Latar belakang: Perilaku bermain game online yang berlebihan akan menimbulkan adiksi dan mendorong remaja untuk bertindak asocial, menimbulkan kemalasan belajar, tindakan kekerasan, tindakan kriminal, dan sering berkata kotor. Hal ini juga berdampak pada fisik yang akan mengganggu kesehatan mata, jantung menurun dan gangguan kualitas tidur. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan gambaran kualitas tidur pada remaja pemain game online di Desa Pesaban Karangasem. Metode: Metode penelitian ini menggunakan observasi deskriptif dengan Metode penelitian ini menggunakan observasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 109 remaja yang tersebar dari beberapa banjar diantaranya Banjar Pesaban, Banjar Pesaban Kangin, Banjar Pesaban Kaler, Banjar Pesaban Pengejeroan. Besaran sampel yang digunakan sebesar 40 remaja berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dari empat Banjar di Desa Pesaban Karangasem. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kuesioner karakteristik responden kemudian dianalisa menggunakan univariat dengan program SPSS. Hasil: diperoleh gambaran kualitas tidur berdasarkan frekuensi, lama dan waktu bermain game online pada remaja di Desa Pesaban Karangasem masuk pada kategori buruk yaitu sebanyak 35 responden atau 87,5% dan terdapat 5 responden atau 12,5% memiliki kualitas tidur yang baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa Simpulan: Simpulan pada umumnya remaja yang memiliki aktivitas bermain game online memiliki kualitas tidur yang cukup buruk.