Harry Soeprianto
Program Studi Magister Pendidikan IPA, Pascasarjana Universitas Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMAN 1 Masbagik Tahun Pelajaran 2016/2017 Fena Prayunisa; Wildan Wildan; Harry Soeprianto
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.133 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.293

Abstract

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi pada pmbelajaran kimia. Model inkuiri bebas termodifikasi adalah gabungan dari inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan prosedur pelaksanaan menggunakan desain faktorial 2 x 2. Masing-masing model pembelajaran disiapkan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, dan tes tulis untuk mengukur hasil belajar siswa dan divalidasi ahli terlebih dahulu. Berdasarkan uji validator ahli kedua model pembelajaran mempunyai rata-rata 70% itu artinya layak untuk digunakan. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas X IPA-1 menggunakan model inkuiri terbimbing dan X IPA-4 menggunakan inkuiri bebas termodifikasi, dengan nilai semester ganjil sebagai kemampuan awal. Nilai kemampuaan awal yang diatas rata-rata sebagai kemampuan awal tinggi dan di bawah rata-rata sebagai kemampuan awal rendah. Hasil belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri 1 Masbagik yang diajarkan dengan pembalajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibanding siswa yang diajar dengan model inkuiri bebas termodifikasi, ini terlihat dari trata-rata masing kelas yaitu X IPA-1 78.87 sedangkan X IPA-4 73.23. Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal terhadap hasil belajar karena kemampuan awal tinggi tidak menjamin nilainya tetap tinggi dan kemampuan awal rendah juga bisa mencapai nilai tinggi. Keywords: Model Inkuiri; Pembelajaran Kimia; Kemampuam Awal