Yuliati Hafid
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN CHATBOT KUIS MESSENGER PADA GOOGLE CLASSROOM DALAM PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Mokhamad Hadi Wijaya; Yuliati Hafid
Jurnal Pendidikan dan Profesi Keguruan Vol 1, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan dan Profesi Keguruan
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Profesi Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.928 KB) | DOI: 10.26858/progresif.v1i2.29549

Abstract

Pemberian materi dan kuis khususnya pada pembelajaran dalam jaringan mata pelajaran pemrograman dasar dengan materi Pemorgraman Berorientasi Objek, sebagai media guru dalam penelitian ini yaitu tentang penerapan Chatbot Kuis dalam Platform Messenger. Penerapan platform dari Google Workspace Education pada SMKS Telkom Sandhy Putra Malang menggunakan Learning Management System Google Classroom untuk menyajikan materi Pemrograman Berorientasi Objek. Materi utama penyajian kuis pada chatbot adalah dari kurikulum Oracle Academy yaitu Java Foundation. Kuis diatur dalam tingkat/level dari mudah, sedang hingga sulit saat penyusunan soal untuk mengikuti kemampuan pengetahuan siswa dalam materi dasar. Materi juga disajikan dalam bentuk percakapan kepada siswa saat berinteraksi dengan chatbot ini. Penerapan chatbot pada pembelajaran diharapkan mampu membantu guru pengajar dalam penyajian materi dan pemberian kuis, siswa juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi pemrograman. Pengujian chatbot ini dari efektifitas dalam alat uji kualitas ISO 9126 tentang kualitas perangkat lunak menghasilkan persentase 100% akurat dalam membedakan level masing-masing siswa. Pengujian chatbot juga mendapat predikat sangat baik dan layak meski hanya meningkatkan sebesar 0,6 poin hasil ujian kelompok belajar konvensional. Ketika siswa berinterksi dengan chatbot, dapat meningkatkan sebesar 0,39 poin dari hasil pengerjaan postest pertamanya.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DESAIN GRAFIS MELALUI MODEL PBL PADA SISWA KELAS X MULTIMEDIA SMK N 1 SANGATTA UTARA Paridah Paridah; Yuliati Hafid
Jurnal Pendidikan dan Profesi Keguruan Vol 1, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan dan Profesi Keguruan
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Profesi Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.364 KB) | DOI: 10.26858/progresif.v1i2.29398

Abstract

Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Materi yang sulit maupun mudah bukan sebagai patokan tinggi rendahnya hasil belajar siswa tetapi penggunaan model, metode, maupun media pembelajaran ikut berperan. Hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa beberapa siswa tidak bisa memenuhi kriteria ketuntasan minimum meski sudah dilakukan perbaikan khususnya dalam pembelajaran desain grafis.  Oleh karena itu peneliti menawarkan sebuah solusi yaitu penggunaan model pembelajaran problem based learning (PBL) sebagai cara alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran desain grafis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  penerapan model pembelajaran problem based learning dan menyelidiki bagaiman meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pengolahan data deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di SMK N 1 Sangatta Utara dengan partisipasi 12 siswa kelas X Multimedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model problem based learning pada siklus I maupun II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang kemudian dilakukan perbaikan kembali. Pada siklus I hasil pembelajaran menunjukkan cukup baik hanya saja masih terdapat siswa yang mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimum. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan, Dengan ditunjukkannya hampir seluruh siswa mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan minimum