muhammad slamet yahya
STAIN Purwokerto

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HIDDEN CURRICULUM PADA SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PURWOKERTO TAHUN 2013 Yahya, Muhammad Slamet
Jurnal Kependidikan Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Kelompok Kajian Pendidikan Ikatan Alumni IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.362 KB)

Abstract

Hidden curriculum refers to all matters influncing the teaching and learning process. This means that hidden curriculum contains practices and educational results not explicitly stated in the written curriculum.This is a field research conducting in STAIN (State College on Islamic Studies) of Purwokerto in 2013. This research used sociological and antrophological approach. The other aproach used in this research was fenomenology and symbolic interactionalism. This is a grounded research in which all analysis were based on data and factsfound in the field. Data were collected through observation, interview, and documentation. Data were analyzed with descriptive qualitative analysis. Hidden curriculum results from the practice of lecturing in which some lecturers do not refer to the curse outline. Hidden curriculum influnced by ideal dimension can be seen from thewill to improve the institution and competency of lecturers andstudents. Behavioral dimension is not influenced by ideal dimension, but it is a cultural expression which is relatively common and spontaneous. Materials of hidden curriculum which are relatively unplanned in the ideal dimension are those which are already customized and out of awareness. Hidden Curriculum menunjuk kepada segala sesuatu yangdapat berpengaruh di dalam berlangsungnya proses pengajaran dan pendidikan yang mungkin dapat meningkatkan atau mendorong atau bahkan melemahkan usaha pencapaian tujuan pendidikan. Dengan kata lain hidden curriculum menunjuk pada praktek dan hasil pendidikan yang tidak diuraikan dalam kurikulum terprogram atau petunjuk kurikulum kebijakan lembaga pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Dengan tempat penelitian di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto Tahun 2013. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan sosiologis–antropologis.Pendekatan lainya yang bisa dikembangkan yaitu pendekatan fenomenologis-interaksi simbol. Pendekatan ini berasumsi bahwa pengalaman manusia ditengahi oleh penafsiran.Penelitian ini bersifat grounded research dengan mendasarkan semua analisa pada data dan fakta yang diperoleh di lapangan. Metode pengumpulan datanya adalah metode observasi,metode wawancara, metode dokumentasi. Metode analisa data yang digunakan analisis data kualitatif4, dengan teknik deskriptifanatilis Hidden curriculum dalam perkuliahan terjadi karena beberapa dosen masih menggunakan cara perkuliahan tanpa mengacu padasilabus Satuan Acara Perkuliahan. Hidden curriculum yang digerakkan oleh dimensi ide, dapat dilihat dari keinginan pengembangan kapasitas kelembagaan dan kemampuan dosen dan mahasiswa. Dimensi perilaku yang tidak digerakkan oleh dimensi ide, tapi sabagai ekspresi cultural yang relatif telah membudaya dan tidak disadari. Bentuk hidden curriculum pada dimensi material yang relative tidak direncanakan dalam dimensi ide adalah bentuk material yang telah mentradisi danrelative tidak disadari.
HIDDEN CURRICULUM PADA SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PURWOKERTO TAHUN 2013 Yahya, Muhammad Slamet
Jurnal Kependidikan Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Kelompok Kajian Pendidikan Ikatan Alumni IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.362 KB) | DOI: 10.24090/jk.v1i1.535

Abstract

Hidden curriculum refers to all matters influncing the teaching and learning process. This means that hidden curriculum contains practices and educational results not explicitly stated in the written curriculum.This is a field research conducting in STAIN (State College on Islamic Studies) of Purwokerto in 2013. This research used sociological and antrophological approach. The other aproach used in this research was fenomenology and symbolic interactionalism. This is a grounded research in which all analysis were based on data and factsfound in the field. Data were collected through observation, interview, and documentation. Data were analyzed with descriptive qualitative analysis. Hidden curriculum results from the practice of lecturing in which some lecturers do not refer to the curse outline. Hidden curriculum influnced by ideal dimension can be seen from thewill to improve the institution and competency of lecturers andstudents. Behavioral dimension is not influenced by ideal dimension, but it is a cultural expression which is relatively common and spontaneous. Materials of hidden curriculum which are relatively unplanned in the ideal dimension are those which are already customized and out of awareness. Hidden Curriculum menunjuk kepada segala sesuatu yangdapat berpengaruh di dalam berlangsungnya proses pengajaran dan pendidikan yang mungkin dapat meningkatkan atau mendorong atau bahkan melemahkan usaha pencapaian tujuan pendidikan. Dengan kata lain hidden curriculum menunjuk pada praktek dan hasil pendidikan yang tidak diuraikan dalam kurikulum terprogram atau petunjuk kurikulum kebijakan lembaga pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Dengan tempat penelitian di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto Tahun 2013. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan sosiologis–antropologis.Pendekatan lainya yang bisa dikembangkan yaitu pendekatan fenomenologis-interaksi simbol. Pendekatan ini berasumsi bahwa pengalaman manusia ditengahi oleh penafsiran.Penelitian ini bersifat grounded research dengan mendasarkan semua analisa pada data dan fakta yang diperoleh di lapangan. Metode pengumpulan datanya adalah metode observasi,metode wawancara, metode dokumentasi. Metode analisa data yang digunakan analisis data kualitatif4, dengan teknik deskriptifanatilis Hidden curriculum dalam perkuliahan terjadi karena beberapa dosen masih menggunakan cara perkuliahan tanpa mengacu padasilabus Satuan Acara Perkuliahan. Hidden curriculum yang digerakkan oleh dimensi ide, dapat dilihat dari keinginan pengembangan kapasitas kelembagaan dan kemampuan dosen dan mahasiswa. Dimensi perilaku yang tidak digerakkan oleh dimensi ide, tapi sabagai ekspresi cultural yang relatif telah membudaya dan tidak disadari. Bentuk hidden curriculum pada dimensi material yang relative tidak direncanakan dalam dimensi ide adalah bentuk material yang telah mentradisi danrelative tidak disadari.
The Impact of Social Media on Student Morals at SDN 2 Kalikesur Yahya, Muhammad Slamet; Munjidah, Munjidah
Arfannur Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : The Magister of Islamic Education IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/arfannur.v5i1.2070

Abstract

The sophistication of technology so that everything can be available quickly is the impact of globalization. The purpose of this paper is to analyze the effects of social media on student morals. This paper uses a qualitative method with data collected through observation and interview techniques. The results of the study show that moralityis a trait that has existed since birth in his soul and has always existed in him according to his guidance, good actions are called noble morals, and bad actions are called despicable morals. The impact of social media TikTok, Youtube, Instagram, Snackvideo, and Whatsapp on the morals of SDN 2 Kalikesur students has shown a negative effect on children because of the way they speak, they often use bad words such as dogs, pigs, "sundala ”, and various other expressions.