Karies gigi pada anak masih tetap merupakan masalah klinik yang signifikan, Indeks DMF-T meningkat seiring dengan bertambahnyaumur anak. Prevalensi nasional Indeks DMF-T adalah 4,6. Indeks DMF-T anak umur 12 tahun menunjukkan rata-rata 2,25 dengan angka prevalensi sebesar 77%. Penelitian ini bertujuan mengetahui status DMF-T, status CPITN dan kebutuhan perawatan jaringan periodontal pada anak–anak SDN Kota Bandar Lampung. Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh murid kelas VI SDN Kota Bandar Lampung yang rata-rata berumur 11-12 tahun sebanyak 8.850 orang. Sampel penelitian sebanyak 1770 responden, diperoleh melalui teknik proporsional sampling, setiap gugus kecamatan sebesar 20%, dengan kriteria inkluisi murid yanggiginya sudah permanen semua.Hasil uji statistik T-independen diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan karies gigi pada murid perempuan dan laki-laki, dimana pada perempuan lebih tinggi, yakni (42,6 %) dan laki-laki (38,3%). Prevalensi karies pada murid SDN Kota Bandar Lampung yaitu sebesar 80,9%. Rerata DMF-T adalah 1,39 (kategori rendah). Nilai DMF-T didominasi oleh Decayed (D), yaitu sebesar 1,24 sedangkan Filling(F) masih sangat rendah yaitu 0,015. Disimpulkan bahwa indeks DMF-T murid SDN di Kota Bandar Lampung termasuk kategori rendah.Hasil pemeriksaan CPITN memiliki skor 0 sebanyak 36 % dan tidak terdapat perdarahan, probing, poket patologis, skor 1 memiliki 2,3% menunjukkan bahwa terdapat perdarahan saat probing tidak disertai kalkulus, skor 2 memiliki 61,7% menunjukkan bahwa terdapat kalkulus (sub atau supragingiva), skor 3 dan skor 4 masing masing 0% , hal ini menunjukkan tidak terdapat pocket pada responden. Kebutuhan perawatan yang diperlukan sesuai analisis status gigi murid SDN Kota Bandar Lampung adalah scalling.