Pondok Pesantren menyimpan potensi besar untuk menjadi wadah pengembangan usaha. Dengan pasar sasaran para santri yang menetap di dalam pesantren, memungkinkan semua kebutuhan mereka dipenuhi secara mandiri. Dalam perkembangannya, banyak pesantren telah mengembangkan unit bisnisnya sendiri. Orientasi sebuah bisnis adalah keuntungan. Namun demikian, pesantren sebagai lembaga pendidikan juga berfungsi memberikan wadah kewirausahaan bagi para santri.Terdapat empat fungsi manajemen yang menjadi landasan dari sebuah bisnis, yaitu manajemen operasi dan produksi, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan dan manajemen pemasaran. Empat fungsi manajemen inilah yang menjadi indikator penelitian. Penelitian mengambil sampel sebanyak tiga buah unit bisnis pesantren yang mempunyai karakter berbeda, yaitu unit bisnis ritel Pesantren Darunnajah Alfamart, Unit Bisnis Bookshop Pesantren Manahijussaadat, Banten, dan Unit Bisnis Pabrik Roti Mizmalika Pesantren Putri Al-Mizan Banten.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pendekatan studi kasus melihat berbagai fenomena dan fakta-fakta aktual yang ada di tempat penelitian untuk dianalisisi dan diambil kesimpulan. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan mulai bulan Januari s.d. Juni 2017.Dari hasil penelitian, terdapat tiga model pengelolaan (manajemen) unit bisnis pesantren, yaitu model pengelolaan bisnis untuk pendidikan kewirausahaan, pengelolaan bisnis semi professional, dan pengelolaan bisnis professional. Ketiga model ini memiliki tujuan yang berbeda antara satu dengan yang lain dan cocok diterapkan dengan mempertimbangkan kemampuan dan sumber daya yang ada pada setiap pesantren Kata kunci:Manajemen, Unit Bisis, Pesantren