncul akibat penyakit diabetes ini, hal yang dapat dilakukan oleh penderita DM adalah mencegah komplikasi dengan cara mengontrol dan mengendalikan penyakitnya agar dapat mempertahankan kehidupan yaitu dengan mematuhi atau menjalankan empat pilar pengelolaan diabetes sehingga penderita DM terhindar dari kejadian rehospitalisasi, dimana suatu keadaan yang dialami penderita diabetes melitus dimana penderita mengalami kegagalan dalam menjaga kadar gula darahnya. Untuk menghindari peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus dibutuhkan perilaku yang baik, yaitu dengan cara melaksanakan empat pilar yakni peningkatan edukasi, pengaturan diet, olahraga, dan mengkonsumsi obat secara teratur. Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan desain penelitian adalah cross-sectional study yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pelaksanaan empat pilar dengan kejadian rehospitalisasi pada penderita diabetes melitus. Populasi penelitian adalah seluruh penderita diabetes melitus yang di rawat ulang yang berjumlah 238 orang dengan jumlah sampel sebanyak 34 orang. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini peneliti membagikan kuesioner kepada responden. Analisa data dilakukan dengan uji Spearman dengan derajat kemaknaan p 0,05. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 50% responden yang dalam pelaksanaan empat pilar cukup, maka kejadian rehospitalisasi lama yaitu 8,8% sedangkan kejadian rehospitalisasi cepat yaitu 41,2%.  Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa nilai p = 0,000 0,05 dan nilai r = 0,806. Disarankan kepada  penderita DM untuk melaksanakan empat pilar dengan menambah pengetahuan tentang penatalaksanaan DM, mengatur pola makan dengan membuat perencanaan makan, melakukan aktivitas olahraga, teratur minum obat hipoglikemik dan selalu mengontrol kadar gula darah agar tetap dalam keadaan normal sehingga penderita DM tidak akan menjalani rehospitalisasi kembali.
EFEKTIVITAS GUIDE IMAGERY RELAXATION TERHADAP NYERI KEPALA PADA PASIEN CEDERA KEPALA RINGAN Agnes Silvina Marbun; Lenny Lusia Simatupang; Siska Simanjuntak
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 9. No 2 (2021) Edisi Juli
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.544 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v9i2.78

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan. Cedera kepala merupakan suatu masalah kesehatan, sosial dan ekonomi yang paling penting diseluruh dunia dan penyebab utama dengan kematian dan disabilitas permanen pada usia dewasa. Pada kasus pasien dengan cedera kepala dapat menimbulkan masalah pada mental, kognitif, fisik dan sosial. Salah satu penyebab paling sering terjadinya cedera kepala adalah kecelakaan lalu lintas. Cedera kepala ringan adalah cedera atau trauma pada kepala dan otak yang dapat memberikan dampak pada fungsi otak. Guide imagery relaxation dimana salah satu terapi yang dapat meringankan rasa nyeri pada kepala dimana saat endorphin dikeluarkan oleh otak dapat mengurangi nyeri dan mengaktifkan system parasimpatik untuk relaksasi tubuh dan menurunkan tekan darah, respirasi, headache dan nadi.Metode. Penelitian ini menggunakan desain experimental (pre experiment design) dengan rancangan “one group pre-post test only design” yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas guide imagery relaxation terhadap nyeri kepala pada pasien cedera kepala ringan.Hasil. Berdasarkan hasil uji statistik Paired Sampel t-test diperoleh bahwa pada uji rata-rata untuk dua sampel yang berpasangan sebelum dilakukan terapi guide imagery relaxation adalah sebesar 7,8 % dan sesudah dilakukan terapi guide imagery relaxation adalah sebesar 2,2 %. Data tersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan rata-rata respon nyeri setelah dilakukan guide imagery relaxation.Kesimpulan dan Saran. Disarankan kepada  perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi nyeri kepala pada pasien cedera kepala ringan dengan menggunakan manajemen nyeri non farmakologi seperti guide imagery relaxation untuk menurunkan nyeri kepala pada pasien secara mandiri. Kata kunci: Nyeri, Guide Imagery Relaxation, Cedera Kepala
HUBUNGAN KLASIFIKASI CEDERA KEPALA DENGAN PERUBAHAN KOGNITIF PADA PASIEN CEDERA KEPALA Agnes Silvina Marbun
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 11, No 1 (2023): Edisi Januari
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48134/jurkessutra.v11i1.135

Abstract

Cedera kepala merupakan trauma yang diakibatkan oleh kekuatan mekanis dari luar tubuh yang bisa saja menyebabkan perubahan pada aspek kognitif seseorang secara sementara ataupun permanen. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan klasifikasi cedera kepala dengan perubahan kognitif pada pasien cedera kepala. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien cedera kepala dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 55 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas klasifikasi cedera kepala dalam kategori ringan sebanyak 47,3% dan mayoritas perubahan kognitif dalam kategori gejala ringan sebanyak 49,1%. Uji spearman rank menunjukkan ada hubungan klasifikasi cedera kepala dengan perubahan kognitif pada pasien cedera kepala (p=0,000 ; p0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan semakin berat klasifikasi cedera kepala maka perubahan kognitif yang dialami semakin berat juga dan sebaliknya apabila semakin ringan klasifikasi cedera maka perubahan kognitif yang dialami dalam kategori ringan. Penelitian ini merekomendasikan kepada pasien cedera kepala untuk melatih fungsi kognitif dengan latihan atapun senam seperti senam otak. Kata Kunci : Klasifikasi Cedera Kepala, Perubahan Kognitif